Mengetahui Asal Mula Gingerbread, Kudapan Unik saat Hari Raya Natal
25 December 2021 14:36 WIB Merahputih Natal FeaturesSiapa yang tidak kenal dengan gingerbread, kudapan ikonik yang hadir pada hari raya Natal. Gingerbread sendiri diketahui sebagai kudapan Natal tertua yang masih eksis hingga saat ini.
Gingerbread biasanya hadir menjelang Natal dengan bentuk pohon cemara atau pun manusia dengan raut senyum yang menghangatkan suasana di setiap akhir tahun.
Baca juga: Sositi Coffee & Bar Gelar Event dan Hadirkan Menu Spesial saat Natal
Mengutip The Spruce Eats, Gingerbread berasal dari masa kejayaan Yunani dan Mesir Kuno yang pada saat itu menciptakan resep ini sebagai sajian dalam perayaan atau ritual tertentu.
Siapa sangka, kudapan berbahan dasar ginger atau jahe tersebut sudah ada sejak ribuan tahun lalu sebelum dirayakannya kelahiran Isa Almasih atau sekitar 2.400 tahun Sebelum Masehi. Gingerbread mulai berkembang di China pada abad ke-10. Lalu, masuk ke Eropa pada abad ke-11, tepatnya saat tentara salib membawa rempah jahe dari Timur Tengah.
Lebih dikenal berasal dari Eropa, Gingerbread dibuat dari campuran berbagai bahan, seperti tepung panir, air mawar, gula, rempah jahe, dan biji almond.
Kemudian, adonan dari bahan tersebut dicetak dengan cetakan yang berbentuk simbol, raja, ratu, dan religi. Pada sentuhan akhirnya, kudapan ini diberi lapisan icing yang dibuat dari emas.
Baca juga: Al Gusto JHL Solitaire Rilis Menu Tomahawk, Cuma Ada di Serpong!
Seiring perjalanannya, penggunaan tepung panir digantikan dengan tepung terigu dan ditambahkan pemanis serta telur pada abad ke-16 di Inggris. Hingga akhirnya, melahirkan gingerbread yang memiliki tekstur ringan dan cocok dijadikan sebagai kudapan.
Sajian Gingerbread berbentuk menyerupai manusia disajikan perama kali untuk Ratu Elizabeth I. Hingga akhirnya, kudapan tersebut mulai dibentuk menyerupai musim yang berlangsung. Bunga saat musim dingin dan burung dikala musim gugur.
Gebrakan inovasi gingerbread dilakukan Jerman pada abad ke-16. Saat itu, gingerbread dibuat menyerupai rumah atau kabin musim dingin lengkap dengan cerobong asapnya.
Sejak saat itu, gingerbread lekat dengan perayaan Natal dan libur di akhir tahun. Saat ini, gingerbread sudah mengalami banyak inovasi dari komposisi. Misalnya, penambahan berbagai bahan seperti lada, kayu manis, gula aren dan berbagai jenis rempah lainnya dengan bentuk yang beragam, serperti manusia jahe, pohon cemara, rusa sinterklas, dan lain sebagainya. (WAF)
Baca juga: Ikuti Reels Competition AEON Mall BSD City dan Menangkan Merchandise BT21!
Soffi Amira P.
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Mengetahui Asal Mula Gingerbread, Kudapan Unik saat Hari Raya Natal
25 December 2021 14:36 WIBMerahputih Natal Features
Siapa yang tidak kenal dengan gingerbread, kudapan ikonik yang hadir pada hari raya Natal. Gingerbread sendiri diketahui sebagai kudapan Natal tertua yang masih eksis hingga saat ini.
Gingerbread biasanya hadir menjelang Natal dengan bentuk pohon cemara atau pun manusia dengan raut senyum yang menghangatkan suasana di setiap akhir tahun.
Baca juga: Sositi Coffee & Bar Gelar Event dan Hadirkan Menu Spesial saat Natal
Mengutip The Spruce Eats, Gingerbread berasal dari masa kejayaan Yunani dan Mesir Kuno yang pada saat itu menciptakan resep ini sebagai sajian dalam perayaan atau ritual tertentu.
Siapa sangka, kudapan berbahan dasar ginger atau jahe tersebut sudah ada sejak ribuan tahun lalu sebelum dirayakannya kelahiran Isa Almasih atau sekitar 2.400 tahun Sebelum Masehi. Gingerbread mulai berkembang di China pada abad ke-10. Lalu, masuk ke Eropa pada abad ke-11, tepatnya saat tentara salib membawa rempah jahe dari Timur Tengah.
Lebih dikenal berasal dari Eropa, Gingerbread dibuat dari campuran berbagai bahan, seperti tepung panir, air mawar, gula, rempah jahe, dan biji almond.
Kemudian, adonan dari bahan tersebut dicetak dengan cetakan yang berbentuk simbol, raja, ratu, dan religi. Pada sentuhan akhirnya, kudapan ini diberi lapisan icing yang dibuat dari emas.
Baca juga: Al Gusto JHL Solitaire Rilis Menu Tomahawk, Cuma Ada di Serpong!
Seiring perjalanannya, penggunaan tepung panir digantikan dengan tepung terigu dan ditambahkan pemanis serta telur pada abad ke-16 di Inggris. Hingga akhirnya, melahirkan gingerbread yang memiliki tekstur ringan dan cocok dijadikan sebagai kudapan.
Sajian Gingerbread berbentuk menyerupai manusia disajikan perama kali untuk Ratu Elizabeth I. Hingga akhirnya, kudapan tersebut mulai dibentuk menyerupai musim yang berlangsung. Bunga saat musim dingin dan burung dikala musim gugur.
Gebrakan inovasi gingerbread dilakukan Jerman pada abad ke-16. Saat itu, gingerbread dibuat menyerupai rumah atau kabin musim dingin lengkap dengan cerobong asapnya.
Sejak saat itu, gingerbread lekat dengan perayaan Natal dan libur di akhir tahun. Saat ini, gingerbread sudah mengalami banyak inovasi dari komposisi. Misalnya, penambahan berbagai bahan seperti lada, kayu manis, gula aren dan berbagai jenis rempah lainnya dengan bentuk yang beragam, serperti manusia jahe, pohon cemara, rusa sinterklas, dan lain sebagainya. (WAF)
Baca juga: Ikuti Reels Competition AEON Mall BSD City dan Menangkan Merchandise BT21!