Kuliner khas Tangerang memang memiliki segudang rasa dan keunikan tersendiri, seperti kuliner yang satu ini yang bernama Nasi Jagal. Terdengar asing dan seram bagi setiap orang yang belum mengenal kuliner lezat nan sadis rasanya. Jangan mikir macam-macam dulu!

Nasi Jagal memiliki asal usul yang berbeda dengan kuliner lainnya. Berawal dari daerah sekitar Rumah Potong Hewan (RPH) tepatnya Jalan Bayur Periuk, Kota Tangerang, Nasi Jagal pertama dijajakan oleh orang yang berasal dari Madura yang tinggal di Tangerang.

Sebenarnya, Nasi Jagal hanya sebagai makanan sederhana untuk para penggiat jagal, nemun makanan ini justru menjadi populer hingga dianggap sebagai kuliner legendaris dari Tangerang. Kepopuleran Nasi Jagal pun mengundang para pecinta kuliner untuk mencicipi kelezatannya.

Nasi Jagal memiliki cita rasa yang nikmat dan bikin nagih. Nasi Jagal disajikan dengan nasi putih hangat, potongan daging dan bumbu khas lalu ditaburi bawang goreng. Pemilihan daging sapi pada Nasi jagal biasanya daging yang kenyal dengan lemak, biasanya menggunakan daging bagian kepala, gajih dan jeroan.

Sajian ini nikmat apabila ditambah dengan sambal goreng yang pedas. Biasanya sambal ini dibuat dari cabai rawit yang dihaluskan bersama bawang merah kemudian ditumis diberi minyak. Akan lebih nikmat disantap bersama emping, kerupuk udang, tempe dan tahu goreng.

Untuk kamu yang ingin mencicipi kelezatan Nasi jagal, kamu bisa berkunjung ke Bendung Pasar Baru Irigasi Cisadane atau yang biasa disebut Pintu Air Sepuluh. Tepatnya di kawasan Rumah Potong Hewan Kota Tangerang di Jalan Raya Bayur, Kelurahan Periuk Jaya, Kecamatan Periuk.

Terdapat lebih dari enam warung yang berdekatan dengan jam buka 24 jam. Semuanya menawarkan menu yang sama, yaitu Nasi Jagal dan Nasi Goreng Jagal. Jangan khawatir seporsi Nasi Jagal hanya dibanderol Rp12 ribu dan kamu juga bisa mencicipi Nasi Goreng Jagal seharga Rp13 ribu saja. murah sekali bukan?

Fakta menarik tentang Nasi Jagal

1. Dijual di kawasan penjagalan

2. Khas Tangerang tapi menggunakan resep Madura

3. Pertama kali dipopulerkan orang asal Madura yang tinggal di Tangerang

4. Harganya murah meriah

5. Buka 24 jam