Home > News > News > Asap Pembakaran Sampah Dekat RSUD Tangsel Diduga Jadi Penyebab Seorang Anak Terjangkit ISPA
Asap Pembakaran Sampah Dekat RSUD Tangsel Diduga Jadi Penyebab Seorang Anak Terjangkit ISPA
04 August 2023 11:41 WIB ISPA Merahputih Tangerang SelatanSeorang anak berusia 8 tahun didiagnosis menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang diduga disebabkan oleh pembakaran sampah ilegal di Tangsel. Unggahan di Instagram oleh @seputartangsel menyebutkan bahwa anak tersebut memerlukan terapi oksigen dan telah dirawat di rumah sakit di Tangerang Selatan selama beberapa hari.
Nurissa Anindya, bibi dari anak tersebut, menjelaskan dalam sebuah wawancara bahwa sumber masalah pernafasan diduga berlokasi 900 meter dari rumah mereka di Pamulang Permai, distrik Pamulang, kota Tangerang Selatan - sebuah tempat di mana sampah dibakar.
"Kami tidak yakin apakah ISPA secara langsung disebabkan oleh situs pembuangan sampah," ungkap Nurissa yang dikutip dari Tempo pada 2 Juli 2023. "Namun tidak terbantahkan bahwa asap yang tercipta di malam hari di sana, memang menimbulkan ketidaknyamanan dan iritasi pada orang dewasa."
Melansir Tempo, Nurissa telah mencoba untuk menghentikan pembakaran di situs tersebut tetapi sayangnya, tidak mendapatkan tanggapan positif. Keluhan yang diajukan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangerang Selatan melalui media sosial juga tidak mendapatkan jawaban.
Nurissa mengungkapkan kekecewaan bahwa daerah dekat dengan fasilitas kesehatan seperti RSUD Tangsel, yang idealnya bebas dari polutan udara, diabaikan oleh pemerintah kota meski ada pelanggaran yang jelas.
Baca Juga: Eka Hospital Luncurkan Layanan Appointment Center
Ada banyak tumpukan sampah tidak resmi dan pemukiman kumuh di sekitar rumah sakit, yang menjadi sumber utama sampah yang dibakar pada malam hari. Nurissa menyatakan, "Pada akhirnya, dibutuhkan korban agar masalah ini ditangani," menggambarkan banyaknya keluhan di media sosial terhadap polusi udara yang disebabkan oleh pembakaran sampah di area Pamulang Permai.
Nurissa melaporkan bahwa kondisi keponakannya telah menunjukkan perbaikan bertahap setelah mendapatkan perawatan di RS Eka Hospital BSD selama beberapa hari. "Anak tersebut sangat ingin kembali ke rumah segera setelah dokter memberikan izin," tambahnya.
Baca juga: Rumah Sakit St. Carolus Summarecon Serpong Layani Pasien BPJS Ketenagakerjaan
Menanggapi keluhan masyarakat, Rastra Yudhatama, Kepala Pengelolaan Sampah di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan, mengakui adanya warga yang menggunakan api sebagai cara untuk menghilangkan sampah mereka.
Sebagai tanggapan, DLH Tangsel segera bertindak untuk memberikan edukasi tentang efek berbahaya dari praktek pembuangan sampah sembarangan kepada para pelaku. Dia meyakinkan bahwa mereka mengerti dampaknya dan dia, bersama anggota masyarakat, langsung memadamkan api tersebut, dan pelaku berjanji untuk tidak mengulangi tindakan tersebut.
Pradia Eggi
[email protected]
Related Article
Baru Dibuka
Lumiere Kitchen & Wardrobe
Jl. Kp. Dongkol, Tangerang, Banten, 15320
Buka pukul 10:00 - 18:00 Segera TutupSide.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > News > Asap Pembakaran Sampah Dekat RSUD Tangsel Diduga Jadi Penyebab Seorang Anak Terjangkit ISPA
Asap Pembakaran Sampah Dekat RSUD Tangsel Diduga Jadi Penyebab Seorang Anak Terjangkit ISPA
04 August 2023 11:41 WIBISPA Merahputih Tangerang Selatan
Seorang anak berusia 8 tahun didiagnosis menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang diduga disebabkan oleh pembakaran sampah ilegal di Tangsel. Unggahan di Instagram oleh @seputartangsel menyebutkan bahwa anak tersebut memerlukan terapi oksigen dan telah dirawat di rumah sakit di Tangerang Selatan selama beberapa hari.
Nurissa Anindya, bibi dari anak tersebut, menjelaskan dalam sebuah wawancara bahwa sumber masalah pernafasan diduga berlokasi 900 meter dari rumah mereka di Pamulang Permai, distrik Pamulang, kota Tangerang Selatan - sebuah tempat di mana sampah dibakar.
"Kami tidak yakin apakah ISPA secara langsung disebabkan oleh situs pembuangan sampah," ungkap Nurissa yang dikutip dari Tempo pada 2 Juli 2023. "Namun tidak terbantahkan bahwa asap yang tercipta di malam hari di sana, memang menimbulkan ketidaknyamanan dan iritasi pada orang dewasa."
Melansir Tempo, Nurissa telah mencoba untuk menghentikan pembakaran di situs tersebut tetapi sayangnya, tidak mendapatkan tanggapan positif. Keluhan yang diajukan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangerang Selatan melalui media sosial juga tidak mendapatkan jawaban.
Nurissa mengungkapkan kekecewaan bahwa daerah dekat dengan fasilitas kesehatan seperti RSUD Tangsel, yang idealnya bebas dari polutan udara, diabaikan oleh pemerintah kota meski ada pelanggaran yang jelas.
Baca Juga: Eka Hospital Luncurkan Layanan Appointment Center
Ada banyak tumpukan sampah tidak resmi dan pemukiman kumuh di sekitar rumah sakit, yang menjadi sumber utama sampah yang dibakar pada malam hari. Nurissa menyatakan, "Pada akhirnya, dibutuhkan korban agar masalah ini ditangani," menggambarkan banyaknya keluhan di media sosial terhadap polusi udara yang disebabkan oleh pembakaran sampah di area Pamulang Permai.
Nurissa melaporkan bahwa kondisi keponakannya telah menunjukkan perbaikan bertahap setelah mendapatkan perawatan di RS Eka Hospital BSD selama beberapa hari. "Anak tersebut sangat ingin kembali ke rumah segera setelah dokter memberikan izin," tambahnya.
Baca juga: Rumah Sakit St. Carolus Summarecon Serpong Layani Pasien BPJS Ketenagakerjaan
Menanggapi keluhan masyarakat, Rastra Yudhatama, Kepala Pengelolaan Sampah di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan, mengakui adanya warga yang menggunakan api sebagai cara untuk menghilangkan sampah mereka.
Sebagai tanggapan, DLH Tangsel segera bertindak untuk memberikan edukasi tentang efek berbahaya dari praktek pembuangan sampah sembarangan kepada para pelaku. Dia meyakinkan bahwa mereka mengerti dampaknya dan dia, bersama anggota masyarakat, langsung memadamkan api tersebut, dan pelaku berjanji untuk tidak mengulangi tindakan tersebut.