Awal Mei, Suhu Panas Tertinggi Terjadi di Tangerang dan Kalimarau
09 May 2022 15:41 WIB BMKG Merahputih NewsWilayah Tangerang, Banten dan Kalimarau, Kalimantan Utara mencatatkan suhu udara tertinggi di Indonesia pada 1-7 Mei 2022 lalu. Hal itu diungkapkan oleh Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mengukur suhu maksimum sebesar 36,1 derajat celsius.
Kemudian, BMKG juga menjelaskan suhu panas terik yang dirasakan oleh sebagian masyarakat di wilayah tersebut. Berdasarkan data BMKG, besaran suhu tersebut belum melewati catatan suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada April selama 4-5 tahun terakhir, yaitu 38,8 derajat celsius pada 2019 lalu di Palembang.
Baca juga: Cuaca Ekstrem di Tangerang Raya, Lakukan Hal Ini Agar Tetap Fit!
Angka yang sama juga tercatat sebagai suhu maksimum tertinggi siang hari pada Mei di wilayah Temindung Samarinda, Kalimantan Timur, pada 2018 lalu.
Fenomena yang terjadi pada siang hari tersebut disebabkan oleh posisi semu matahari. "Saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau," tulis akun Twitter @InfoHumasBMKG, Minggu (8/5).
Musim kemaran pun ditandai dengan tingkat pertumbuhan awan serta fenomena hujan yang menjadi berkurang. Jadi, cuara cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi.
"Dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi. Sehingga, menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari," kata BMKG dikutip dari Tempo.co.
Baca juga: 5 Tips Sederhana untuk Menerapkan Pola Hidup Sehat
Suhu Panas Berbeda dengan Heatwave
BMKG menyebutkan, suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia berbeda dengan gelombang panas (heatwave). Menurut definisi yang dibuat Badan Meteorologi Dunia (WMO), gelombang panas adalah fenomena di mana kondisi udara panas yang berkepanjangan terjadi selama lima hari atau lebih secara berturut-turut.
Lalu, fenomena gelombang panas umumnya terjadi di wilayah Eropa dan Amerika yang disebabkan oleh dinamika atmosfer di lintang menengah-tinggi.
"Sedangkan yang terjadi di Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas atau terik yang terjadi dalam skala variabilitas harian," ujar BMKG.
Berdasarkan pengamatan, kondisi suhu panas atau terik pada siang hari harus diwaspadai hingga pertengahan Mei mendatang. BMKG mengimbau masyarakat untuk menjaga kondisi stamina dan mencukupi cairan tubuh.
"Terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan dan juga kepada warga yang masih melaksanakan perjalanan mudik atau arus balik mudik," tambahnya.
Baca juga: Waspadai 7 Penyakit yang Rentan Dialami Generasi Milenial
Soffi Amira P.
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Awal Mei, Suhu Panas Tertinggi Terjadi di Tangerang dan Kalimarau
09 May 2022 15:41 WIBBMKG Merahputih News
Wilayah Tangerang, Banten dan Kalimarau, Kalimantan Utara mencatatkan suhu udara tertinggi di Indonesia pada 1-7 Mei 2022 lalu. Hal itu diungkapkan oleh Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mengukur suhu maksimum sebesar 36,1 derajat celsius.
Kemudian, BMKG juga menjelaskan suhu panas terik yang dirasakan oleh sebagian masyarakat di wilayah tersebut. Berdasarkan data BMKG, besaran suhu tersebut belum melewati catatan suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada April selama 4-5 tahun terakhir, yaitu 38,8 derajat celsius pada 2019 lalu di Palembang.
Baca juga: Cuaca Ekstrem di Tangerang Raya, Lakukan Hal Ini Agar Tetap Fit!
Angka yang sama juga tercatat sebagai suhu maksimum tertinggi siang hari pada Mei di wilayah Temindung Samarinda, Kalimantan Timur, pada 2018 lalu.
Fenomena yang terjadi pada siang hari tersebut disebabkan oleh posisi semu matahari. "Saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau," tulis akun Twitter @InfoHumasBMKG, Minggu (8/5).
Musim kemaran pun ditandai dengan tingkat pertumbuhan awan serta fenomena hujan yang menjadi berkurang. Jadi, cuara cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi.
"Dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi. Sehingga, menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari," kata BMKG dikutip dari Tempo.co.
Baca juga: 5 Tips Sederhana untuk Menerapkan Pola Hidup Sehat
Suhu Panas Berbeda dengan Heatwave
BMKG menyebutkan, suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia berbeda dengan gelombang panas (heatwave). Menurut definisi yang dibuat Badan Meteorologi Dunia (WMO), gelombang panas adalah fenomena di mana kondisi udara panas yang berkepanjangan terjadi selama lima hari atau lebih secara berturut-turut.
Lalu, fenomena gelombang panas umumnya terjadi di wilayah Eropa dan Amerika yang disebabkan oleh dinamika atmosfer di lintang menengah-tinggi.
"Sedangkan yang terjadi di Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas atau terik yang terjadi dalam skala variabilitas harian," ujar BMKG.
Berdasarkan pengamatan, kondisi suhu panas atau terik pada siang hari harus diwaspadai hingga pertengahan Mei mendatang. BMKG mengimbau masyarakat untuk menjaga kondisi stamina dan mencukupi cairan tubuh.
"Terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan dan juga kepada warga yang masih melaksanakan perjalanan mudik atau arus balik mudik," tambahnya.
Baca juga: Waspadai 7 Penyakit yang Rentan Dialami Generasi Milenial