Home > News > Entertainment > Jogjarockarta Berhasil Memuaskan Penggemar Megadeth di Indonesia
Jogjarockarta Berhasil Memuaskan Penggemar Megadeth di Indonesia
30 October 2018 22:00 WIB Music Entertainment MegadethJogjarockarta 2018, festival internasional milik Daerah Istimewa Yogyakarta telah digelar pada Sabtu (27/10/2018), pintu masuk sudah dibuka sejak pukul 13.00. Kasir telah disibukan untuk meladeni antrean pembeli, security check in pun begitu demi memberi rasa aman sepanjang Jogjarockarta berlangsung. Ketika masuk ke dalam Stadion Kridosono, para pengunjung disambut oleh Blackout, band asal Ibu Kota itu menarik ratusan orang untuk maju ke depan panggung. Setelah itu, unit industrial rock kebanggan Bandung, Koil, menjadi pelengkap.
Lalu dilanjut oleh tuan rumah, Sangkakala, Elphamas hingga Edane sebelum menutup break ishoma. Semakin malam Stadion Kridosono semakin dipenuhi penggemar rock dari berbagai daerah, seperti Sunaryo, "Datang bareng temen-temen SMA, dari Bogor, Jakarta, Depok. Mau bernostalgia juga nonton band-band semasa SMA, Elphamas, God Bless, Edane, Megadeth. Tahun kemarin juga saya datang" ucapnya.
Setelah break isoma, unit high octane rock, Seringai membuka dengan Program Party Seringai. Arian, Ricky, Sammy, Khemmod berhasil memanaskan kembali Stadion Kridosono. Sing a long, crowd surfing terlihat menemani aksi panggung yang total hingga akhirnya Selamanya lagu dari album teranyar mereka yang dilepas pada 29 Juli 2018 menjadi penutup.
Setelah Seringai, ILP menjadi kejutan, Indra Lesmana adalah dalang dari ILP, musisi jazz tersebut mencoba untuk keluar dari jalur untuk membangun Indra Lesmana Project yang dibangun melalui audisi online dari ratusan peserta, dengan memainkan Progressive Rock. Dilanjutkan dengan God Bless, para pengunjung langsung menyambut legenda hidup musik rock Indonesia. Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bas), Abadi Soesman (kibor), dan Fajar Satritama (drum) mengawalinya Musisi, dilanjut dengan Kehidupan. Seperti terhipnotis, hampir seluruh pengunjung ikut serta bernyanyi.
Dari kerumunan, terlihat Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat sedari tadi menyaksikan God Bless. "God Bless luar biasa. Saya penggemar Deep Purple lihat God Bless jadi suka, God Bless seperti Deep Purple-nya Indonesia". Ucapnya. Melalui Twitter Megadeth, Ganjar Pranowo diundang langsung oleh Megadeth" Ketika ditanya apakah suka Megadeth, "Kita suka metal-metal, pokoe metal" tutupnya.
Setelah God Bless memuaskan pengunjung, terlihat kerumuman ribuan pengunjung berpindah posisi ke panggung khusus Megadeth mereka seksama meneriakkan, "Megadeth!, Megadeth!, Megadeth!" Mereka sudah mencari posisi untuk menyaksikan jagoan Thrash Metal dari California. Dave Mustaine (gitar/vokal), Kiko Loureiro (gitar), Dave Ellefson (bass), dan Dirk Verbeuren (drum) belum juga terlihat di atas panggung, pengunjung dikejutkan dengan video dari Jokowi Dodo, Presiden Indonesia yang ditayangkan di layar panggung Megadeth.
"Saya penggemar Megadeth, band rocknya Dave Mustaine. Saya suka Sweating Bullets, Ashes in Your Mouth, dan Wake Up Dead, tapi nggak tahu nanti dimainkan apa ndak. Selamat menonton semuanya," terangnya. Seperti diketahui, selain Ganjar Pranowo, Jokowi Dodo juga turut diundang langsung oleh Megadeth melalui akun twitternya.
Tidak berselang lama, Megadeth langsung menjadi puncak keganasan. Hangar 18 menjadi nomor awal, seperti tak kehabisan tenaga, Dave Mustaine dkk menyuguhkan 20 lagu seperti, Threat Is Real, The Conjuring, Wake Up Dead, In My Darkness Hour, Sweating Bullets, She Wolf, Tornado of Soul, Conquer Or Die, Trust, Dawn Patrol, Poison Was The Cure, My Last Word, A Tout Le Monde, Take No Prisoners, Dystopia, Shymphony Of Destruction, Mechanix, Peace Sells, lalu Holy Wars...
All Photo by Aldi Fadlilah Side.id
The Punishment Due menjadi penutup yang apik. Menurut Anas Syahrul Alimi, founder Jogjarockarta & CEO Rajawali Indonesian Communication, kurang lebih 15.000 pengunjung telah hadir."Ini menjadi menu alternatif festival tidak harus ada di kota-kota besar Seperti Jakarta, Bandung. Harapannya kota-kota lain juga melaksanakan konten yang bagus seperti ini, kolaborasi antara band lokal dan luar negeri," ucap Adib Hidayat, pemerhati dunia musik ditemui setelah Megadeth menuntaskan tur dunia sebelum mereka istirahat selama 3 tahun.
Febrian Adi
[email protected]
Related Article
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Entertainment > Jogjarockarta Berhasil Memuaskan Penggemar Megadeth di Indonesia
Jogjarockarta Berhasil Memuaskan Penggemar Megadeth di Indonesia
30 October 2018 22:00 WIBMusic Entertainment Megadeth
Jogjarockarta 2018, festival internasional milik Daerah Istimewa Yogyakarta telah digelar pada Sabtu (27/10/2018), pintu masuk sudah dibuka sejak pukul 13.00. Kasir telah disibukan untuk meladeni antrean pembeli, security check in pun begitu demi memberi rasa aman sepanjang Jogjarockarta berlangsung. Ketika masuk ke dalam Stadion Kridosono, para pengunjung disambut oleh Blackout, band asal Ibu Kota itu menarik ratusan orang untuk maju ke depan panggung. Setelah itu, unit industrial rock kebanggan Bandung, Koil, menjadi pelengkap.
Lalu dilanjut oleh tuan rumah, Sangkakala, Elphamas hingga Edane sebelum menutup break ishoma. Semakin malam Stadion Kridosono semakin dipenuhi penggemar rock dari berbagai daerah, seperti Sunaryo, "Datang bareng temen-temen SMA, dari Bogor, Jakarta, Depok. Mau bernostalgia juga nonton band-band semasa SMA, Elphamas, God Bless, Edane, Megadeth. Tahun kemarin juga saya datang" ucapnya.
Setelah break isoma, unit high octane rock, Seringai membuka dengan Program Party Seringai. Arian, Ricky, Sammy, Khemmod berhasil memanaskan kembali Stadion Kridosono. Sing a long, crowd surfing terlihat menemani aksi panggung yang total hingga akhirnya Selamanya lagu dari album teranyar mereka yang dilepas pada 29 Juli 2018 menjadi penutup.
Setelah Seringai, ILP menjadi kejutan, Indra Lesmana adalah dalang dari ILP, musisi jazz tersebut mencoba untuk keluar dari jalur untuk membangun Indra Lesmana Project yang dibangun melalui audisi online dari ratusan peserta, dengan memainkan Progressive Rock. Dilanjutkan dengan God Bless, para pengunjung langsung menyambut legenda hidup musik rock Indonesia. Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bas), Abadi Soesman (kibor), dan Fajar Satritama (drum) mengawalinya Musisi, dilanjut dengan Kehidupan. Seperti terhipnotis, hampir seluruh pengunjung ikut serta bernyanyi.
Dari kerumunan, terlihat Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat sedari tadi menyaksikan God Bless. "God Bless luar biasa. Saya penggemar Deep Purple lihat God Bless jadi suka, God Bless seperti Deep Purple-nya Indonesia". Ucapnya. Melalui Twitter Megadeth, Ganjar Pranowo diundang langsung oleh Megadeth" Ketika ditanya apakah suka Megadeth, "Kita suka metal-metal, pokoe metal" tutupnya.
Setelah God Bless memuaskan pengunjung, terlihat kerumuman ribuan pengunjung berpindah posisi ke panggung khusus Megadeth mereka seksama meneriakkan, "Megadeth!, Megadeth!, Megadeth!" Mereka sudah mencari posisi untuk menyaksikan jagoan Thrash Metal dari California. Dave Mustaine (gitar/vokal), Kiko Loureiro (gitar), Dave Ellefson (bass), dan Dirk Verbeuren (drum) belum juga terlihat di atas panggung, pengunjung dikejutkan dengan video dari Jokowi Dodo, Presiden Indonesia yang ditayangkan di layar panggung Megadeth.
"Saya penggemar Megadeth, band rocknya Dave Mustaine. Saya suka Sweating Bullets, Ashes in Your Mouth, dan Wake Up Dead, tapi nggak tahu nanti dimainkan apa ndak. Selamat menonton semuanya," terangnya. Seperti diketahui, selain Ganjar Pranowo, Jokowi Dodo juga turut diundang langsung oleh Megadeth melalui akun twitternya.
Tidak berselang lama, Megadeth langsung menjadi puncak keganasan. Hangar 18 menjadi nomor awal, seperti tak kehabisan tenaga, Dave Mustaine dkk menyuguhkan 20 lagu seperti, Threat Is Real, The Conjuring, Wake Up Dead, In My Darkness Hour, Sweating Bullets, She Wolf, Tornado of Soul, Conquer Or Die, Trust, Dawn Patrol, Poison Was The Cure, My Last Word, A Tout Le Monde, Take No Prisoners, Dystopia, Shymphony Of Destruction, Mechanix, Peace Sells, lalu Holy Wars...
All Photo by Aldi Fadlilah Side.id
The Punishment Due menjadi penutup yang apik. Menurut Anas Syahrul Alimi, founder Jogjarockarta & CEO Rajawali Indonesian Communication, kurang lebih 15.000 pengunjung telah hadir."Ini menjadi menu alternatif festival tidak harus ada di kota-kota besar Seperti Jakarta, Bandung. Harapannya kota-kota lain juga melaksanakan konten yang bagus seperti ini, kolaborasi antara band lokal dan luar negeri," ucap Adib Hidayat, pemerhati dunia musik ditemui setelah Megadeth menuntaskan tur dunia sebelum mereka istirahat selama 3 tahun.