SHARE
Home > News > Features > Patut Berbangga, Inilah Kekuatan Generasi Milenial di Pemilu 2019!

Patut Berbangga, Inilah Kekuatan Generasi Milenial di Pemilu 2019!

17 April 2019 20:46 WIB Features
Pemilu 2019 kali ini memang menjadi isu yang paling banyak dibicarakan. Di mana semua pihak yang memiliki hak pilih harus menyuarakan pilihannya. Khususnya untuk generasi milenial, mereka sudah dianggap 'melek politik' dan nggak sedikit dari mereka yang sudah banyak berkontribusi untuk memajukan Indonesia.

Para milenial sendiri memiliki pandangan yang lebih baru mengenai gejolak politik saat ini. Apalagi, mereka juga menyuarakan pilihannya pada Pemilu 2019. Memiliki kekuatan penuh, para milenial juga diharapkan bisa menjadi pemilih yang cerdas.

Menjadi pemilih cerdas saat Pemilu 2019, yaitu berarti anti golput dan bisa memilih berdasarkan hati nurani mereka. Lalu, mereka juga bisa menyuarakan pendapatnya melalui pemilihan Paslon (pasangan calon) yang cocok dan tepat untuk memajukan kesejahteraan Indonesia di masa mendatang.

Generasi Milenial Menjadi Pemilih yang Cerdas
Bukan orang tua saja yang bisa menentukan pilihannya, para milenial pun juga bisa menentukan pilihannya. Meskipun banyak perbedaan antara dua kubu paslon ini, namun kembali lagi pada pilihan milenial. Bagaimana mereka bisa menjadi milenial yang cerdas dan bisa menentukan pilihannya tanpa terprovokasi dari pihak lain.

Kedua paslon sendiri memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meski begitu, kita juga harus ikut menghargai mereka untuk tidak golput dan menggunakan hak pilihnya secara bijak. Sebab, para milenial saat ini sudah memiliki pandangan yang luas mengenai politik.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Center for Political Communication Studies (CPCS), jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan atau merahasiakan pilihannya semakin berkurang. Undecided voter Pilpres turun dari 15,7 persen (Januari) menjadi 9,2 persen (April), atau menyisakan satu digit saja.

Demikian juga dengan undecided voter pada Pileg yang semakin menurun, dari 16,3 persen (Januari) menjadi 14,7 persen (Maret), dan 11,8 persen (April).

Undecided voter di kalangan milenial memang lebih tinggi daripada pemilih non-milenial, baik pada Pilpres maupun Pileg. Jumlahnya pun juga semakin berkurang. Pada Pilpres turun dari 59,6 persen (Januari) menjadi 51,6 persen (April). Sedangkan untuk Pileg, turun dari 63,3 persen (Januari) menjadi 55,1 persen (Maret), dan 52,5 persen (April).

Milenial juga diharapkan menjadi generasi yang mampu memberikan kontribusi penuh dalam menyejahterakan Indonesia saat ini. Jadi, tunjukkan kekuatanmu untuk ikut berkontribusi dalam memajukan Indonesia!
Soffi Amira P.
[email protected]

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Features > Patut Berbangga, Inilah Kekuatan Generasi Milenial di Pemilu 2019!

Patut Berbangga, Inilah Kekuatan Generasi Milenial di Pemilu 2019!

17 April 2019 20:46 WIB
Features
Pemilu 2019 kali ini memang menjadi isu yang paling banyak dibicarakan. Di mana semua pihak yang memiliki hak pilih harus menyuarakan pilihannya. Khususnya untuk generasi milenial, mereka sudah dianggap 'melek politik' dan nggak sedikit dari mereka yang sudah banyak berkontribusi untuk memajukan Indonesia.

Para milenial sendiri memiliki pandangan yang lebih baru mengenai gejolak politik saat ini. Apalagi, mereka juga menyuarakan pilihannya pada Pemilu 2019. Memiliki kekuatan penuh, para milenial juga diharapkan bisa menjadi pemilih yang cerdas.

Menjadi pemilih cerdas saat Pemilu 2019, yaitu berarti anti golput dan bisa memilih berdasarkan hati nurani mereka. Lalu, mereka juga bisa menyuarakan pendapatnya melalui pemilihan Paslon (pasangan calon) yang cocok dan tepat untuk memajukan kesejahteraan Indonesia di masa mendatang.

Generasi Milenial Menjadi Pemilih yang Cerdas
Bukan orang tua saja yang bisa menentukan pilihannya, para milenial pun juga bisa menentukan pilihannya. Meskipun banyak perbedaan antara dua kubu paslon ini, namun kembali lagi pada pilihan milenial. Bagaimana mereka bisa menjadi milenial yang cerdas dan bisa menentukan pilihannya tanpa terprovokasi dari pihak lain.

Kedua paslon sendiri memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meski begitu, kita juga harus ikut menghargai mereka untuk tidak golput dan menggunakan hak pilihnya secara bijak. Sebab, para milenial saat ini sudah memiliki pandangan yang luas mengenai politik.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Center for Political Communication Studies (CPCS), jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan atau merahasiakan pilihannya semakin berkurang. Undecided voter Pilpres turun dari 15,7 persen (Januari) menjadi 9,2 persen (April), atau menyisakan satu digit saja.

Demikian juga dengan undecided voter pada Pileg yang semakin menurun, dari 16,3 persen (Januari) menjadi 14,7 persen (Maret), dan 11,8 persen (April).

Undecided voter di kalangan milenial memang lebih tinggi daripada pemilih non-milenial, baik pada Pilpres maupun Pileg. Jumlahnya pun juga semakin berkurang. Pada Pilpres turun dari 59,6 persen (Januari) menjadi 51,6 persen (April). Sedangkan untuk Pileg, turun dari 63,3 persen (Januari) menjadi 55,1 persen (Maret), dan 52,5 persen (April).

Milenial juga diharapkan menjadi generasi yang mampu memberikan kontribusi penuh dalam menyejahterakan Indonesia saat ini. Jadi, tunjukkan kekuatanmu untuk ikut berkontribusi dalam memajukan Indonesia!
Soffi Amira P.
[email protected]
Baru Dibuka

Lumiere Kitchen & Wardrobe

Jl. Kp. Dongkol, Tangerang, Banten, 15320

Buka pukul 00:00 - 00:00 Tutup

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!