Masih berhubungan dengan tematik bulan ini yaitu 'Kulineran di Negeri Aing' yang akan selalu membahas serba-serbi ciri khas serta cita rasa nusantara. Dari mulai kultur, kebiasaan, hingga hal-hal yang kadang tidak terpikirkan mengenai makanan yang ada di 'Negeri Aing.'

Sempat terlupakan dari berbagai tulisan kuliner, enggak sah kalau ngomongin kenikmatan makanannya melulu tapi lupa dengan minumannya. Padahal minuman ini akrab dalam segala kondisi cuaca, apapun makanannya, dan paling mudah dijumpai.

Setelah milih makanan pasti ditanya minumnya apa mas? Tidak sedikit dari kita sering menjawab, teh tawar hangat. Ada beberapa faktor yang membuat seseorang memilih teh tawar hangat. Pertama, memang suka minuman yang hangat, kedua memang ingin teh tawar, yang ketiga memang supaya gratis. Jangan menghindar dari pernyataan ini, karena situasi ini sudah menjadi realitas umum bagaimana sebuah teh tawar hangat seringkali menjadi pilihan.

Pasti pernah merasakan makan ketoprak, mie ayam, makan di warteg, bubur ayam, angkringan dipinggir jalan enggak peduli hiruk pikuk klakson mobil dan motor bersautan. Yang penting enak dan murah walaupun kondisi tempat makanannya kurang kondusif, disitulah salah satu kebiasaan makan ala 'Negeri Aing' yang sampai saat ini masih terus ada. Gas terus!

Kadang ketika memesan teh, yang datang pasti teh tawar hangat, jangan disalahin dan bukan pelit gula. Kalau dilihat lebih mendalam lagi tanpa disadari ada perbedaan makna memesan teh di daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Memesan teh di daerah Jawa Barat pasti disajikan dengan rasa teh yang tawar, jika di daerah jawa tengah kala memesan teh pasti yang datang justru teh hangat tapi manis. Kok bisa ya?

Ternyata hal ini memiliki sejarah, hal ini bermula ketika tahun 1830 ketika Jawa memasuki era tanam paksa. Pada era itu terdapat perbedaan jenis tanah, yakni Jawa Barat lebih cocok ditanam teh dan kopi sedangkan Jawa Tengah dan Jawa Timur cenderung lebih cocok ditanami tebu.

Waktu itu, hasil cocok tanam ini menghasilkan teh yang baik sehingga hasil teh dieskpor ke luar negeri, namun khusus batangnya disisakan untuk pribumi. Hal ini yang dilakukan oleh Gubernur Jendral Van Der Bosch yang mengalami masalah keuangan pasca Belanda menghadapi perang Diponegoro.

Selain itu, ciri khas makanan daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur memang manis ini yang menyebabkan kehadiran teh disana akan disajikan dengan gula. Walaupun mesennya cuma bilang teh hangat.

Manfaat Teh Tawar

1. Menormalkan kadar gula darah

Polifenol adalah kandungan yang terdapat pada segala jenis teh, kandungan ini bisa meningkatkan sensitivitas insulin yang ada pada tubuh. Selain berfungsi mengontrol kadar gula darah, polifenol juga berfungsi mengendalikan diabetes hingga mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2.

2. Mencegah kanker

Kandungan polifenol dan antioksidan pada teh diketahui dapat melindungi sel-sel dari radikal bebas dan dapat mencegah kanker. Terutama pada teh hijau dan teh hitam.

Meski memiliki sejumlah manfaat, kamu juga harus membatasi jumlah teh yang diminum dalam sehari. Jangan melebihi dari 2-3 cangkir dalam sehari terutama bagi penderita maag dan kamu yang sedang hamil.

3. Melancarkan peredaran darah

Minum teh secara rutin bisa melancarkan peredaran darah karena kandungan polifenol juga berfungsi untuk mencegah pembentukan plak pada pembuluh darah. Teh oolong, dan teh hijau adalah teh yang bisa melancarkan peredaran darah sedangkan teh hitam berfungsi untuk menurunkan kolesterol jahat (LDL).

4. Membuat tubuh menjadi relaks

L-Theanin juga terkandung dalam teh, kandungan dapat merelaksasi tubuh setiap orang yang meminum teh. Selain itu dapat meredakan stres, memperbaiki mood, hingga membantu meningkatkan fungsi otak.

Ternyata teh tawar memiiki manfaat yang baik bagi kesehatan, enggak cuma berfungsi sebagai minuman gratisan saat makan.