Home > News > Beauty and Health > Ramai di Medsos, Apa itu ADHD? Ketahui Gejala dan Penyebabnya
Ramai di Medsos, Apa itu ADHD? Ketahui Gejala dan Penyebabnya
06 June 2023 13:05 WIB lifestyle Beauty and Health KesehatanADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan seseorang sulit memusatkan perhatiannya. Kemudian, gangguan ini seringkali terjadi pada anak-anak. Bahkan, ADHD juga bisa bertahan hingga anak beranjak dewasa.
Sampai saat ini, penyebab ADHD belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi tersebut diduga dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Dengan melakukan terapi yang efektif, maka hal itu bisa membantu menjaga kualitas hidup dan masa depan anak.
Baca juga: Eka Hospital Luncurkan Layanan Appointment Center
Lalu, apa saja gejala dan penyebab dari ADHD? Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai ADHD yang sedang viral di media sosial.
Apa itu ADHD?
Mengutip American Psychiatric Association, ADHD adalah salah satu gangguan mental yang paling umum menyerang anak-anak. Gejala ADHD termasuk dengan kurangnya perhatian (tidak mampu menjaga fokus), hiperaktif (gerakan berlebihan yang tidak sesuai dengan situasi), dan impulsif (tindakan tergesa-gesa yang terjadi tanpa berpikir).
ADHD pertama kali diidentifikasi pada anak ketika ada gangguan di kelas atau masalah dengan tugas sekolah. Gangguan ini lebih sering didiagnosis pada anak laki-laki dibanding anak perempuan. Hal itu mengingat perbedaan dari bagaimana gejala tersebut muncul.
Namun, bukan berarti anak laki-laki lebih banyak menderita ADHD. Jadi, anak laki-laki cenderung mengalami hiperaktif dan gejala eksternal lainnya. Sementara itu, anak perempuan cenderung tidak aktif.
Gejala ADHD
Umumnya, anak-anak sering mengalami kesulitan fokus dan berperilaku pada satu waktu. Namun, anak-anak dengan ADHD tidak tumbuh begitu saja dari perilaku ini. Gejalanya sendiri bisa berlanjut hingga menyebabkan kesulitan di sekolah, rumah, atau teman.
Menurut Nemours KidsHealth, ada beberapa gejala yang biasa dialami oleh anak ADHD, yaitu:
- Anak-anak kesulitan dalam memperhatikan sesuatu, hiperaktif, hingga impulsif. Hal tersebut melampaui apa yang biasa terjadi pada usia mereka.
- Perilaku tersebut sudah berlangsung sejak anak masih kecil.
- Kemudian, perilaku ini mempengaruhi anak di sekolah dan rumah.
- Pemeriksaan kondisi menunjukkan, bahwa masalah kesehatan atau pembelajaran lain tidak menyebabkan masalah.
Lalu, banyak anak dengan ADHD yang memiliki masalah belajar, perilaku menentang dan menantang, atau masalah suasana hati serta kecemasan. Jika diperlukan, dokter bisa merujuk ke psikolog atau psikiater anak.
Baca juga: Pentingnya Nutrisi Pilihan untuk Mempertahankan Daya Ingat
Penyebab Munculnya ADHD
Saat ini, penyebab dan faktor risiko untuk mengelola dan mengurangi ADHD masih terus dipelajari. Meski penyebabnya belum diketahui, tetapi penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik memainkan peran penting. Selain genetika, para ilmuwan sedang mempelajari kemungkinan penyebab dan faktor risiko lainnya termasuk:
- Kerusakan otak
- Terpapar risiko lingkungan selama kehamilan atau usia muda
- Penggunaan alkohol dan tembakau selama kehamilan
- Kelahiran prematur
- Berat badan saat lahir rendah
Namun, penelitian tidak menemukan bahwa ADHD disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi gula, sering menonton televisi, pola asuh, atau faktor sosial dan lingkungan (kemiskinan). Tentunya, ada banyak hal yang bisa memperburuk gejala ADHD, terutama pada orang-orang tertentu.
Langkah Penanganan ADHD
Ada beberapa langkah penanganan yang bisa dilakukan untuk penderita ADHD. Berikut adalah cara menanganinya:
- Obat-obatan: Penggunaan obat berfungsi untuk mengaktifkan kemampuan otak agar bisa lebih fokus hingga mengontrol diri.
- Terapi perilaku: Nantinya, terapi ini dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.
- Pengawasan orangtua: Melalui pembinaan, orangtua perlu mempelajari cara terbaik untuk menanggapi masalah perilaku yang menjadi bagian dari ADHD.
- Dukungan sekolah: Guru dapat membantu anak-anak ADHD dengan cara yang lebih baik agar mereka merasa nyaman di sekolah.
Orangtua dan guru bisa membantu anak-anak ADHD dalam mengelola perhatian, perilaku, dan emosinya. Seiring bertambahnya usia, anak-anak harus belajar untuk meningkatkan perhatian dan mengendalikan diri mereka sendiri.
Itulah penjelasan mengenai apa itu ADHD beserta gejala dan penyebabnya. Jika kamu atau anak merasakan gejala ADHD, maka dapat berkonsultasi dengan dokter. Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberi rujukan ke psikolog atau psikiater. (SOF)
Baca juga: RS Khusus THT-Bedah KL Proklamasi BSD Bisa Atasi Permasalahan Tuli Mendadak
Soffi Amira P.
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Beauty and Health > Ramai di Medsos, Apa itu ADHD? Ketahui Gejala dan Penyebabnya
Ramai di Medsos, Apa itu ADHD? Ketahui Gejala dan Penyebabnya
06 June 2023 13:05 WIBlifestyle Beauty and Health Kesehatan
ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan seseorang sulit memusatkan perhatiannya. Kemudian, gangguan ini seringkali terjadi pada anak-anak. Bahkan, ADHD juga bisa bertahan hingga anak beranjak dewasa.
Sampai saat ini, penyebab ADHD belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi tersebut diduga dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Dengan melakukan terapi yang efektif, maka hal itu bisa membantu menjaga kualitas hidup dan masa depan anak.
Baca juga: Eka Hospital Luncurkan Layanan Appointment Center
Lalu, apa saja gejala dan penyebab dari ADHD? Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai ADHD yang sedang viral di media sosial.
Apa itu ADHD?
Mengutip American Psychiatric Association, ADHD adalah salah satu gangguan mental yang paling umum menyerang anak-anak. Gejala ADHD termasuk dengan kurangnya perhatian (tidak mampu menjaga fokus), hiperaktif (gerakan berlebihan yang tidak sesuai dengan situasi), dan impulsif (tindakan tergesa-gesa yang terjadi tanpa berpikir).
ADHD pertama kali diidentifikasi pada anak ketika ada gangguan di kelas atau masalah dengan tugas sekolah. Gangguan ini lebih sering didiagnosis pada anak laki-laki dibanding anak perempuan. Hal itu mengingat perbedaan dari bagaimana gejala tersebut muncul.
Namun, bukan berarti anak laki-laki lebih banyak menderita ADHD. Jadi, anak laki-laki cenderung mengalami hiperaktif dan gejala eksternal lainnya. Sementara itu, anak perempuan cenderung tidak aktif.
Gejala ADHD
Umumnya, anak-anak sering mengalami kesulitan fokus dan berperilaku pada satu waktu. Namun, anak-anak dengan ADHD tidak tumbuh begitu saja dari perilaku ini. Gejalanya sendiri bisa berlanjut hingga menyebabkan kesulitan di sekolah, rumah, atau teman.
Menurut Nemours KidsHealth, ada beberapa gejala yang biasa dialami oleh anak ADHD, yaitu:
- Anak-anak kesulitan dalam memperhatikan sesuatu, hiperaktif, hingga impulsif. Hal tersebut melampaui apa yang biasa terjadi pada usia mereka.
- Perilaku tersebut sudah berlangsung sejak anak masih kecil.
- Kemudian, perilaku ini mempengaruhi anak di sekolah dan rumah.
- Pemeriksaan kondisi menunjukkan, bahwa masalah kesehatan atau pembelajaran lain tidak menyebabkan masalah.
Lalu, banyak anak dengan ADHD yang memiliki masalah belajar, perilaku menentang dan menantang, atau masalah suasana hati serta kecemasan. Jika diperlukan, dokter bisa merujuk ke psikolog atau psikiater anak.
Baca juga: Pentingnya Nutrisi Pilihan untuk Mempertahankan Daya Ingat
Penyebab Munculnya ADHD
Saat ini, penyebab dan faktor risiko untuk mengelola dan mengurangi ADHD masih terus dipelajari. Meski penyebabnya belum diketahui, tetapi penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik memainkan peran penting. Selain genetika, para ilmuwan sedang mempelajari kemungkinan penyebab dan faktor risiko lainnya termasuk:
- Kerusakan otak
- Terpapar risiko lingkungan selama kehamilan atau usia muda
- Penggunaan alkohol dan tembakau selama kehamilan
- Kelahiran prematur
- Berat badan saat lahir rendah
Namun, penelitian tidak menemukan bahwa ADHD disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi gula, sering menonton televisi, pola asuh, atau faktor sosial dan lingkungan (kemiskinan). Tentunya, ada banyak hal yang bisa memperburuk gejala ADHD, terutama pada orang-orang tertentu.
Langkah Penanganan ADHD
Ada beberapa langkah penanganan yang bisa dilakukan untuk penderita ADHD. Berikut adalah cara menanganinya:
- Obat-obatan: Penggunaan obat berfungsi untuk mengaktifkan kemampuan otak agar bisa lebih fokus hingga mengontrol diri.
- Terapi perilaku: Nantinya, terapi ini dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.
- Pengawasan orangtua: Melalui pembinaan, orangtua perlu mempelajari cara terbaik untuk menanggapi masalah perilaku yang menjadi bagian dari ADHD.
- Dukungan sekolah: Guru dapat membantu anak-anak ADHD dengan cara yang lebih baik agar mereka merasa nyaman di sekolah.
Orangtua dan guru bisa membantu anak-anak ADHD dalam mengelola perhatian, perilaku, dan emosinya. Seiring bertambahnya usia, anak-anak harus belajar untuk meningkatkan perhatian dan mengendalikan diri mereka sendiri.
Itulah penjelasan mengenai apa itu ADHD beserta gejala dan penyebabnya. Jika kamu atau anak merasakan gejala ADHD, maka dapat berkonsultasi dengan dokter. Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberi rujukan ke psikolog atau psikiater. (SOF)
Baca juga: RS Khusus THT-Bedah KL Proklamasi BSD Bisa Atasi Permasalahan Tuli Mendadak