Side.id - Pemerintah Kota Tangerang Selatan berencana menambah jumlah bus sekolah sebagai salah satu langkah untuk mengurangi polusi udara. Salah satu langkah yang akan diambil adalah menggunakan bus Trans Anggrek Circle Line untuk mengantar dan menjemput siswa ke sekolah.

"Trans Anggrek bakal berubah menjadi bus sekolah gratis nantinya. Jadi, kami kaji titik mana yang dibutuhkan," kata Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan, Senin, (4/9).

Melansir Tempo, Penggunaan bus Trans Anggrek Circle Line untuk keperluan antar-jemput siswa telah diujicobakan, termasuk rute Serpong-Pamulang. Pengujian ini dianggap penting untuk memastikan bahwa program ini efektif dan tepat sasaran.

Meskipun rincian mengenai jumlah armada bus Trans Anggrek Circle Line yang akan digunakan untuk transportasi siswa belum diungkapkan, Dinas Perhubungan Tangsel telah melakukan peninjauan terhadap rencana trayek baru untuk bus sekolah ini.

"Alhamdulillah udah selesai ada 31 atau 34 jalur trayek terbaru di Tangerang Selatan," terangnya.

Baca Juga: Dishub Kota Tangerang Bakal Tambah Dua Koridor Baru untuk Bus Tayo

Pemerintah Kota Tangerang Selatan nantinya akan mengajukan hasil kajian ini kepada Kementerian Perhubungan dan meminta persetujuan terkait trayek baru tersebut.

Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, telah mengungkapkan bahwa pengadaan bus sekolah ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi oleh orangtua saat mengantar atau menjemput anak-anak mereka di sekolah. Hal ini merupakan langkah untuk mengendalikan emisi lingkungan dan mengurangi pencemaran udara.

"Saya sudah menyiapkan lima bus untuk anak sekolah. Karena kan paling banyak itu mereka (orangtua) mengantar satu anak pakai satu mobil," kata Benyamin saat dikonfirmasi, Jumat (25/8).

Dalam konteks ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindik) Tangsel telah mengkomunikasikan kepada sekolah-sekolah agar aktif mendorong orangtua siswa untuk memanfaatkan fasilitas bus sekolah yang disediakan. Upaya ini sedang dijalankan dengan kerja sama antara Dindik dan Dinas Perhubungan (Dishub).

Baca juga: Bus Tayo dan Si Benteng Jadi Transportasi di Banten yang Dikelola Pemerintah