Mengenal Salmonella, Bakteri yang Bikin Kinder Joy Ditarik BPOM
12 April 2022 13:12 WIB Merahputih Makanan FeaturesSide.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memutuskan untuk menghentikan peredaran produk cokelat merek Kinder Joy. BPOM menjelaskan, langkah ini dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Sebelumnya, cokelat merek Kinder sudah ditarik di beberapa negara Eropa.
“BPOM akan menghentikan peredaran produk merek Kinder untuk sementara waktu, sampai dipastikan produk tersebut tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella,” tulis BPOM dalam keterangan resminya, Senin (11/4).
Baca juga: Mengenal Penyakit Anxiety Disorder, Jenis, Gejala dan Penyebabnya
Nantinya, BPOM akan melakukan random sampling dan pengujian di seluruh wilayah Indonesia terhadap produk cokelat merek Kinder yang terdaftar. Lalu, apa itu bakteri Salmonella? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah ulasannya.
Apa itu Bakteri Salmonella?
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bakteri Salmonella adalah jenis yang pertama kali ditemukan oleh ilmuwan asal Amerika Serikat, Daniel E. Salmon pada 1885 silam.
Umumnya, bakteri ini hidup di tubuh hewan liar dan peliharaan seperti ayam, burung, bebek, babi, tikus, sapi, iguana, anjing, kura-kura, hingga kucing. Namun, manusia terkadang juga bisa terinfeksi Salmonella ketika ada kontak atau mengonsumsi hewan tersebut.
Terutama, saat manusia makan daging hewan yang tidak dimasak hingga matang. Kemudian, telur mentah atau setengah matang, sayur atau buah yang tidak dicuci bersih, serta susu yang belum dipasteurisasi.
Bahkan, seseorang dapat terinfeksi Salmonella jika menyentuh atau mengonsumsi makanan yang disajikan dengan peralatan masak. Lalu, bisa juga disajikan melalui tangan yang sebelumnya sudah tercemar bakteri Salmonella.
Baca juga: Bukan Berat Badan, Orang Tua Harus Fokus pada Kesehatan si Buah Hati
Bahaya Bakteri Salmonella
Ada beberapa penyakit menular yang bisa disebabkan oleh bakteri Salmonella, yaitu Salmonellosis dan tipes. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:
1. Salmonellosis
Penyakit akibat bakteri Salmonellosis dapat menyebabkan flu perut. Gejala yang dirasakan adalah mual, sakit perut, muntah, demam, diare, sakit kepala, hingga adanya darah di dalam tinja.
Tanda dari gejala Salmonellosis biasanya berlangsung selama dua hingga tujuh hari. Lalu, diare bisa terjadi hingga 10 hari. Sedangkan untuk usus, baru berfungsi normal setelah beberapa bulan dinyatakan sembuh dari infeksi bakteri Salmonella.
2. Tipes
Penyakit yang satu ini juga bisa disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi dan Salmonella Paratyphi. Tipes umumnya ditandai dengan gejala demam tinggi di awal penyakit, seperti sakit perut, sakit kepala, tubuh lemas, diare, tidak nafsu makan, batuk, dan munculnya bintik kemerahan.
Berbagai jenis penyakit menular yang diakibatkan bakteri Salmonella juga tidak boleh diremehkan. Bahkan, harus diobati hingga sembuh. Jika tidak memperoleh penanganan medis yang tepat, kemungkinan penderita bisa mengalami komplikasi bakteremia, dehidrasi, dan artritis reaktif.
Baca juga: Waspadai 7 Penyakit yang Rentan Dialami Generasi Milenial
Soffi Amira P.
[email protected]
Related Article
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Mengenal Salmonella, Bakteri yang Bikin Kinder Joy Ditarik BPOM
12 April 2022 13:12 WIBMerahputih Makanan Features
Side.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memutuskan untuk menghentikan peredaran produk cokelat merek Kinder Joy. BPOM menjelaskan, langkah ini dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Sebelumnya, cokelat merek Kinder sudah ditarik di beberapa negara Eropa.
“BPOM akan menghentikan peredaran produk merek Kinder untuk sementara waktu, sampai dipastikan produk tersebut tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella,” tulis BPOM dalam keterangan resminya, Senin (11/4).
Baca juga: Mengenal Penyakit Anxiety Disorder, Jenis, Gejala dan Penyebabnya
Nantinya, BPOM akan melakukan random sampling dan pengujian di seluruh wilayah Indonesia terhadap produk cokelat merek Kinder yang terdaftar. Lalu, apa itu bakteri Salmonella? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah ulasannya.
Apa itu Bakteri Salmonella?
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bakteri Salmonella adalah jenis yang pertama kali ditemukan oleh ilmuwan asal Amerika Serikat, Daniel E. Salmon pada 1885 silam.
Umumnya, bakteri ini hidup di tubuh hewan liar dan peliharaan seperti ayam, burung, bebek, babi, tikus, sapi, iguana, anjing, kura-kura, hingga kucing. Namun, manusia terkadang juga bisa terinfeksi Salmonella ketika ada kontak atau mengonsumsi hewan tersebut.
Terutama, saat manusia makan daging hewan yang tidak dimasak hingga matang. Kemudian, telur mentah atau setengah matang, sayur atau buah yang tidak dicuci bersih, serta susu yang belum dipasteurisasi.
Bahkan, seseorang dapat terinfeksi Salmonella jika menyentuh atau mengonsumsi makanan yang disajikan dengan peralatan masak. Lalu, bisa juga disajikan melalui tangan yang sebelumnya sudah tercemar bakteri Salmonella.
Baca juga: Bukan Berat Badan, Orang Tua Harus Fokus pada Kesehatan si Buah Hati
Bahaya Bakteri Salmonella
Ada beberapa penyakit menular yang bisa disebabkan oleh bakteri Salmonella, yaitu Salmonellosis dan tipes. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:
1. Salmonellosis
Penyakit akibat bakteri Salmonellosis dapat menyebabkan flu perut. Gejala yang dirasakan adalah mual, sakit perut, muntah, demam, diare, sakit kepala, hingga adanya darah di dalam tinja.
Tanda dari gejala Salmonellosis biasanya berlangsung selama dua hingga tujuh hari. Lalu, diare bisa terjadi hingga 10 hari. Sedangkan untuk usus, baru berfungsi normal setelah beberapa bulan dinyatakan sembuh dari infeksi bakteri Salmonella.
2. Tipes
Penyakit yang satu ini juga bisa disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi dan Salmonella Paratyphi. Tipes umumnya ditandai dengan gejala demam tinggi di awal penyakit, seperti sakit perut, sakit kepala, tubuh lemas, diare, tidak nafsu makan, batuk, dan munculnya bintik kemerahan.
Berbagai jenis penyakit menular yang diakibatkan bakteri Salmonella juga tidak boleh diremehkan. Bahkan, harus diobati hingga sembuh. Jika tidak memperoleh penanganan medis yang tepat, kemungkinan penderita bisa mengalami komplikasi bakteremia, dehidrasi, dan artritis reaktif.
Baca juga: Waspadai 7 Penyakit yang Rentan Dialami Generasi Milenial