Home > News > Entertainment > Demi Keamanan, TikTok Perbarui Algoritma Kontennya
Demi Keamanan, TikTok Perbarui Algoritma Kontennya
15 July 2022 19:00 WIB TikTok Aplikasi EntertainmentAplikasi TikTok belum lama ini memperbarui algoritma kontennya demi keamanan dan kesehatan mental penggunanya.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Kepercayaan dan Keamanan di TikTok Cormac Keenan, dalam siaran pers pada blog resmi TikTok. Keenan menjelaskan, TikTok merancang sistem rekomendasi dengan mengutamakan keamanan.
"Konten yang muncul di menu "For You" seseorang bisa saja berasal dari kreator yang mereka pilih untuk tidak mengikuti atau mungkin tidak berhubungan dengan kesukaan mereka," jelas Keenan, seperti dikutip laman MerahPutih.com.
Baca juga: TikTok Uji Coba Fitur Terbaru, Bisa Lihat Penonton
Platform berbagi video tersebut meluncurkan fitur penyaringan atau filter, yang dapat membisukan kata atau tanda pagar. Konten dengan kata kunci itu tidak akan muncul pada menu "For You" dan "Following".
Sejumlah konten pada media sosial mungkin tampak biasa saja. Namun, apabila ditonton berulang-ulang dapat menimbulkan masalah. Misalnya konten berisi menu makanan sehat atau kesedihan. TikTok menilai topik-topik yang berpotensi bermasalah biasanya terkait dengan kesejahteraan.
Menurut uji coba TikTok di Amerika serikat, pihak TikTok membatasi kemampuan pengguna menonton konten-konten seperti itu. Namun, tidak dijelaskan berapa lama dan berapa konten yang bisa ditonton dalam sehari.
"Kami juga melatih sistem kami supaya mendukung bahasa baru karena kami ingin memperluas uji coba ini ke lebih banyak pasar dalam beberapa bulan ke depan. Tujuan kami adalah menu "For You" setiap orang memuat konten, kreator, dan topik yang akan mereka sukai," jelas Keenan.
Baca juga: Spotify Bakal Hadirkan Fitur Audiobooks di Layanannya
Belakangan ini, TikTok juga menjadi sorotan lantaran platform yang dianggap berbahaya bagi remaja dan anak-anak. Beberapa anak kebanyakan di Amerika Serikat dipalporkan meninggal setelah mengikuti tantangan yang ada di TikTok.
TikTok sendiri sudah berusaha membatasi konten yang bisa dilihat pengguna usia remaja, yakni mengelompokkan konten apakah mengandung tema dewasa. TikTok juga berencana meluncurkan fitur agar konten bertema dewasa tidak dapat dilihat pengguna usia 13-17 tahun.
"Jika kami mendeteksi sebuah video mengandung tema yang dewasa atau rumit, misalnya adegan fiksi yang mungkin terlalu menakutkan atau menegangkan untuk penonton yang lebih muda, ada skor tingkat kedewasaan untuk video tersebut supaya tidak ditonton pengguna usia bawah 18 tahun," ucap Keenan.
TikTok menyatakan akan menggulirkan fitur tersebut secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan. (*)
Baca juga: Kreator TikTok Bisa Dapat Penghasilan dari Iklan, Ini Syaratnya
Soffi Amira P.
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Entertainment > Demi Keamanan, TikTok Perbarui Algoritma Kontennya
Demi Keamanan, TikTok Perbarui Algoritma Kontennya
15 July 2022 19:00 WIBTikTok Aplikasi Entertainment
Aplikasi TikTok belum lama ini memperbarui algoritma kontennya demi keamanan dan kesehatan mental penggunanya.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Kepercayaan dan Keamanan di TikTok Cormac Keenan, dalam siaran pers pada blog resmi TikTok. Keenan menjelaskan, TikTok merancang sistem rekomendasi dengan mengutamakan keamanan.
"Konten yang muncul di menu "For You" seseorang bisa saja berasal dari kreator yang mereka pilih untuk tidak mengikuti atau mungkin tidak berhubungan dengan kesukaan mereka," jelas Keenan, seperti dikutip laman MerahPutih.com.
Baca juga: TikTok Uji Coba Fitur Terbaru, Bisa Lihat Penonton
Platform berbagi video tersebut meluncurkan fitur penyaringan atau filter, yang dapat membisukan kata atau tanda pagar. Konten dengan kata kunci itu tidak akan muncul pada menu "For You" dan "Following".
Sejumlah konten pada media sosial mungkin tampak biasa saja. Namun, apabila ditonton berulang-ulang dapat menimbulkan masalah. Misalnya konten berisi menu makanan sehat atau kesedihan. TikTok menilai topik-topik yang berpotensi bermasalah biasanya terkait dengan kesejahteraan.
Menurut uji coba TikTok di Amerika serikat, pihak TikTok membatasi kemampuan pengguna menonton konten-konten seperti itu. Namun, tidak dijelaskan berapa lama dan berapa konten yang bisa ditonton dalam sehari.
"Kami juga melatih sistem kami supaya mendukung bahasa baru karena kami ingin memperluas uji coba ini ke lebih banyak pasar dalam beberapa bulan ke depan. Tujuan kami adalah menu "For You" setiap orang memuat konten, kreator, dan topik yang akan mereka sukai," jelas Keenan.
Baca juga: Spotify Bakal Hadirkan Fitur Audiobooks di Layanannya
Belakangan ini, TikTok juga menjadi sorotan lantaran platform yang dianggap berbahaya bagi remaja dan anak-anak. Beberapa anak kebanyakan di Amerika Serikat dipalporkan meninggal setelah mengikuti tantangan yang ada di TikTok.
TikTok sendiri sudah berusaha membatasi konten yang bisa dilihat pengguna usia remaja, yakni mengelompokkan konten apakah mengandung tema dewasa. TikTok juga berencana meluncurkan fitur agar konten bertema dewasa tidak dapat dilihat pengguna usia 13-17 tahun.
"Jika kami mendeteksi sebuah video mengandung tema yang dewasa atau rumit, misalnya adegan fiksi yang mungkin terlalu menakutkan atau menegangkan untuk penonton yang lebih muda, ada skor tingkat kedewasaan untuk video tersebut supaya tidak ditonton pengguna usia bawah 18 tahun," ucap Keenan.
TikTok menyatakan akan menggulirkan fitur tersebut secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan. (*)
Baca juga: Kreator TikTok Bisa Dapat Penghasilan dari Iklan, Ini Syaratnya