Harry Darsono Akan Memberikan 6 Motif Batik Baru untuk Tangerang Selatan
03 October 2018 16:12 WIB Tangerang Selatan Batik NewsTernyata pemerintahan kota Tangerang Selatan kurang puas dengan motif batik khas kota ini. Pemkot berniat menambah koleksi motif batiknya dengan desain yang baru. Untuk itu, pemkot tangsel mengajak perancang busana kelas dunia, Harry Darsono, yang mendapat sebutan “Sir” dari kerajaan Inggris untuk hal tersebut.
Saat ini, motif bunga anggrek mendominasi 20 motif batik khas yang dimiliki kota tangsel. Menurut Kepala DInas Pariwisata Kota Tangsel, Judianto, akan ada 6 desain baru yang nantinya menjadi motif batik Tangsel selain anggrek yang akan dibuat oleh Harry Darsono.
Photo by Kompas
“Harry Darsono siap membuatnya, nantinya bisa dibuat atau ditiru oleh pelaku UKM yang membuat batik dan hasilnya bisa dibeli oleh pelaku usaha”, ujar Judianto seusai acara Festival Batik Tangsel 2018 di Aula Blandongan Balai Kota (2/10) 6 motif yang akan dibuat tidak hanya anggrek, melainkan ada juga rumah blandongan, motf tumbuhan dan lainnya.
Menurut Judianto, acara tersebut merupakan rangkaian awal Festival Batik 2018 dan puncaknya pada malam inagurasi HUT Tangsel ke 10 pada 26 November mendatang. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam malam inagurasi adalah fashion show batik Tangsel dimana Harry Darsono akan memperlihatkan karyanya.
“Jadi pakaian yang dipakai model saat fashion show merupakan batik rancangan Harry”, ujarnya. Menurutnya, Harry mengaku ingin membantu kota Tangsel dengan batiknya shingga, bisa menjadi tren pasar dan mode baik tingkat nasional dan internasional.
“Batik adalah identitas kita yang sudah diakui dunia, ini kebanggaan dan harus bisa timbulkan dampak positif dan bagi yang berkecimpung di dunia batik, pelaku pariwisata serta masyarakat,” jelasnya. Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany, mengatakan “Untuk memasarkan batik Tangsel, saya harap OPD harus pakai dan beli batik yang kita miliki. Kita punya anggaran APBD Rp 3,4 triliun dan tiap dinas ada pengadaan untuk batik”.
Sementara itu Harry Darsono mengatakan, desain batik sebenarnya tidak begitu penting. Tapi yang terpenting adalah bagaimana strategi menjualnya. “Bukan motif suatu desain yang yang dijual tapi, menjual sesuai desain pasar. Barang itu harus ‘wah’ dulu baru bisa mewah harganya,” ujar perancang busana yang lama menggeluti fashion di Perancis ini.
“Tangsel harus bisa jadi miniaturnya Indonesia karena, ada suku Betawi dan Sunda dan lainnya. Namun tidak murni 100 persen. Maka harus punya ciri khas,” ujarnya. Di kesempatan ini, Darsono memamerkan batik yang berharga Rp 200 juta. (Febrica Side.id)
Febrian Adi
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Harry Darsono Akan Memberikan 6 Motif Batik Baru untuk Tangerang Selatan
03 October 2018 16:12 WIBTangerang Selatan Batik News
Ternyata pemerintahan kota Tangerang Selatan kurang puas dengan motif batik khas kota ini. Pemkot berniat menambah koleksi motif batiknya dengan desain yang baru. Untuk itu, pemkot tangsel mengajak perancang busana kelas dunia, Harry Darsono, yang mendapat sebutan “Sir” dari kerajaan Inggris untuk hal tersebut.
Saat ini, motif bunga anggrek mendominasi 20 motif batik khas yang dimiliki kota tangsel. Menurut Kepala DInas Pariwisata Kota Tangsel, Judianto, akan ada 6 desain baru yang nantinya menjadi motif batik Tangsel selain anggrek yang akan dibuat oleh Harry Darsono.
Photo by Kompas
“Harry Darsono siap membuatnya, nantinya bisa dibuat atau ditiru oleh pelaku UKM yang membuat batik dan hasilnya bisa dibeli oleh pelaku usaha”, ujar Judianto seusai acara Festival Batik Tangsel 2018 di Aula Blandongan Balai Kota (2/10) 6 motif yang akan dibuat tidak hanya anggrek, melainkan ada juga rumah blandongan, motf tumbuhan dan lainnya.
Menurut Judianto, acara tersebut merupakan rangkaian awal Festival Batik 2018 dan puncaknya pada malam inagurasi HUT Tangsel ke 10 pada 26 November mendatang. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam malam inagurasi adalah fashion show batik Tangsel dimana Harry Darsono akan memperlihatkan karyanya.
“Jadi pakaian yang dipakai model saat fashion show merupakan batik rancangan Harry”, ujarnya. Menurutnya, Harry mengaku ingin membantu kota Tangsel dengan batiknya shingga, bisa menjadi tren pasar dan mode baik tingkat nasional dan internasional.
“Batik adalah identitas kita yang sudah diakui dunia, ini kebanggaan dan harus bisa timbulkan dampak positif dan bagi yang berkecimpung di dunia batik, pelaku pariwisata serta masyarakat,” jelasnya. Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany, mengatakan “Untuk memasarkan batik Tangsel, saya harap OPD harus pakai dan beli batik yang kita miliki. Kita punya anggaran APBD Rp 3,4 triliun dan tiap dinas ada pengadaan untuk batik”.
Sementara itu Harry Darsono mengatakan, desain batik sebenarnya tidak begitu penting. Tapi yang terpenting adalah bagaimana strategi menjualnya. “Bukan motif suatu desain yang yang dijual tapi, menjual sesuai desain pasar. Barang itu harus ‘wah’ dulu baru bisa mewah harganya,” ujar perancang busana yang lama menggeluti fashion di Perancis ini.
“Tangsel harus bisa jadi miniaturnya Indonesia karena, ada suku Betawi dan Sunda dan lainnya. Namun tidak murni 100 persen. Maka harus punya ciri khas,” ujarnya. Di kesempatan ini, Darsono memamerkan batik yang berharga Rp 200 juta. (Febrica Side.id)