Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) telah menyelesaikan analisis dan kajian mengenai penanganan kemacetan di Tol Tangerang – Jakarta (Janger). Hasilnya pun telah diterapkan tiga kebijakan dalam waktu yang bersamaan.

Paket tersebut, di antaranya penerapan skema ganjil genap untuk kendaraan pribadi pada pintu Tol Kunciran 2 dan Tangerang 2 arah Jakarta, pembatasan kendaraan berat angkutan barang (golongan III, IV, dan V) di ruas Cikupa – Tomang serta pemberlakuan Lajur Khusus Angkutan Umum (LKAU) dimulai dari ruas Tangerang – Kebon Jeruk.

Kepala BPTJ, Bambang Prihartono, mengatakan jika kebijakan tersebut berlaku setiap hari Senin sampai dengan Jumat mulai pukul 06.00-09.00 WIB, kecuali hari libur nasional.

“Skema ganjil genap tidak berlaku untuk kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia, mobil pimpinan, dan pejabat negara asing, serta Lembaga Internasional (korps diplomatik). Mobil angkutan umum (plat kuning), mobil dinas pemerintah, ambulans, dan mobil pemadam kebakaran juga,” kata Bambang, dikutip dari keterangan resminya.

Bambang juga mengatakan bahwa kebijakan yang diterapkan di Tol Tangerang – Jakarta ini mirip dengan yang telah diberlakukan di Tol Jakarta – Cikampek ruas Bekas – Jakarta mulai tanggal 12 Maret 2018 lalu. Hal ini tidak terlepas dari miripnya karakteristik kondisi Tol Jakarta – Tangerang dengan Tol Jakarta – Cikampek, yaitu selain V/C ratio di beberapa ruas sudah mencapai satu, bahkan bisa lebih, lalu juga banyaknya lalu lintas kendaraan berat angkutan barang golongan III, IV, dan V.

Untuk mengantisipasi penerapan kebijakan ini, BPTJ telah bekerja sama dengan para operator angkutan bus yang juga akan menambah armada angkutan umum Bus Premium (Jakarta Residence Connection), dengan harapan akan semakin banyak pemilik kendaraan pribadi yang beralih ke angkutan umum. Titik yang menjadi lokasi angkutan umum Bus Premium, di antaranya adalah Perumahan Citra Raya, Alam Sutera, Villa Melati Mas, BSD City, dan Perumahan Banjar Raya.