Home > News > Entertainment > International Ethnic Music Festival 2022 Digelar, Wadah Apresiasi untuk Musik Tradisional
International Ethnic Music Festival 2022 Digelar, Wadah Apresiasi untuk Musik Tradisional
08 November 2022 15:02 WIB Festival Musik Musik EntertainmentDewan Kesenian Jakarta (DKJ) kembali menggelar International Ethnic Music Festival (IEMF) untuk membangkitkan minat generasi muda akan musik tradisional. Tahun ini, IEMF menghadirkan penampilan dari musisi nasional dan internasional.
Dikutip dari Merahputih.com, IEMF 2022 digelar secara luring (luar jaringan) atau tatap muka di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat. Festival musik tradisional ini digelar selama dua hari, yaitu pada 7-8 November 2022.
“Banyak yang perlu diperkenalkan kedahsyatan musik tradisi Indonesia. Terlebih, musik tradisi juga punya peluang yang luas untuk bisa dikembangkan dan bisa dikolaborasikan dengan musik apapun,” ucap anggota Komite DKJ Imam Firmansyah.
Baca juga: Keren, Wajah Raissa Anggiani Terpampang di Billboard Times Square New York!
International Ethnic Music Festival merupakan program yang dibuat untuk menciptakan ruang apresiasi secara luas bagi para pemusik tradisional baik di nusantara maupun dunia. Hal tersebut melihat kondisi saat ini mengenai kurangnya perhatian publik terhadap musik tradisional. Lalu, hanya dipentaskan di tempat-tempat tertentu dengan audiens yang terbatas atau kalangan internal masyarakatnya sendiri.
Selain menyediakan ruang apresiasi baru, festival ini diharapkan bisa mendorong terjadinya dialog antar musisi tradisional di tengah zaman yang terus berubah, sehingga memunculkan gagasan-gagasan yang inovatif dalam pelestarian dan pengembangan musik tradisional, agar terus relevan dengan pendengar musik sekarang yang umumnya kaum muda.
Jadi, musisi-musisi tradisional bisa terus beregenerasi dan musik tradisional sendiri, tak hanya menjadi warisan leluhur yang tinggal menunggu waktu kepunahannya. Kemunculan generasi baru yang hidup dalam peradaban digital memberikan peluang terciptanya pemetaan kembali musik tradisional melalui media-media baru.
Baca juga: Festival Kuliner Serpong 2022 Kembali Hadir dengan Ragam Pesona Pulau Dewata
Pada gelaran IEMF 2022, ada dua sesi diskusi mengenai pengembangan dan pelestarian musik tradisi. Pertama ialah diskusi tentang ekosistem musik tradisional di Indonesia yang akan diisi oleh Jabatin Bangun (etnomusikolog dari Institut Kesenian Jakarta), Gilang Ramadhan (musisi), dan Nyak Ina Raseuki (musisi).
Kemudian, ada pula diskusi mengenai penciptaan karya musik baru berbasis tradisi yang akan diisi oleh Rino Dezapaty (musisi tradisional), Hery Budiawan (musikolog dari Universitas Negeri Jakarta), dan Boo Boo Sianturi (musisi).
Selain itu, akan ada penampilan enam musisi tradisi dari dalam dan luar negeri, yakni Rapai Pase (Aceh), Timur Jauh (Ternate), Riau Rhythm (Riau), Kadapat (Bali), Sinar Baru (Tangerang), dan Leon Gilberto Medellin (Meksiko), Cristina Duque (Ekuador), dan Victor Hugo (Meksiko) yang nantinya secara khusus akan mengisi sesi masterclass tentang musik dan tari Amerika Latin.
Sebagai festival internasional yang mempertemukan pembicara dan pelaku musik tradisi dari Indonesia dan luar negeri, secara tidak langsung festival ini juga menjadi medium untuk memperkenalkan musik tradisional Indonesia ke lingkup internasional. (ECN)
Baca juga: Pentingnya Melindungi Diri hingga Refund Tiket saat Konser Musik
Soffi Amira P.
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Entertainment > International Ethnic Music Festival 2022 Digelar, Wadah Apresiasi untuk Musik Tradisional
International Ethnic Music Festival 2022 Digelar, Wadah Apresiasi untuk Musik Tradisional
08 November 2022 15:02 WIBFestival Musik Musik Entertainment
Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) kembali menggelar International Ethnic Music Festival (IEMF) untuk membangkitkan minat generasi muda akan musik tradisional. Tahun ini, IEMF menghadirkan penampilan dari musisi nasional dan internasional.
Dikutip dari Merahputih.com, IEMF 2022 digelar secara luring (luar jaringan) atau tatap muka di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat. Festival musik tradisional ini digelar selama dua hari, yaitu pada 7-8 November 2022.
“Banyak yang perlu diperkenalkan kedahsyatan musik tradisi Indonesia. Terlebih, musik tradisi juga punya peluang yang luas untuk bisa dikembangkan dan bisa dikolaborasikan dengan musik apapun,” ucap anggota Komite DKJ Imam Firmansyah.
Baca juga: Keren, Wajah Raissa Anggiani Terpampang di Billboard Times Square New York!
International Ethnic Music Festival merupakan program yang dibuat untuk menciptakan ruang apresiasi secara luas bagi para pemusik tradisional baik di nusantara maupun dunia. Hal tersebut melihat kondisi saat ini mengenai kurangnya perhatian publik terhadap musik tradisional. Lalu, hanya dipentaskan di tempat-tempat tertentu dengan audiens yang terbatas atau kalangan internal masyarakatnya sendiri.
Selain menyediakan ruang apresiasi baru, festival ini diharapkan bisa mendorong terjadinya dialog antar musisi tradisional di tengah zaman yang terus berubah, sehingga memunculkan gagasan-gagasan yang inovatif dalam pelestarian dan pengembangan musik tradisional, agar terus relevan dengan pendengar musik sekarang yang umumnya kaum muda.
Jadi, musisi-musisi tradisional bisa terus beregenerasi dan musik tradisional sendiri, tak hanya menjadi warisan leluhur yang tinggal menunggu waktu kepunahannya. Kemunculan generasi baru yang hidup dalam peradaban digital memberikan peluang terciptanya pemetaan kembali musik tradisional melalui media-media baru.
Baca juga: Festival Kuliner Serpong 2022 Kembali Hadir dengan Ragam Pesona Pulau Dewata
Pada gelaran IEMF 2022, ada dua sesi diskusi mengenai pengembangan dan pelestarian musik tradisi. Pertama ialah diskusi tentang ekosistem musik tradisional di Indonesia yang akan diisi oleh Jabatin Bangun (etnomusikolog dari Institut Kesenian Jakarta), Gilang Ramadhan (musisi), dan Nyak Ina Raseuki (musisi).
Kemudian, ada pula diskusi mengenai penciptaan karya musik baru berbasis tradisi yang akan diisi oleh Rino Dezapaty (musisi tradisional), Hery Budiawan (musikolog dari Universitas Negeri Jakarta), dan Boo Boo Sianturi (musisi).
Selain itu, akan ada penampilan enam musisi tradisi dari dalam dan luar negeri, yakni Rapai Pase (Aceh), Timur Jauh (Ternate), Riau Rhythm (Riau), Kadapat (Bali), Sinar Baru (Tangerang), dan Leon Gilberto Medellin (Meksiko), Cristina Duque (Ekuador), dan Victor Hugo (Meksiko) yang nantinya secara khusus akan mengisi sesi masterclass tentang musik dan tari Amerika Latin.
Sebagai festival internasional yang mempertemukan pembicara dan pelaku musik tradisi dari Indonesia dan luar negeri, secara tidak langsung festival ini juga menjadi medium untuk memperkenalkan musik tradisional Indonesia ke lingkup internasional. (ECN)
Baca juga: Pentingnya Melindungi Diri hingga Refund Tiket saat Konser Musik