Animator Kelas Dunia Ikut Ramaikan Festival "BEAST 2019" di ICE BSD City!
17 November 2019 23:29 WIB BSD ICE BSD News Sinar Mas LandIndustri animasi dan computer graphics (CG) di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat. Sebab, industri tersebut berpotensi untuk berkembang lebih besar dan menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia.
Saat ini, sudah banyak studio animasi atau game lokal di Indonesia yang memiliki kapasitas tenaga kerja sekitar 100-300 orang. Beberapa studio tersebut sukses mengerjakan proyeknya sendiri, sementara studio lainnya memproduksi film dari dalam dan luar negeri.
Sejumlah animator asal Indonesia telah berhasil merambah di dunia animasi Hollywood. Salah satunya adalah Mike Wiluan yang saat ini menjabat sebagai CEO Infinite Studios. Ia telah menggarap beberapa film animasi, seperti Meraih Mimpi (2008) hingga film internasional, seperti Hitman: Agent 47 (2015) dan Crazy Rich Asian.
Kemudian, ada juga Ronny Gani yang sukses mengantarkan beberapa film animasi kelas dunia ke puncak box office. Dengan pengalamannya bekerja di bagian visual effects dari Industrial Light & Magic Singapore yang merupakan anak perusahaan dari Lucas Film (pembuat film Star Wars), telah membuat ia berhasil mengerjakan beberapa film besutan Marvel Studio, yaitu The Avengers (2012), Avengers: Age of Ultron (2015), Ant-Man (2015), dan Avengers: Infinity War (2018).
Mike Wiluan dan Ronny Gani menjadi pembicara di acara Bengkel Animasi CG Festival (BEAST) 2019 di ICE BSD City, Tangerang, pada Sabtu (16/11/2019) kemarin.
Project Leader Digital Hub Sinar Mas Land, Irawan Harahap mengatakan, bahwa Sinar Mas Land bangga dapat menjadi tuan rumah untuk acara BEAST 2019 yang mengakomodasi peminat dan pelaku di bidang animasi dan CG.
"Kami optimis dengan perkembangan kedua bidang tersebut, baik dari segi kreatif maupun teknologi digital yang saat ini menjadi fokus kami. Hal tersebut juga sejalan dengan perkembangan Digital Hub yang sedang berlangsung," ujar Irawan dalam keterangan resminya, Sabtu (16/11/2019).
BEAST 2019 juga dihadiri oleh pemilik studio animasi ternama sebagai pembicara, yakni Mike Wiluan (CEO Infinite Studios), Aditya Triantoro (CEO The Little Giantz), Irvan Rifai (Brown Bag Films Bali), Johanes Kurnia (Generalist Supervisor ILM Star Wars: The Last Jedi), Stephen Putra (Pipeline TD Gemini Man dan Alita: Battle Angel), David Lojaya (Character Designer Dreamwork Animation), dan Ronny Gani (Senior Animator Avengers: End Game).
Dengan hadirnya ketujuh tokoh tersebut, para peserta dapat menambah wawasan dan mengembangkan skill mereka di bidang CG. Mereka berbagi informasi dan pengetahuan mengenai pengalamannya berkarir di studio animasi besar.
"Sebagai negara dengan populasi terbesar ke-4 dunia, Indonesia memiliki sumber daya manusia yang sangat besar. Namun, dari segi kualitas, harus diakui adanya ketertinggalan jika dibandingkan negara tetangga di Asia Tenggara. Kualitas animator Indonesia harus mampu bersaing dan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan dan perkembangan industri kita," jelas Ronny Gani.
Melalui program ini, Sinar Mas Land dan Bengkel Animasi berupaya untuk menambah sumber daya manusia di bidang industri animasi, dan mendukung program Pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan perekonomian kreatif terbesar di Asia.
Soffi Amira P.
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Animator Kelas Dunia Ikut Ramaikan Festival "BEAST 2019" di ICE BSD City!
17 November 2019 23:29 WIBBSD ICE BSD News Sinar Mas Land
Industri animasi dan computer graphics (CG) di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat. Sebab, industri tersebut berpotensi untuk berkembang lebih besar dan menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia.
Saat ini, sudah banyak studio animasi atau game lokal di Indonesia yang memiliki kapasitas tenaga kerja sekitar 100-300 orang. Beberapa studio tersebut sukses mengerjakan proyeknya sendiri, sementara studio lainnya memproduksi film dari dalam dan luar negeri.
Sejumlah animator asal Indonesia telah berhasil merambah di dunia animasi Hollywood. Salah satunya adalah Mike Wiluan yang saat ini menjabat sebagai CEO Infinite Studios. Ia telah menggarap beberapa film animasi, seperti Meraih Mimpi (2008) hingga film internasional, seperti Hitman: Agent 47 (2015) dan Crazy Rich Asian.
Kemudian, ada juga Ronny Gani yang sukses mengantarkan beberapa film animasi kelas dunia ke puncak box office. Dengan pengalamannya bekerja di bagian visual effects dari Industrial Light & Magic Singapore yang merupakan anak perusahaan dari Lucas Film (pembuat film Star Wars), telah membuat ia berhasil mengerjakan beberapa film besutan Marvel Studio, yaitu The Avengers (2012), Avengers: Age of Ultron (2015), Ant-Man (2015), dan Avengers: Infinity War (2018).
Mike Wiluan dan Ronny Gani menjadi pembicara di acara Bengkel Animasi CG Festival (BEAST) 2019 di ICE BSD City, Tangerang, pada Sabtu (16/11/2019) kemarin.
Project Leader Digital Hub Sinar Mas Land, Irawan Harahap mengatakan, bahwa Sinar Mas Land bangga dapat menjadi tuan rumah untuk acara BEAST 2019 yang mengakomodasi peminat dan pelaku di bidang animasi dan CG.
"Kami optimis dengan perkembangan kedua bidang tersebut, baik dari segi kreatif maupun teknologi digital yang saat ini menjadi fokus kami. Hal tersebut juga sejalan dengan perkembangan Digital Hub yang sedang berlangsung," ujar Irawan dalam keterangan resminya, Sabtu (16/11/2019).
BEAST 2019 juga dihadiri oleh pemilik studio animasi ternama sebagai pembicara, yakni Mike Wiluan (CEO Infinite Studios), Aditya Triantoro (CEO The Little Giantz), Irvan Rifai (Brown Bag Films Bali), Johanes Kurnia (Generalist Supervisor ILM Star Wars: The Last Jedi), Stephen Putra (Pipeline TD Gemini Man dan Alita: Battle Angel), David Lojaya (Character Designer Dreamwork Animation), dan Ronny Gani (Senior Animator Avengers: End Game).
Dengan hadirnya ketujuh tokoh tersebut, para peserta dapat menambah wawasan dan mengembangkan skill mereka di bidang CG. Mereka berbagi informasi dan pengetahuan mengenai pengalamannya berkarir di studio animasi besar.
"Sebagai negara dengan populasi terbesar ke-4 dunia, Indonesia memiliki sumber daya manusia yang sangat besar. Namun, dari segi kualitas, harus diakui adanya ketertinggalan jika dibandingkan negara tetangga di Asia Tenggara. Kualitas animator Indonesia harus mampu bersaing dan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan dan perkembangan industri kita," jelas Ronny Gani.
Melalui program ini, Sinar Mas Land dan Bengkel Animasi berupaya untuk menambah sumber daya manusia di bidang industri animasi, dan mendukung program Pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan perekonomian kreatif terbesar di Asia.