Apple dikabarkan akan menggunakan lebih banyak material daur ulang di perangkatnya pada 2025. Rencananya, Apple bakal menggunakan 100% kobalt daur ulang di seluruh baterai rancangannya.

Vice President of Environment, Policy, and Social Initiatives Apple, Lisa Jackson mengatakan, rencana ini sejalan dengan ambisi Apple untuk menghasilkan produk netral karbon pada 2030 mendatang.

"Kami bekerja untuk mencapai kedua tujuan tersebut dengan urgensi dan memajukan inovasi di seluruh industri kami dalam prosesnya," kata Jackson.

Baca juga: Apple Imbau Pengguna untuk Jaga Jarak iPhone dengan Dada

Diketahui, seluruh magnet yang ada di perangkat Apple akan mengandung unsur tanah yang jarang didaur ulang. Selain itu, papan sirkuit yang dirancang Apple juga terbuat dari timah solderan dan pelapisan emas yang seluruhnya didaur ulang.

Tahun lalu, seperempat dari semua kobalt yang digunakan di produk Apple merupakan material daur ulang. Sedangkan persentase unsur tanah jarang di produknya tumbuh dari 45% menjadi 73% dari 2021 ke 2022.

Penggunaan timah daur ulang juga mencakup 38% dari seluruh timah yang digunakan Apple tahun lalu. Apple tidak mengungkap angka untuk penggunaan emas daur ulang, tapi mereka mengatakan telah memperluas penggunaan logam berharga daur ulang dari logic board utama iPhone 13 ke lebih banyak komponen di iPhone 14 dan produk lainnya.

Baca juga: Mengapa Produk Apple Sangat Mahal? Ini Alasannya

Selanjutnya, Apple akan menghilangkan penggunaan plastik dari kemasan produknya pada 2025. Apple mengatakan saat ini hanya 4% bagian kemasannya yang terbuat dari plastik.

Untuk menunjang program ini Apple bekerja sama dengan Material Recovery Lab di Austin, Texas untuk meneliti cara menggunakan kembali lebih banyak material di produknya. Perusahaan besutan Steve Jobs itu juga memiliki robot bernama Daisy yang bisa mendaur ulang material iPhone.

Robot Daisy sudah membantu mengekstraksi sekitar 11.000 kg kobalt dari baterai. Pada 2022, Apple juga mengenalkan robot daur ulang bernama Taz yang bisa mengembalikan unsur tanah jarang seperti magnet dari produk-produknya. (FDS)

Baca juga: Apple Alihkan 50% Produksi iPhone ke India 2027 Mendatang