Kenali Rumah Minim Sampah, Program Baru dari Tangsel
28 January 2019 20:08 WIB Tangerang NewsPersoalan sampah memang harus diatasi, sehingga volume yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan semakin berkurang. Sampah sendiri masih menjadi salah satu masalah yang belum terselesaikan. Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memiliki sebuah program baru, yaitu Rumah Minim Sampah.
Program ini sebenarnya sudah berlangsung sejak beberapa bulan yang lalu, berawal dari mengedukasi masyarakat untuk mengolah sampah sejak tingkat rumah tangga. “Kita harus edukasi untuk menjaga lingkungan yang dimulai dari diri kita sendiri. Bawa botol minuman sendiri dari rumah, gunakan sedotan yang biasa dicuci dan lainnya yang bisa mengurangi sampah,” kata Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany dalam keterangannya.
Menurutnya, konsep pengelolaan sampah model tersebut hanya melanjutkan tradisi yang ada. Di mana, setiap sampah yang masih dapat digunakan kembali, tidak harus dibuang. Sama halnya dengan jenis sampah organik yang bisa diolah menjadi pupuk kompos.
“Tinggal kembali ke pola perilaku hidup kita. Mari kita banyak belajar, mudah-mudahan banyak yang menjadi contoh bisa menularkan ke yang lainnya. Dimulai dari rumah dulu. Awalnya memang sulit, ketika kita berhasil dari rumah pasti akan memengaruhi lingkungan kita,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel, Toto Sudarto menuturkan, bahwa program Rumah Minim Sampah ini sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu. Ia sendiri mengaku optimis, melalui program ini Kota Tangsel bisa bebas dari sampah. “Dari 9 orang pelopor Rumah Minim Sampah, bisa mengurangi 43 hingga 90 persen dari sampah rumah tangga yang ada. Jika terus dikembangkan hingga 200 komunitas yang ada, kita optimis pada 2021 Tangsel akan bebas sampah,” ujarnya.
Wali Kota Tangsel juga terus berupaya untuk mengatasi persoalan sampah di daerah yang masuk tipe perkotaan, sehingga program ini diharapkan bisa menjadi solusi terbaik. Selain itu, pihaknya juga sudah bekerja sama dengan Jawa Barat untuk membangun PLTSa yang ditargetkan selesai pada 2020.
Soffi Amira P.
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Kenali Rumah Minim Sampah, Program Baru dari Tangsel
28 January 2019 20:08 WIBTangerang News
Persoalan sampah memang harus diatasi, sehingga volume yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan semakin berkurang. Sampah sendiri masih menjadi salah satu masalah yang belum terselesaikan. Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memiliki sebuah program baru, yaitu Rumah Minim Sampah.
Program ini sebenarnya sudah berlangsung sejak beberapa bulan yang lalu, berawal dari mengedukasi masyarakat untuk mengolah sampah sejak tingkat rumah tangga. “Kita harus edukasi untuk menjaga lingkungan yang dimulai dari diri kita sendiri. Bawa botol minuman sendiri dari rumah, gunakan sedotan yang biasa dicuci dan lainnya yang bisa mengurangi sampah,” kata Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany dalam keterangannya.
Menurutnya, konsep pengelolaan sampah model tersebut hanya melanjutkan tradisi yang ada. Di mana, setiap sampah yang masih dapat digunakan kembali, tidak harus dibuang. Sama halnya dengan jenis sampah organik yang bisa diolah menjadi pupuk kompos.
“Tinggal kembali ke pola perilaku hidup kita. Mari kita banyak belajar, mudah-mudahan banyak yang menjadi contoh bisa menularkan ke yang lainnya. Dimulai dari rumah dulu. Awalnya memang sulit, ketika kita berhasil dari rumah pasti akan memengaruhi lingkungan kita,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel, Toto Sudarto menuturkan, bahwa program Rumah Minim Sampah ini sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu. Ia sendiri mengaku optimis, melalui program ini Kota Tangsel bisa bebas dari sampah. “Dari 9 orang pelopor Rumah Minim Sampah, bisa mengurangi 43 hingga 90 persen dari sampah rumah tangga yang ada. Jika terus dikembangkan hingga 200 komunitas yang ada, kita optimis pada 2021 Tangsel akan bebas sampah,” ujarnya.
Wali Kota Tangsel juga terus berupaya untuk mengatasi persoalan sampah di daerah yang masuk tipe perkotaan, sehingga program ini diharapkan bisa menjadi solusi terbaik. Selain itu, pihaknya juga sudah bekerja sama dengan Jawa Barat untuk membangun PLTSa yang ditargetkan selesai pada 2020.