Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, mengajak masyarakat untuk berkolaborasi dalam mengelola sampah, khususnya di wilayah Kabupaten Tangerang.

Hal ini juga menjadi peringatan menjelangnya Hari Peduli Sampah Nasional (HSPN). Kemudian, prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) menjadi landasan dari penerapan pengelolaan sampah dengan bank sampah.

Baca juga: Agrowisata Kampung Sawah Jadi Percontohan Inovasi Integrated Farming

Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Achmad Taufik menjelaskan, jumlah sampah selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kabupaten Tangerang sendiri menyumbang 2,2 ton sampah per harinya. Kenyataan ini pun menjadi permasalahan serius apabila tidak dikelola dengan baik.

“Untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut, kami meminta kepada masyarakat untuk turut serta dengan memanfaatkan kehadiran bank sampah dan TPS3R, sehingga nantinya dapat mengurangi volume sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS),” ucap Achmad, Jumat (7/2).

Dirinya juga meminta kepada masyarakat untuk memilah sampah sebelum dibuang dan diangkut oleh kendaraan UPT kebersihan. Bank sampah sendiri mampu memberikan manfaat untuk mengurangi volume sampah dan menjadi sumber penghasilan masyarakat.

“Untuk sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga juga bisa diolah menjadi hal yang berguna. Sampah plastik dapat didaur ulang menjadi barang serbaguna dan juga kerajinan tangan, sampah organik juga bisa diubah menjadi pupuk dan maggot atau belatung untuk pakan ternak,” pungkasnya.

Baca juga: 4 Bank Sampah di Tangerang yang Wujudkan Misi Kelola Sampah

Kolaborasi dari tingkat paling bawah seperti pengurus lingkungan, komunitas, hingga masyarakat umum menjadi tindakan yang harus dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Tangerang.

Program bank sampah merupakan wujud dari pelaksanaan strategi 3R untuk mengelolah sampah yang juga mengandung potensi ekonomi (economic opportunity) yang dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat itu sendiri.

“Pada HPSN nanti, kami akan mengadakan kegiatan gerakan kebersihan, ada 185.000 orang nanti yang akan terlibat dalam gerakan tersebut yang terdiri dari unsur Perangkat Daerah, pihak Kecamatan, Desa, dan masyarakat. Kami juga akan adakan launcing Bank Sampah Induk Gemilang (Gerakan Memilah Sampah Menjadi Uang). Semoga dengan gerakan tersebut dapat terwujud pembangunan lingkungan yang bersih dan hijau guna menciptakan masyarakat yang sehat,” jelasnya. (CNN)

Baca juga: ASDP Hadirkan Reverse Vending Machine untuk Kurangi Sampah Laut