Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten, saat ini sedang berfokus pada 70 Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam program Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) dengan penguatan pada guru dan anak didik.

Kepala Bidang Pendidikan SMP, Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Fahrudin mengatakan, ada sejumlah indikator yang berkaitan dengan GSM. "Pertama adalah tentang ekosistem pembelajaran di sekolah yang ramah anak, lingkungan hijau, aman, dan nyaman bagi anak didik," kata Fahrudin dikutip dari Antara News.

Lalu, indikator kedua adalah rencana program Pemkab Tangerang tentang sanitasi sekolah pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2019-2023. Masalah itu terkait dengan Pemkab Tangerang, yang melakukan uji coba terhadap program GSM terhadap 70 SD dan SMP negeri yang tersebar di 29 kecamatan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Hadisa Mansyur menjelaskan, ada 20 SMP negeri dan 50 SD negeri yang akan terkena program tersebut. "Kami berupaya mematangkan konsep GSM dan perlu peningkatan mutu pendidikan dan fisik bangunan sekolah," ujarnya.

Program ini bukan hanya interaksi terhadap siswa dan pemahaman tenaga pendidik, namun diperlukan komitmen serius dari kepala sekolah. Dengan hadirnya program tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah sekolah agar tidak bersinggungan dengan program Full Day School Kemendikbud, karena anak didik pulang ke rumah pada sore hari.

Melalui GSM, para anak didik menerapkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan sehingga betah selama berada di sekolah. Kemudian, ada indikator lain dari GSM, yaitu mengembangkan prestasi akademik dan non akademik bagi para anak didik.

Namun, Pemkab Tangerang berupaya untuk melaksanakan program GSM di semua sekolah Kabupaten Tangerang pada tahun mendatang. Hal ini bertujuan untuk menuju masyarakat dan generasi Kabupaten Tangerang untuk Indonesia teratas dalam bidang pendidikan.