Kasus COVID-19 di Indonesia Meningkat akibat Varian Baru
08 December 2023 17:33 WIB Kesehatan COVID-19 NewsKasus COVID-19 di Indonesia meningkat sejak akhir Oktober 2023 lalu. Hal itu dikarenakan munculnya subvarian baru dari Omicron, yaitu EG.2 dan EG.5. Melihat hal tersebut, Kemenkes pun mengimbau masyarakat agar warga tetap waspada.
"Ada peningkatan kasus, dari yang biasanya 10-20 kasus per minggu, pekan kemarin ada peningkatan sampai 267 kasus per minggu," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, yang dikutip dari BBC News Indonesia.
Baca juga: COVID-19 Subvarian EG.5 Sedang Tinggi di Singapura, Kenali Gejalanya
Peningkatan kasus ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga terjadi disejumlah Negara Asia Tenggara, seperti Singapura, Filipina, dan Malaysia. Peningkatan kasus ini menjadi sorotan, karena akan terlaksananya liburan Natal dan Tahun Baru. Karena itu Kementerian Kesehatan menghimbau agar warga berhati-hati ketika berpergian.
Jika dibandingkan dengan gelombang Omicron pertama kali menerjang Indonesia. Jumlah kasus saat ini memang jauh lebih kecil, karena saat ini total kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 149. Dari keseluruhan angka tersebut, 20% diantaranya merupakan subvarian EG.2 dan EG.5. Sisanya didominasi varian XBB 2.
Baca juga: 4 Cara Menurunkan Kolesterol Secara Alami, yang Wajib Kamu Coba
Berdasarkan data Kemenkes, kasus ini meningkat sejak 15-21 Oktober 2023. Saat itu, kasus menyentuh angka 67, naik dari 50 pada pekan sebelumnya. Setelah itu, kasus mingguan kembali naik menjadi 71 di pekan selanjutnya.
Kasus kembali melonjak menjadi 85 di minggu selanjutnya, dan lagi-lagi meningkat ke angka 93 di periode 5-11 November, dan kasus melonjak hingga menembus angka lebih dari 100, yaitu 143 (12-18 November), 136 (19-25 November), dan 237 (26 November-2 Desember).
Masyarakat juga harus menjaga diri agar tidak terkena paparan COVID-19, caranya adalah dengan melindungi kelompok dengan risiko tinggi seperti, manula, orang dengan komorbid, bayi, dan anak-anak, menghindari kerumuman, dan tentunya menjaga jarak. (LIA)
Baca juga: Pemkot Tangsel Tambah Fasilitas Layanan Kesehatan bagi Penderita HIV/AIDS
Soffi Amira P.
[email protected]
Related Article
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Kasus COVID-19 di Indonesia Meningkat akibat Varian Baru
08 December 2023 17:33 WIBKesehatan COVID-19 News
Kasus COVID-19 di Indonesia meningkat sejak akhir Oktober 2023 lalu. Hal itu dikarenakan munculnya subvarian baru dari Omicron, yaitu EG.2 dan EG.5. Melihat hal tersebut, Kemenkes pun mengimbau masyarakat agar warga tetap waspada.
"Ada peningkatan kasus, dari yang biasanya 10-20 kasus per minggu, pekan kemarin ada peningkatan sampai 267 kasus per minggu," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, yang dikutip dari BBC News Indonesia.
Baca juga: COVID-19 Subvarian EG.5 Sedang Tinggi di Singapura, Kenali Gejalanya
Peningkatan kasus ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga terjadi disejumlah Negara Asia Tenggara, seperti Singapura, Filipina, dan Malaysia. Peningkatan kasus ini menjadi sorotan, karena akan terlaksananya liburan Natal dan Tahun Baru. Karena itu Kementerian Kesehatan menghimbau agar warga berhati-hati ketika berpergian.
Jika dibandingkan dengan gelombang Omicron pertama kali menerjang Indonesia. Jumlah kasus saat ini memang jauh lebih kecil, karena saat ini total kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 149. Dari keseluruhan angka tersebut, 20% diantaranya merupakan subvarian EG.2 dan EG.5. Sisanya didominasi varian XBB 2.
Baca juga: 4 Cara Menurunkan Kolesterol Secara Alami, yang Wajib Kamu Coba
Berdasarkan data Kemenkes, kasus ini meningkat sejak 15-21 Oktober 2023. Saat itu, kasus menyentuh angka 67, naik dari 50 pada pekan sebelumnya. Setelah itu, kasus mingguan kembali naik menjadi 71 di pekan selanjutnya.
Kasus kembali melonjak menjadi 85 di minggu selanjutnya, dan lagi-lagi meningkat ke angka 93 di periode 5-11 November, dan kasus melonjak hingga menembus angka lebih dari 100, yaitu 143 (12-18 November), 136 (19-25 November), dan 237 (26 November-2 Desember).
Masyarakat juga harus menjaga diri agar tidak terkena paparan COVID-19, caranya adalah dengan melindungi kelompok dengan risiko tinggi seperti, manula, orang dengan komorbid, bayi, dan anak-anak, menghindari kerumuman, dan tentunya menjaga jarak. (LIA)
Baca juga: Pemkot Tangsel Tambah Fasilitas Layanan Kesehatan bagi Penderita HIV/AIDS