LRT Jabodebek Dioperasikan Tanpa Masinis, Pertama di Indonesia!
04 September 2023 16:17 WIB LRT Jabodebek Transportasi NewsSide.id - LRT Jabodebek menjadi transportasi kereta yang beroperasi tanpa masinis. LRT pertama kalinya hadir melayani masyarakat Indonesia pada Senin (28/8) lalu. Untuk pengoperasiannya, LRT Jabodebek menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3.
Sistem CBTC adalah pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan LRT Jabodebek dan memproyeksikan jadwalnya secara otomatis. Kemudian, disupervisi secara otomatis dari pusat kendali operasi atau Operation Control Center (OCC).
“Grade of Automation level 3 atau GoA3 adalah tingkat otomasi operasional kereta di mana pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis, namun mensyaratkan masih terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan. Petugas ini disebut Train Attendant,” kata VP Public Relations KAI, Joni Martinus.
Baca juga: Daftar Stasiun LRT Jabodebek yang Terkoneksi Transportasi Umum
Jika terjadi gangguan sarana atau prasarana, petugas Train Attendant akan mengambil alih pengoperasian kereta secara manual dengan kecepatan terbatas.
LRT Jabodebek beroperasi mengikuti jadwal yang telah diunggah ke sistem persinyalan di OCC. Seluruh operasional LRT Jabodebek juga berjalan secara otomatis dengan mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan.
"Operator pada OCC memantau jalannya LRT dan hanya akan mengintervensi jika ditemukan ketidaksesuaian seperti adanya keterlambatan, gangguan suplai daya, dan sebagainya," ujarnya.
Penggunaan GoA 3 untuk transportasi LRT Jabodebek telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP 765 Tahun 2017. KAI pun berkomitmen untuk memenuhi ketentuan teknis, operasional, serta keselamatan LRT Jabodebek sesuai dengan kriteria desain yang diatur dalam regulasi pemerintah tersebut.
Sedangkan untuk segi keselamatan, LRT Jabodebek sudah dilindungi oleh Automatic Train Protection (ATP) dan Interlocking & Zone Controller. Dengan adanya ATP tersebut, LRT Jabodebek terlindungi dari over speed dan jaminan pengereman yang andal.
Adapun Interlocking & Zone Controller berfungsi untuk menjamin tidak adanya kesalahan pembentukan rute serta mendistribusikan otorisasi kontrol operasional LRT.
Baca juga: Stasiun KA Cepat Jakarta-Bandung akan Dihiasi Unsur Budaya Indonesia
Lalu, keunggulan dari GoA 3 adalah seluruh operasi kereta dilakukan secara otomatis sehingga mengurangi potensi kecelakaan akibat human error, meningkatkan akurasi jadwal kereta, dan dapat mengoptimalkan jadwal perjalanan.
“Saat ini, KAI dan seluruh stakeholders terus melakukan langkah - langkah progresif terhadap teknologi LRT Jabodebek. Sehingga, saat pengoperasian secara penuh nantinya perjalanan LRT Jabodebek semakin mulus dan presisi dapat melayani masyarakat dengan maksimal,” tambah Joni.
Pengoperasian kereta dengan sistem CBTC GoA 3 yang digunakan pada LRT Jabodebek juga diterapkan di negara lainnya, seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Singapura, Spanyol, Inggris, hingga Brazil. (SOF)
Baca juga: Tempat Wisata Dekat Stasiun LRT Jabodebek, Buat Libur Akhir Pekan!
Soffi Amira P.
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
LRT Jabodebek Dioperasikan Tanpa Masinis, Pertama di Indonesia!
04 September 2023 16:17 WIBLRT Jabodebek Transportasi News
Side.id - LRT Jabodebek menjadi transportasi kereta yang beroperasi tanpa masinis. LRT pertama kalinya hadir melayani masyarakat Indonesia pada Senin (28/8) lalu. Untuk pengoperasiannya, LRT Jabodebek menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3.
Sistem CBTC adalah pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan LRT Jabodebek dan memproyeksikan jadwalnya secara otomatis. Kemudian, disupervisi secara otomatis dari pusat kendali operasi atau Operation Control Center (OCC).
“Grade of Automation level 3 atau GoA3 adalah tingkat otomasi operasional kereta di mana pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis, namun mensyaratkan masih terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan. Petugas ini disebut Train Attendant,” kata VP Public Relations KAI, Joni Martinus.
Baca juga: Daftar Stasiun LRT Jabodebek yang Terkoneksi Transportasi Umum
Jika terjadi gangguan sarana atau prasarana, petugas Train Attendant akan mengambil alih pengoperasian kereta secara manual dengan kecepatan terbatas.
LRT Jabodebek beroperasi mengikuti jadwal yang telah diunggah ke sistem persinyalan di OCC. Seluruh operasional LRT Jabodebek juga berjalan secara otomatis dengan mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan.
"Operator pada OCC memantau jalannya LRT dan hanya akan mengintervensi jika ditemukan ketidaksesuaian seperti adanya keterlambatan, gangguan suplai daya, dan sebagainya," ujarnya.
Penggunaan GoA 3 untuk transportasi LRT Jabodebek telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP 765 Tahun 2017. KAI pun berkomitmen untuk memenuhi ketentuan teknis, operasional, serta keselamatan LRT Jabodebek sesuai dengan kriteria desain yang diatur dalam regulasi pemerintah tersebut.
Sedangkan untuk segi keselamatan, LRT Jabodebek sudah dilindungi oleh Automatic Train Protection (ATP) dan Interlocking & Zone Controller. Dengan adanya ATP tersebut, LRT Jabodebek terlindungi dari over speed dan jaminan pengereman yang andal.
Adapun Interlocking & Zone Controller berfungsi untuk menjamin tidak adanya kesalahan pembentukan rute serta mendistribusikan otorisasi kontrol operasional LRT.
Baca juga: Stasiun KA Cepat Jakarta-Bandung akan Dihiasi Unsur Budaya Indonesia
Lalu, keunggulan dari GoA 3 adalah seluruh operasi kereta dilakukan secara otomatis sehingga mengurangi potensi kecelakaan akibat human error, meningkatkan akurasi jadwal kereta, dan dapat mengoptimalkan jadwal perjalanan.
“Saat ini, KAI dan seluruh stakeholders terus melakukan langkah - langkah progresif terhadap teknologi LRT Jabodebek. Sehingga, saat pengoperasian secara penuh nantinya perjalanan LRT Jabodebek semakin mulus dan presisi dapat melayani masyarakat dengan maksimal,” tambah Joni.
Pengoperasian kereta dengan sistem CBTC GoA 3 yang digunakan pada LRT Jabodebek juga diterapkan di negara lainnya, seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Singapura, Spanyol, Inggris, hingga Brazil. (SOF)
Baca juga: Tempat Wisata Dekat Stasiun LRT Jabodebek, Buat Libur Akhir Pekan!