Tak Hanya Kendaraan, GAIKINDO Prioritaskan Teknologi Ramah Lingkungan
20 August 2022 12:07 WIB GIIAS Kendaraan Listrik News MerahputihPenyelenggaraan pameran otomotif GIIAS 2022 tidak hanya menampilkan kendaraan terbaru dan industri pendukungnya. Namun, hal ini juga membahas soal isu lingkungan serta industri otomotif masa depan yang lebih ramah lingkungan dan akan jadi patron untuk membuat masa depan lebih cerah.
Hal tersebut dibahas dalam The 16th GAIKINDO International Automotive Conference (GIAC) yang berlangsung pada Kamis (18/8) lalu. Seminar internasional ini diikuti oleh narasumber dari industri otomotif masa depan, mulai dari pemerintah, industri, hingga profesional di bidangnya.
Baca juga: 4 Rekomendasi Mobil Listrik yang Bisa Dicoba di GIIAS 2022
GIAC dihadiri oleh Menteri Perindustrian RI oleh Agus Gumiwang Kartasasmita melalui teleconference, kemudian dari industri yang diwakili oleh Executive Vice President Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing, Prasanna Ganesh dan Chief Operating Officer PT Sokonindo Automobile, Franz Wang.
Ada juga perwakilan dari institusi pendidikan, yaitu dari Universitas Indonesia, Kiki Verico sebagai Associate Director for Research, LPEM FEB di 'Kampus Kuning' itu, kemudian dari industri pendukung kendaraan listrik untuk Asia Pasifik dan Australia ayng diwakili oleh Franz Kinzer dari AVL List GmbH.
Seminar internasional ini juga dihadiri oleh jajaran pengurus GAIKINDO yaitu Rizwan Alamsjah sebagai Ketua Pengelenggara GIIAS sekaligus Ketua III GAIKINDO, lalu ada Jongkie D Sugiharto sebagai Ketua I GAIKINDO dan Kukuh Kumara sebagai Sekretaris Umum GAIKINDO.
Baca juga: Menjajal Skuter Listrik Alva One di GIIAS 2022, Berapa Harganya?
Melalui sambutannya, Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, bahwa event pameran yang sudah berlangsung sejak 11 Agustus 2022 itu, antusias masyarakat untuk elektrifikasi otomotif terlihat membeludak dan tinggi. Menurutnya, sudah saatnya industri otomotif secara menyeluruh bergerak untuk membawa teknologi terbaru yang memanfaatkan energi baru dan terbarukan untuk masa depan yang lebih baik.
“Orang-orang butuh teknologi kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan bebas dari polutan. Dalam beberapa hari ini kita sudah melihat bagaimana antusiasnya orang-orang terhadap kendaraan listrik. Dari situ saya menganggap bahwa electric mobility bukan sekadar memproduksi kendaraan listrik, industri otomotif dan kelistrikan saja," katanya.
Agus menambahkan, hal ini juga membawa gambaran yang lebih komprehensif lebih besar tentang bagaimana teknologi yang lebih ramah lingkungan yang seharusnya. Indonesia sepakat dengan regulasi COP 2026 untuk memulai net zero emission pada 2060, termasuk menggunakan energi baru dan terbarukan. Termasuk menjaga produksi dan regulasi yang lebih menguntungkan untuk semuanya.
Kemudian, Indonesia akan mulai memproduksi mobil listrik dengan jumlah 600 ribu unit mobil listrik, truk listrik, dan bus listrik pada 2030. Sementara itu, kategori kendaraan roda dua sebanyak 3 juta unit.
“Sebagai catatan, sekarang ada 4 produsen bus listrik di Indonesia, kemudian 3 produsen mobil listrik dan 31 produsen motor listrik yang punya fasilitas produksi di Indonesia. Transfer teknologi adalah kata kunci dari peralihan ini. Bukan hanya teknologi baterai saja, namun semua hal yang berkaitan dengan kendaraan listrik. Mesin penggerak, baterai dan komponen yang bersentuhan langsung dengan lingkup kendaraan listrik ini harus dijaga," jelasnya.
Agus juga menyinggung soal pemanfaatan industri menengah dan kecil untuk memproduksi ragam komponen yang bisa mulai diproduksi untuk semua kendaraan listrik. Sehingga, semua pihak benar-benar saling bahu-membahu dalam hal percepatan kendaraan listrik di Indonesia. Menurutnya, ini adalah simbiosis mutualisme yang sangat baik untuk membuat manufaktur yang besar tetap terkoneksi dengan industri menengah dan kecil. (*)
Baca juga: Mobil Hasil Kolaborasi MG dan Muklay Hadir di GIIAS 2022
Soffi Amira P.
[email protected]
Related Article
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Tak Hanya Kendaraan, GAIKINDO Prioritaskan Teknologi Ramah Lingkungan
20 August 2022 12:07 WIBGIIAS Kendaraan Listrik News Merahputih
Penyelenggaraan pameran otomotif GIIAS 2022 tidak hanya menampilkan kendaraan terbaru dan industri pendukungnya. Namun, hal ini juga membahas soal isu lingkungan serta industri otomotif masa depan yang lebih ramah lingkungan dan akan jadi patron untuk membuat masa depan lebih cerah.
Hal tersebut dibahas dalam The 16th GAIKINDO International Automotive Conference (GIAC) yang berlangsung pada Kamis (18/8) lalu. Seminar internasional ini diikuti oleh narasumber dari industri otomotif masa depan, mulai dari pemerintah, industri, hingga profesional di bidangnya.
Baca juga: 4 Rekomendasi Mobil Listrik yang Bisa Dicoba di GIIAS 2022
GIAC dihadiri oleh Menteri Perindustrian RI oleh Agus Gumiwang Kartasasmita melalui teleconference, kemudian dari industri yang diwakili oleh Executive Vice President Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing, Prasanna Ganesh dan Chief Operating Officer PT Sokonindo Automobile, Franz Wang.
Ada juga perwakilan dari institusi pendidikan, yaitu dari Universitas Indonesia, Kiki Verico sebagai Associate Director for Research, LPEM FEB di 'Kampus Kuning' itu, kemudian dari industri pendukung kendaraan listrik untuk Asia Pasifik dan Australia ayng diwakili oleh Franz Kinzer dari AVL List GmbH.
Seminar internasional ini juga dihadiri oleh jajaran pengurus GAIKINDO yaitu Rizwan Alamsjah sebagai Ketua Pengelenggara GIIAS sekaligus Ketua III GAIKINDO, lalu ada Jongkie D Sugiharto sebagai Ketua I GAIKINDO dan Kukuh Kumara sebagai Sekretaris Umum GAIKINDO.
Baca juga: Menjajal Skuter Listrik Alva One di GIIAS 2022, Berapa Harganya?
Melalui sambutannya, Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, bahwa event pameran yang sudah berlangsung sejak 11 Agustus 2022 itu, antusias masyarakat untuk elektrifikasi otomotif terlihat membeludak dan tinggi. Menurutnya, sudah saatnya industri otomotif secara menyeluruh bergerak untuk membawa teknologi terbaru yang memanfaatkan energi baru dan terbarukan untuk masa depan yang lebih baik.
“Orang-orang butuh teknologi kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan bebas dari polutan. Dalam beberapa hari ini kita sudah melihat bagaimana antusiasnya orang-orang terhadap kendaraan listrik. Dari situ saya menganggap bahwa electric mobility bukan sekadar memproduksi kendaraan listrik, industri otomotif dan kelistrikan saja," katanya.
Agus menambahkan, hal ini juga membawa gambaran yang lebih komprehensif lebih besar tentang bagaimana teknologi yang lebih ramah lingkungan yang seharusnya. Indonesia sepakat dengan regulasi COP 2026 untuk memulai net zero emission pada 2060, termasuk menggunakan energi baru dan terbarukan. Termasuk menjaga produksi dan regulasi yang lebih menguntungkan untuk semuanya.
Kemudian, Indonesia akan mulai memproduksi mobil listrik dengan jumlah 600 ribu unit mobil listrik, truk listrik, dan bus listrik pada 2030. Sementara itu, kategori kendaraan roda dua sebanyak 3 juta unit.
“Sebagai catatan, sekarang ada 4 produsen bus listrik di Indonesia, kemudian 3 produsen mobil listrik dan 31 produsen motor listrik yang punya fasilitas produksi di Indonesia. Transfer teknologi adalah kata kunci dari peralihan ini. Bukan hanya teknologi baterai saja, namun semua hal yang berkaitan dengan kendaraan listrik. Mesin penggerak, baterai dan komponen yang bersentuhan langsung dengan lingkup kendaraan listrik ini harus dijaga," jelasnya.
Agus juga menyinggung soal pemanfaatan industri menengah dan kecil untuk memproduksi ragam komponen yang bisa mulai diproduksi untuk semua kendaraan listrik. Sehingga, semua pihak benar-benar saling bahu-membahu dalam hal percepatan kendaraan listrik di Indonesia. Menurutnya, ini adalah simbiosis mutualisme yang sangat baik untuk membuat manufaktur yang besar tetap terkoneksi dengan industri menengah dan kecil. (*)
Baca juga: Mobil Hasil Kolaborasi MG dan Muklay Hadir di GIIAS 2022