Kalian pasti sudah tidak asing lagi jika mendengar kata 'Hardiknas', Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei. Namun, banyak sekali dari kita tidak memahami makna dan sejarah dari 'Hardiknas'.

Ditinjau dari sejarah, Hari Pendidikan Nasional bertepatan dengan tanggal lahir Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai bapak pendidikan nasional yang dianugerahi sejak tahun 1959, jasanya sungguh besar ketika Taman Siswa didirikan pada tanggal 3 Juli 1922 bertujuan agar semua masyarakat pribumi bisa merasakan pendidikan tanpa ada batasan kasta. Sebab pada era penjajahan Belanda, pendidikan merupakan hal yang langka dan hanya orang-orang terpandang serta orang asli Belanda sendiri yang mendapatkan pendidikan.

Ki Hajar Dewantara juga dikenal karena semboyannya yang hingga saat ini masih digunakan dalam pendidikan di Indonesia. Semboyan tersebut adalah "Ing Ngarsi Sun Tulodo" yang memiliki arti dari depan, seorang pendidik harus memberikan teladan yang baik. lalu "Ing Madya Mangun Karsa" yang memiliki arti dari tengah, seorang pendidik harus dapat menciptakan prakarsa atau ide. dan Tut Wuri Handayani yang memiliki arti dari belakang, seorang pendidik harus bisa memberi arahan.

Makna hari pendidikan nasional biasanya terasa di sekolah-sekolah dan institusi pendidikan dengan cara mengadakan upacara untuk mengenang jasa pahlawan yang telah berjuang. Siswa-siswi diharapkan bisa memanfaatkan fasilitas dan keleluasaan pendidikan sebaik-baiknya. Peran guru serta orang tua amat penting demi perkembangan para pelajar dan dunia pendidikan. Agar seluruh siswa-siswi mendapatkan contoh yang baik serta berperilaku sesuai dengan norma-norma pendidikan dasar.