SHARE
Home > News > Lifestyle > Kamera Analog Masa Lalu Bangkit di Era Modern, Pikat Generasi Baru Pencinta Fotografi

Kamera Analog Masa Lalu Bangkit di Era Modern, Pikat Generasi Baru Pencinta Fotografi

18 September 2022 10:00 WIB Kamera Analog Fotografi

Fotografi dan hobi adalah hal yang saling berkaitan, namun memiliki pembeda dalam setiap proses menangkap momen, tentunya berdasarkan ketajaman insting seorang fotografer. Tidak hanya bicara the man behind the gun, kualitas foto juga syarat akan kamera yang digunakan.

Kamera analog yang hadir pada tahun 1980-an, memang dianggap inferior untuk sebagian fotografer yang mengandalkan kamera digital. Namun siapa sangka, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir eksistensi kamera analog justru semakin meningkat.

Kamera SLR. (Unspalsh/Sergio)

Tren yang bergerak pada kamera analog bisa dianalogikan seperti fesyen modern dan vintage yang selalu berputar. Kedua genre ini selalu berdampingan dalam segala hal, termasuk dari style foto yang dihasilkan. Bagi sebagian orang, kamera analog dinilai lebih unik dan otentik dibanding kamera digital.

Menggunakan film dan bersifat analog, tandanya foto yang ter-capture tidak langsung jadi, melainkan harus melewati beberapa tahapan untuk dicetak. Hal ini justru menjadi hal yang menarik dan juga memberi rasa penasaran hingga candu kepada setiap penggunanya.

Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Kamu Harus Belajar Kamera Analog

Rol film kamera analog. (Unsplash/Jakob Owens)

Ada dua tipe kamera analog yang bisa digunakan yakni kamera pocket dan SLR. Bagi para pemula, kamera pocket yang kerap disebut tustel memiliki kemudahan secara pengaturan sehingga pengoperasiannya sangat mudah digunakan. Berbeda dengan SLR, kamera ini banyak memiliki pengaturan manual yang sehingga kamera ini cenderung lebih sulit dioperasikan oleh para pemula.

Terdapat ukuran rol film pada kamera analog yaitu 35mm dan 120mm, Jenis-jenis rol juga ada dalam bentuk pencuciannya. Jenis yang paling populer sendiri adalah C-41, ECN-2, dan BnW. Masing-masing memiliki ciri khas tersendiri baik dari warna dan karakteristiknya.

Baca Juga: Marka Lab & Film Indonesia, Tempatnya Para Pecinta Kamera Analog!

Tren kamera analog yang berkembang juga diimbangi oleh semakin munculnya lab atau tempat untuk memproses cetak film analog. Seperti Labrana di bilangan Jakarta Selatan bisa mencetak rol film dengan proses pengerjaan yang cukup cepat, hasil scan yang dilakukan oleh Labrana juga bisa discan dan menjadi file format digital.

Kodak salah satu perusahaan yang memproduksi rol film untuk kamera analog. (Unsplash/Caleb Woods)

Fenomena kalcer kamera analog hadir ditengah kekuatan fitur kamera smartphone dan mirrorless. Walau diterpa oleh berbagai jenis kamera, pengguna kamera analog justru semakin bertumbuh dan kerap memamerkan hasil fotonya di platform Instagram.

Tren yang terjadi saat ini tentu berbeda dengan yang terjadi pada era 80-an. Kamera analog yang kembali hype juga tidak terlepas dari perkembangan media sosial, baik dalam persebaran informasi maupun refrensi. Meningkatnya pengguna kamera analog kini juga berdampak kepada harga kamera yang semakin naik.

Baca Juga: 3 Situs ini Bantu Kamu Dulang Cuan Melalui Hobi Fotografi

Jadi eksistensi kamera analog yang bangkit di era modern juga didorong oleh minat dan bisnis yang semakin memadai, sehingga memudahkan para penikmatnya untuk menyelam lebih dalam kreasi berfoto jadul ini.

Yuk waktunya eksplor visual biar enggak gitu-gitu aja, kamera analog bisa jadi hobi baru kamu yang mengasyikkan!


Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Lifestyle > Kamera Analog Masa Lalu Bangkit di Era Modern, Pikat Generasi Baru Pencinta Fotografi

Kamera Analog Masa Lalu Bangkit di Era Modern, Pikat Generasi Baru Pencinta Fotografi

18 September 2022 10:00 WIB
Kamera Analog Fotografi

Fotografi dan hobi adalah hal yang saling berkaitan, namun memiliki pembeda dalam setiap proses menangkap momen, tentunya berdasarkan ketajaman insting seorang fotografer. Tidak hanya bicara the man behind the gun, kualitas foto juga syarat akan kamera yang digunakan.

Kamera analog yang hadir pada tahun 1980-an, memang dianggap inferior untuk sebagian fotografer yang mengandalkan kamera digital. Namun siapa sangka, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir eksistensi kamera analog justru semakin meningkat.

Kamera SLR. (Unspalsh/Sergio)

Tren yang bergerak pada kamera analog bisa dianalogikan seperti fesyen modern dan vintage yang selalu berputar. Kedua genre ini selalu berdampingan dalam segala hal, termasuk dari style foto yang dihasilkan. Bagi sebagian orang, kamera analog dinilai lebih unik dan otentik dibanding kamera digital.

Menggunakan film dan bersifat analog, tandanya foto yang ter-capture tidak langsung jadi, melainkan harus melewati beberapa tahapan untuk dicetak. Hal ini justru menjadi hal yang menarik dan juga memberi rasa penasaran hingga candu kepada setiap penggunanya.

Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Kamu Harus Belajar Kamera Analog

Rol film kamera analog. (Unsplash/Jakob Owens)

Ada dua tipe kamera analog yang bisa digunakan yakni kamera pocket dan SLR. Bagi para pemula, kamera pocket yang kerap disebut tustel memiliki kemudahan secara pengaturan sehingga pengoperasiannya sangat mudah digunakan. Berbeda dengan SLR, kamera ini banyak memiliki pengaturan manual yang sehingga kamera ini cenderung lebih sulit dioperasikan oleh para pemula.

Terdapat ukuran rol film pada kamera analog yaitu 35mm dan 120mm, Jenis-jenis rol juga ada dalam bentuk pencuciannya. Jenis yang paling populer sendiri adalah C-41, ECN-2, dan BnW. Masing-masing memiliki ciri khas tersendiri baik dari warna dan karakteristiknya.

Baca Juga: Marka Lab & Film Indonesia, Tempatnya Para Pecinta Kamera Analog!

Tren kamera analog yang berkembang juga diimbangi oleh semakin munculnya lab atau tempat untuk memproses cetak film analog. Seperti Labrana di bilangan Jakarta Selatan bisa mencetak rol film dengan proses pengerjaan yang cukup cepat, hasil scan yang dilakukan oleh Labrana juga bisa discan dan menjadi file format digital.

Kodak salah satu perusahaan yang memproduksi rol film untuk kamera analog. (Unsplash/Caleb Woods)

Fenomena kalcer kamera analog hadir ditengah kekuatan fitur kamera smartphone dan mirrorless. Walau diterpa oleh berbagai jenis kamera, pengguna kamera analog justru semakin bertumbuh dan kerap memamerkan hasil fotonya di platform Instagram.

Tren yang terjadi saat ini tentu berbeda dengan yang terjadi pada era 80-an. Kamera analog yang kembali hype juga tidak terlepas dari perkembangan media sosial, baik dalam persebaran informasi maupun refrensi. Meningkatnya pengguna kamera analog kini juga berdampak kepada harga kamera yang semakin naik.

Baca Juga: 3 Situs ini Bantu Kamu Dulang Cuan Melalui Hobi Fotografi

Jadi eksistensi kamera analog yang bangkit di era modern juga didorong oleh minat dan bisnis yang semakin memadai, sehingga memudahkan para penikmatnya untuk menyelam lebih dalam kreasi berfoto jadul ini.

Yuk waktunya eksplor visual biar enggak gitu-gitu aja, kamera analog bisa jadi hobi baru kamu yang mengasyikkan!

Baru Dibuka

Lumiere Kitchen & Wardrobe

Jl. Kp. Dongkol, Tangerang, Banten, 15320

Buka pukul 00:00 - 00:00 Tutup

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!