Home > News > Entertainment > Kalahkan Filipina, Tim DOTA 2 Indonesia Juarai IESF 14th World Esports Championships 2022
Kalahkan Filipina, Tim DOTA 2 Indonesia Juarai IESF 14th World Esports Championships 2022
10 December 2022 15:03 WIB Turnamen Esport IESF Esport EntertainmentPARA pendukung Indonesia langsung berlarian menuju panggung Earth Stage IESF 14th World Esports Championships 2022 setelah tim Indonesia memenangi game DOTA 2 melawan Filipina di babak Grand Final. Pertandingan begitu sengit, terlebih di game kelima yang menjadi penentu kemenangan bagi kedua tim.
“Terima kasih yang sudah mendukung kita,” kata Rafli ‘Mikoto’ Rahman kepada para pendukung yang berkumpul di panggung Earth Stage.
“Kita lihat Filipina lawan yang susah. Jadi, kita sangat senang bisa menang di kompetisi ini. Respect,” sambung Randy ‘Dreamocel’ Sapoetra.
Baca juga: Tim CS:GO Female Indonesia Juara 3 di IESF 14th World Esports Championships 2022
Di babak Grand Final, kedua tim bermain dalam Best of 5 (BO5) yang artinya harus mengumpulkan tiga poin kemenangan. Tim Indonesia diperkuat oleh Dreamocel, Jhocam, Womy, Whitemon, dan Mikoto. Sedangkan tim Filipina diperkuat oleh Akashi, Lewis, juwel, Erice, dan Grimzx.
Tim Filipina mendapatkan satu poin terlebih dahulu karena berhasil memenangi Final Upper Bracket.
Game dimulai. Indonesia memilih hero Mirana, Grimstroke, Lycan, Ember Spirit, dan Slark. Sedangkan draft untuk Filipina adalah Templar Assassin, Tusk, Tiny, Clockwerk, dan Skywrath Mage. First Blood terjadi oleh Filipina lewat kerja sama antara Clockwerk dan Skywrath Mage.
Slark yang sedang farming di jungle tiba-tiba di-ganking oleh Tiny dan Skywrath Mage. Lycan yang sudah memiliki item Helm of Dominator dengan percaya diri menyerang tower bersama serigalanya. Indonesia juga kerap melakukan combo wombo lewat Grimstroke dan Arrow dari Mirana.
Baca juga: IESF 14th World E-Sports Championships 2022 Pecahkan 5 Rekor!
Di game ini cukup sering terjadi peperangan di midlane. Indonesia mampu mendapatkan Roshan pada menit ke-21. Aegis diamankan oleh Dreamocel. Skywrath Mage kerap menjadi makanan bagi Slark. Slark dari Dreamocel benar-benar ganas lewat bonus 21 agility-nya. Indonesia pun mampu mengancurkan Ancient di menit 45. Indonesia pun mampu menyeimbangi kedudukan 1-1.
Game berlanjut. Filipina memilih draft Tusk, Skywrath Mage, Gyrocopter, Primal Beast, dan Terrorblade. Sedangkan Indonesia memilih Mirana, Ember Spirit, Marci, Clockwerk, dan Drow Ranger.
First Blood terjadi pada menit ke-4 oleh Marci di toplane. Di game kedua ini, Filipina tampak mendominasi lewat Terrorblade dari Akashi. Mereka mampu menjebol Tier 2 di midlane dan bottomlane. Roshan pertama terjadi di menit ke-23, namun sayangnya berhasil di-snatched oleh Terrorblade. Indonesia kehilangan dua Barracks di midlane dan bottomlane pada menit ke-30. Mereka pun sangat berhati-hati untuk melakukan base defense. Terroblade dan Drow Ranger memimpin Net Worth pada menit ke-37. GG called terjadi pada menit 60. Kemenangan diraih oleh Filipina.
Game keempat begitu panas karena menjadi penentu kemenangan bagi Filipina. Sebaliknya, jika Indonesia memenangi game keempat ini, akan ada game kelima.
Indonesia memilih hero Mirana, Beastmaster, Crystal Maiden, Ember Spirit, dan Phantom Lancer. Sedangkan Filipina memilih Tusk, Slark, Skywrath Mage, Gyrocopter, dan Marci.
Di game keempat ini, Indonesia tampak begitu agresif dan ingin bermain cepat lewat Beastmaster dan Helm of Dominator-nya. Belum lagi bayangan dari Phantom Lancer yang mampu membantu memukul tower. Indonesia pun memenangi game keempat.
Game penentu kemenangan akhirnya dimulai. Indonesia memilih Ember Spirit, Marci, Lone Druid, dan Visage. Filipina memilih Tusk, Mars, Silencer, Skywrath Mage, dan Sniper. Filipina mendapatkan First Blood berkat Sniper yang membunuh Mirana.
Sniper sempat memimpin top Net Worth dan cukup sulit diraih oleh pemain Indonesia. Meski begitu, Sniper kerap menjadi incaran pertama agar tidak bisa free hit.
Teriakan para pendukung Indonesia semakin kuat ketika Sniper beberapa kali mati terlebih dahulu. Ember Spirit dari Mikoto mampu mengacaukan perang berkat Aghanim’s Scepter-nya. Belum lagi beruang dari Lone Druid yang semakin gemuk dengan Assault Cuirass dan Desolator. Indonesia pun memenangi game kelima dengan skor 3-2.
Dengan demikian, Indonesia berhasil membawa pulang hadiah USD 50 ribu atau sekira Rp 779 juta, Filipina membawa pulang USD 30 ribu atau setara Rp 467 juta, dan Laos membawa pulang USD 20 ribu atau senilai Rp 311 juta. (AND)
Artikel ini sudah tayang pertama kali di Merahputih.com.
Baca juga: Kejuaraan Dunia Esports 2022 Jadi Ajang Persiapan Menuju SEA Games 2023
Soffi Amira P.
[email protected]
Related Article
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Entertainment > Kalahkan Filipina, Tim DOTA 2 Indonesia Juarai IESF 14th World Esports Championships 2022
Kalahkan Filipina, Tim DOTA 2 Indonesia Juarai IESF 14th World Esports Championships 2022
10 December 2022 15:03 WIBTurnamen Esport IESF Esport Entertainment
PARA pendukung Indonesia langsung berlarian menuju panggung Earth Stage IESF 14th World Esports Championships 2022 setelah tim Indonesia memenangi game DOTA 2 melawan Filipina di babak Grand Final. Pertandingan begitu sengit, terlebih di game kelima yang menjadi penentu kemenangan bagi kedua tim.
“Terima kasih yang sudah mendukung kita,” kata Rafli ‘Mikoto’ Rahman kepada para pendukung yang berkumpul di panggung Earth Stage.
“Kita lihat Filipina lawan yang susah. Jadi, kita sangat senang bisa menang di kompetisi ini. Respect,” sambung Randy ‘Dreamocel’ Sapoetra.
Baca juga: Tim CS:GO Female Indonesia Juara 3 di IESF 14th World Esports Championships 2022
Di babak Grand Final, kedua tim bermain dalam Best of 5 (BO5) yang artinya harus mengumpulkan tiga poin kemenangan. Tim Indonesia diperkuat oleh Dreamocel, Jhocam, Womy, Whitemon, dan Mikoto. Sedangkan tim Filipina diperkuat oleh Akashi, Lewis, juwel, Erice, dan Grimzx.
Tim Filipina mendapatkan satu poin terlebih dahulu karena berhasil memenangi Final Upper Bracket.
Game dimulai. Indonesia memilih hero Mirana, Grimstroke, Lycan, Ember Spirit, dan Slark. Sedangkan draft untuk Filipina adalah Templar Assassin, Tusk, Tiny, Clockwerk, dan Skywrath Mage. First Blood terjadi oleh Filipina lewat kerja sama antara Clockwerk dan Skywrath Mage.
Slark yang sedang farming di jungle tiba-tiba di-ganking oleh Tiny dan Skywrath Mage. Lycan yang sudah memiliki item Helm of Dominator dengan percaya diri menyerang tower bersama serigalanya. Indonesia juga kerap melakukan combo wombo lewat Grimstroke dan Arrow dari Mirana.
Baca juga: IESF 14th World E-Sports Championships 2022 Pecahkan 5 Rekor!
Di game ini cukup sering terjadi peperangan di midlane. Indonesia mampu mendapatkan Roshan pada menit ke-21. Aegis diamankan oleh Dreamocel. Skywrath Mage kerap menjadi makanan bagi Slark. Slark dari Dreamocel benar-benar ganas lewat bonus 21 agility-nya. Indonesia pun mampu mengancurkan Ancient di menit 45. Indonesia pun mampu menyeimbangi kedudukan 1-1.
Game berlanjut. Filipina memilih draft Tusk, Skywrath Mage, Gyrocopter, Primal Beast, dan Terrorblade. Sedangkan Indonesia memilih Mirana, Ember Spirit, Marci, Clockwerk, dan Drow Ranger.
First Blood terjadi pada menit ke-4 oleh Marci di toplane. Di game kedua ini, Filipina tampak mendominasi lewat Terrorblade dari Akashi. Mereka mampu menjebol Tier 2 di midlane dan bottomlane. Roshan pertama terjadi di menit ke-23, namun sayangnya berhasil di-snatched oleh Terrorblade. Indonesia kehilangan dua Barracks di midlane dan bottomlane pada menit ke-30. Mereka pun sangat berhati-hati untuk melakukan base defense. Terroblade dan Drow Ranger memimpin Net Worth pada menit ke-37. GG called terjadi pada menit 60. Kemenangan diraih oleh Filipina.
Game keempat begitu panas karena menjadi penentu kemenangan bagi Filipina. Sebaliknya, jika Indonesia memenangi game keempat ini, akan ada game kelima.
Indonesia memilih hero Mirana, Beastmaster, Crystal Maiden, Ember Spirit, dan Phantom Lancer. Sedangkan Filipina memilih Tusk, Slark, Skywrath Mage, Gyrocopter, dan Marci.
Di game keempat ini, Indonesia tampak begitu agresif dan ingin bermain cepat lewat Beastmaster dan Helm of Dominator-nya. Belum lagi bayangan dari Phantom Lancer yang mampu membantu memukul tower. Indonesia pun memenangi game keempat.
Game penentu kemenangan akhirnya dimulai. Indonesia memilih Ember Spirit, Marci, Lone Druid, dan Visage. Filipina memilih Tusk, Mars, Silencer, Skywrath Mage, dan Sniper. Filipina mendapatkan First Blood berkat Sniper yang membunuh Mirana.
Sniper sempat memimpin top Net Worth dan cukup sulit diraih oleh pemain Indonesia. Meski begitu, Sniper kerap menjadi incaran pertama agar tidak bisa free hit.
Teriakan para pendukung Indonesia semakin kuat ketika Sniper beberapa kali mati terlebih dahulu. Ember Spirit dari Mikoto mampu mengacaukan perang berkat Aghanim’s Scepter-nya. Belum lagi beruang dari Lone Druid yang semakin gemuk dengan Assault Cuirass dan Desolator. Indonesia pun memenangi game kelima dengan skor 3-2.
Dengan demikian, Indonesia berhasil membawa pulang hadiah USD 50 ribu atau sekira Rp 779 juta, Filipina membawa pulang USD 30 ribu atau setara Rp 467 juta, dan Laos membawa pulang USD 20 ribu atau senilai Rp 311 juta. (AND)
Artikel ini sudah tayang pertama kali di Merahputih.com.
Baca juga: Kejuaraan Dunia Esports 2022 Jadi Ajang Persiapan Menuju SEA Games 2023