Konsumsi Tranq, Warga Amerika Serikat Berperilaku Seperti Zombie!
02 June 2023 08:24 WIB KriminalMedia Sosial dihebohkan video yang menampilkan perilaku manusia seperti zombie, diketahui video tersebut berasal dari Philadelphia, AS. Sejumlah orang terekam di area Kensington dengan berbagai posisi terdiam hingga berjalan sempoyongan.
Dilansir dari News18, kebanyakan dari mereka adalah para pecandu narkoba yang mengonsumsi obat jenis xylazine atau tranq dalam beberapa waktu terakhir mendatangkan malapetaka di kota-kota di AS.
Seseorang yang mengonsumsi tranq bisa mengakibatkan kulit yang membusuk hingga kehilangan nyawa.
Pada April lalu, Gedung Putih menyatakan bahwa fentanyl opioid sintetik yang dicampur dengan xylazine merupakan "ancaman" berbahaya karena efeknya yang dapat mengakibatkan peningkatan krisis opioid di AS.
Krisis opioid merupakan jenis obat pereda nyeri, namun obat opioid disalahgunakan dengan cara mengonsumsinya secara berlebihan. Salah satu obat opioid adalah Fentanyl. Sementara xylazine atau tranq bukan opioid.
"Obat ini (tranq), yang merupakan obat penenang hewan, dicampur dengan fentanyl dan ditemukan di hampir 50 negara bagian sekarang," kata Direktur Kantor Kebijakan Pengawasan Narkoba Nasional AS, Rahul Gupta, mengutip dari CNN.
Mengutip CNN, Merujuk pada Food and Drug Administration (FDA) AS, tranq memang merupakan obat penenang yang boleh digunakan pada hewan, umumnya pada kuda. Obat ini bisa menyebabkan kerusakan besar pada tubuh manusia, bahkan bisa membusukkan kulit bagi penggunanya.
Seseorang yang mengonsumsi obat ini secara berlebihan akan mengalami luka pada jaringan lunak dan nekrosis atau yang kerap disebut sebagai pembusukan kulit yang bisa menyebabkan amputasi.
Sejak beberapa waktu terakhir, tranq juga banyak dikaitkan dengan peningkatan jumlah kematian akibat overdosis obat di AS karena banyak digunakan secara ilegal.
Menurut laporan intelijen US Drug Enforcement Administration yang rilis pada 2022, dalam rentang 2020-2021, kematian akibat overdosis yang melibatkan tranq meningkat lebih dari 1.000 persen di Selatan, 750 persen di Barat, dan sekitar 500 persen di Midwest.
Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri segera mengantisipasi beredarnya narkoba ‘zombie‘ asal Philadelphia, Amerika Serikat tersebut.
Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Pol Jayadi, mengatakan, peredaran narkoba jenis baru bernama flaka yang di dalamnya mengandung Fentanyl itu belum terdeteksi berada di Indonesia.
“Tetapi dengan apa yang terjadi di Amerika, maka saat Rakernis di Bali, kami juga mengimbau kepada seluruh jajaran untuk mengantisipasi terkait dengan peredaran fentanyl yang ada di sana (Amerika dan sekitarnya),” kata Jayadi kepada wartawan seperti dikutip Selasa (30/5).
Perwira menengah Polri itu menjelaskan, fentanyl merupakan narkotika. Pemakaian narkoba tersebut sedang booming di Amerika
“Sampai dengan hari ini, sampai dengan saat ini, kami belum menemukan peredaran fentanyl di Indonesia,” kata Jayadi.
Pradia Eggi
[email protected]
Related Article
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Konsumsi Tranq, Warga Amerika Serikat Berperilaku Seperti Zombie!
02 June 2023 08:24 WIBKriminal
Media Sosial dihebohkan video yang menampilkan perilaku manusia seperti zombie, diketahui video tersebut berasal dari Philadelphia, AS. Sejumlah orang terekam di area Kensington dengan berbagai posisi terdiam hingga berjalan sempoyongan.
Dilansir dari News18, kebanyakan dari mereka adalah para pecandu narkoba yang mengonsumsi obat jenis xylazine atau tranq dalam beberapa waktu terakhir mendatangkan malapetaka di kota-kota di AS.
Seseorang yang mengonsumsi tranq bisa mengakibatkan kulit yang membusuk hingga kehilangan nyawa.
Pada April lalu, Gedung Putih menyatakan bahwa fentanyl opioid sintetik yang dicampur dengan xylazine merupakan "ancaman" berbahaya karena efeknya yang dapat mengakibatkan peningkatan krisis opioid di AS.
Krisis opioid merupakan jenis obat pereda nyeri, namun obat opioid disalahgunakan dengan cara mengonsumsinya secara berlebihan. Salah satu obat opioid adalah Fentanyl. Sementara xylazine atau tranq bukan opioid.
"Obat ini (tranq), yang merupakan obat penenang hewan, dicampur dengan fentanyl dan ditemukan di hampir 50 negara bagian sekarang," kata Direktur Kantor Kebijakan Pengawasan Narkoba Nasional AS, Rahul Gupta, mengutip dari CNN.
Mengutip CNN, Merujuk pada Food and Drug Administration (FDA) AS, tranq memang merupakan obat penenang yang boleh digunakan pada hewan, umumnya pada kuda. Obat ini bisa menyebabkan kerusakan besar pada tubuh manusia, bahkan bisa membusukkan kulit bagi penggunanya.
Seseorang yang mengonsumsi obat ini secara berlebihan akan mengalami luka pada jaringan lunak dan nekrosis atau yang kerap disebut sebagai pembusukan kulit yang bisa menyebabkan amputasi.
Sejak beberapa waktu terakhir, tranq juga banyak dikaitkan dengan peningkatan jumlah kematian akibat overdosis obat di AS karena banyak digunakan secara ilegal.
Menurut laporan intelijen US Drug Enforcement Administration yang rilis pada 2022, dalam rentang 2020-2021, kematian akibat overdosis yang melibatkan tranq meningkat lebih dari 1.000 persen di Selatan, 750 persen di Barat, dan sekitar 500 persen di Midwest.
Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri segera mengantisipasi beredarnya narkoba ‘zombie‘ asal Philadelphia, Amerika Serikat tersebut.
Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Pol Jayadi, mengatakan, peredaran narkoba jenis baru bernama flaka yang di dalamnya mengandung Fentanyl itu belum terdeteksi berada di Indonesia.
“Tetapi dengan apa yang terjadi di Amerika, maka saat Rakernis di Bali, kami juga mengimbau kepada seluruh jajaran untuk mengantisipasi terkait dengan peredaran fentanyl yang ada di sana (Amerika dan sekitarnya),” kata Jayadi kepada wartawan seperti dikutip Selasa (30/5).
Perwira menengah Polri itu menjelaskan, fentanyl merupakan narkotika. Pemakaian narkoba tersebut sedang booming di Amerika
“Sampai dengan hari ini, sampai dengan saat ini, kami belum menemukan peredaran fentanyl di Indonesia,” kata Jayadi.