Kemacetan masih menjadi salah satu persoalan di setiap daerah, sehingga diperlukan peningkatan transportasi publik, terutama wilayah Jabodetabek. Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menginginkan adanya sinkronisasi perencanaan pembangunan di seluruh wilayah Jabodetabek agar masalah transportasi bisa rampung dalam lima tahun ke depan.

Hal ini disampaikan langsung oleh Wali Kota dalam acara Rapat Koordinasi terkait dengan transportasi se-Jabodetabek yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan dihadiri oleh Gubernur Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat serta Bupati/Wali Kota se-Jabodetabek.

"Dari Kota Tangerang saya sampaikan bahwa kita harus mempersiapkan pertumbuhan Bandara Soetta yang begitu pesat dari 60 juta menjadi 100 juta," kata Arief dalam keterangannya. Arief juga menjelaskan, harus ada percepatan pembangunan jalan tol dan ditambah dengan akses transportasi massal yang saling terkoneksi.

"Ada kereta Bandara dan KRL. KRL diperpanjang sampai ke perbatasan Kota dan Kabupaten, misalnya kalau ke utara Sepatan dan Teluk Naga," jelas Arief.

Selain itu, ia juga mengusulkan penyambungan antara kereta utara dengan kereta selatan. Nantinya, dari Stasiun Tangerang terhubung sampai ke Stasiun Rawa Buntu. Ditambah lagi, pengguna Koridor 13 Ciledug selama satu tahun mencapai 5,9 juta penumpang, rencananya akan diperpanjang hingga ke Terminal Poris.

Setelah disahkannya Rancangan Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ), Arief berharap semua pihak bisa mendukung program terkait dengan transportasi dan penanganan kemacetan, terutama untuk wilayah Tangerang dan Jakarta.