BMKG: Banten Siaga Banjir pada 8-9 Februari 2021
08 February 2021 16:45 WIB BMKG Siaga Banjir News BantenBadan Pusat Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan, bahwa Banten siaga banjir. Tak hanya Banten, daerah lainnya seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah juga masuk ke dalam kategori siaga dengan potensi hujan lebat dan berdampak banjir bandang pada 8-9 Februari 2021.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, A. Fachri Radjab mengatakan, selain fenomena La Nina ada pula faktor dinamika atmosfer lainnya yang akan mempengaruhi tingkat intensitas curah hujan ekstrem di beberapa daerah di Indonesia.
Baca juga: Memasuki Musim Hujan, Jaga Imun Tubuh dengan Buah dan Sayuran Ini!
Menurut Fachri, peringatan akan musim hujan di Indonesia akan terpengaruh oleh fenomena La Nina dan sudah diberitahukan pada Oktober 2020 lalu. Kemudian, fenomena tersebut masih berlangsung hingga saat ini dengan intensitas moderat. Nantinya, hal tersebut akan mengakibatkan terjadinya musim hujan yang lebih basah.
"Selain faktor dinamika atmosfer yang mempengaruhi pertumbuhan awan hujan di Indonesia, sebagian masih terdeteksi monsun Asia. Lalu, adanya beberapa daerah pertemuan angin yang berada di atas wilayah Indonesia," ujar Fachri dikutip dari Antaranews.com, Senin (8/2/2021).
Ia juga menjelaskan, fenomena pertemuan angin seperti kendaraan yang bertemu di perempatan jalan, nantinya akan menimbulkan penumpukan. Dengan terjadinya pertemuan angin di atas wilayah Indonesia, berarti suhu akan semakin dingin dan terbentuklah awan.
Baca juga: Pemprov Banten Berencana Terapkan Lockdown di Akhir Pekan
Daerah pertemuan angin yang muncul di Indonesia terjadi karena adanya monsun (iklim) Asia yang masuk ke bagian Selatan. Penyebabnya adalah adanya beberapa daerah dengan tekanan rendah di bagian utara Australia.
"Maka dari itu, banyak terbentuk daerah pertemuan angin yang ada di atas wilayah Indonesia," jelasnya.
Selain fenomena La Nina dan faktor regional lainnya, terbentuknya daerah pertemuan angin juga disebabkan oleh adanya faktor lokal.
"Kombinasi dari tiga skala tersebut membuat terbentuknya awan-awan hujan di Indonesia," tambah Fachri.
Tidak hanya empat provinsi di atas yang masuk ke dalam kategori siaga, BMKG juga menyebutkan Bengkulu, DI Yogyakarta, Lampung, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Papua Barat, dan Papua masuk ke kategori waspada.
Baca juga: Musim Hujan Telah Tiba, Ini Tips Jaga Kesehatan Supaya Tetap Fit
Soffi Amira P.
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
BMKG: Banten Siaga Banjir pada 8-9 Februari 2021
08 February 2021 16:45 WIBBMKG Siaga Banjir News Banten
Badan Pusat Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan, bahwa Banten siaga banjir. Tak hanya Banten, daerah lainnya seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah juga masuk ke dalam kategori siaga dengan potensi hujan lebat dan berdampak banjir bandang pada 8-9 Februari 2021.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, A. Fachri Radjab mengatakan, selain fenomena La Nina ada pula faktor dinamika atmosfer lainnya yang akan mempengaruhi tingkat intensitas curah hujan ekstrem di beberapa daerah di Indonesia.
Baca juga: Memasuki Musim Hujan, Jaga Imun Tubuh dengan Buah dan Sayuran Ini!
Menurut Fachri, peringatan akan musim hujan di Indonesia akan terpengaruh oleh fenomena La Nina dan sudah diberitahukan pada Oktober 2020 lalu. Kemudian, fenomena tersebut masih berlangsung hingga saat ini dengan intensitas moderat. Nantinya, hal tersebut akan mengakibatkan terjadinya musim hujan yang lebih basah.
"Selain faktor dinamika atmosfer yang mempengaruhi pertumbuhan awan hujan di Indonesia, sebagian masih terdeteksi monsun Asia. Lalu, adanya beberapa daerah pertemuan angin yang berada di atas wilayah Indonesia," ujar Fachri dikutip dari Antaranews.com, Senin (8/2/2021).
Ia juga menjelaskan, fenomena pertemuan angin seperti kendaraan yang bertemu di perempatan jalan, nantinya akan menimbulkan penumpukan. Dengan terjadinya pertemuan angin di atas wilayah Indonesia, berarti suhu akan semakin dingin dan terbentuklah awan.
Baca juga: Pemprov Banten Berencana Terapkan Lockdown di Akhir Pekan
Daerah pertemuan angin yang muncul di Indonesia terjadi karena adanya monsun (iklim) Asia yang masuk ke bagian Selatan. Penyebabnya adalah adanya beberapa daerah dengan tekanan rendah di bagian utara Australia.
"Maka dari itu, banyak terbentuk daerah pertemuan angin yang ada di atas wilayah Indonesia," jelasnya.
Selain fenomena La Nina dan faktor regional lainnya, terbentuknya daerah pertemuan angin juga disebabkan oleh adanya faktor lokal.
"Kombinasi dari tiga skala tersebut membuat terbentuknya awan-awan hujan di Indonesia," tambah Fachri.
Tidak hanya empat provinsi di atas yang masuk ke dalam kategori siaga, BMKG juga menyebutkan Bengkulu, DI Yogyakarta, Lampung, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Papua Barat, dan Papua masuk ke kategori waspada.
Baca juga: Musim Hujan Telah Tiba, Ini Tips Jaga Kesehatan Supaya Tetap Fit