Home > News > Entertainment > Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia, Ini Hal yang akan Berubah
Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia, Ini Hal yang akan Berubah
09 September 2022 13:44 WIB Entertainment MerahputihKabar duka datang dari kerajaan Inggris pada Kamis (8/9), Ratu Elizabeth II tutup usia pada sore hari waktu setempat di Kastil Balmoral, Aberdeenshire, Skotlandia.
Diketahui, Ratu Elizabeth sempat mengalami masalah kesehatan selama satu tahun terakhir. Kondisinya pun makin memburuk pada malam sebelumnya dan mengembuskan napas terakhirnya pada usia 96 tahun.
Pangeran Charles III pun dinobatkan sebagai raja baru bersama Camila Duchess of Cornwall sebagai permaisuri. Pada usia 73 tahun, Pangeran Charles III menjadi raja pertama sejak 1685 silam.
"Sang Ratu meninggal dengan tenang di Balmoral sore ini. Raja dan Permaisuri akan tetap di Balmoral malam ini dan akan kembali ke London besok," bunyi pernyataan Istana Buckingham, dikutip dari AFP, Jumat (9/8).
Kabar ini pun membuat seluruh dunia terkejut dan bersedih. Terlepas dari itu, ada beberapa hal yang berganti setelah kematian Ratu Elizabeth II, berikut adalah informasinya:
1. Uang Kertas dan Koin
Mata uang Inggris identik dengan wajah pemimpin kerajaan. Nantinya, Pangeran Charles III akan muncul di uang koin dan uang kertas Poundsterling, seperti dikutip dari The Guardian. Penggantiannya sendiri memerlukan proses yang panjang, yaitu kurang lebih dua tahun lamanya.
Dikutip dari Kompas.com yang melansir The Mirror, koin dan uang kertas baru perlu dirancang terlebih dahulu dan dicetak. Namun, belum akan diedarkan secara umum selama beberapa waktu.
Lebih lanjut, sejumlah rekomendasi gambar koin baru harus dikirimkan oleh Komite penasihat Royal Mint kepada Kanselir untuk mendapatkan persetujuan kerajaan. Dari situ, gambar mata uang baru akan dicetak dan distribusikan ke seluruh Inggris sembari penghapusan mata uang lama secara bertahap.
Mengutip Sky News, hingga akhir 2022 uang dengan potret Ratu Elizabeth akan tetap dicetak. Sesuai dengan tradisi, kepala Pangeran Charles III nantinya akan ke arah kiri atau berlawanan dengan gambar ratu saat ini yang menghadap ke kanan.
2. Doa
Penguasa monarki adalah Gubernur tertinggi Gereja Inggris. Buku Doa Umum yang dibuat pada 1662 berisikan doa-doa untuk penguasa monarki. Kepergian Ratu Elizabeth tentu akan merubah doa lama menjadi doa baru untuk Pangeran Charles III.
Perubahan ini juga membutuhkan undang-undang atau surat perintah kerajaan. Untuk saat ini, pendeta bisa membuat perubahan doa sementara selama kebaktian.
3. Dokumen Resmi
Dokumen resmi seperti paspor, yang dikeluarkan atas nama Ratu Elizabeth II akan mengalami perubahan. Hal ini dikarenakan dokumen tersebut memiliki kata ganti gender perempuan, sehingga harus menyesuaikan dengan kata ganti gender laki-laki. Namun, perubahan semacam itu tidak akan memengaruhi paspor lama.
Perubahan serupa akan berdampak pula pada surat perintah kerajaan. Dokumen tersebut memiliki otoritas atas lebih dari 600 perusahaan yang memiliki riwayat memasok bagi rumah tangga kerajaan Inggris, seperti dikutip dari Kumparan.com.
4. Lagu Kebangsaan
Berbeda dengan dokumen cetak, salah satu perubahan yang instan terjadi dalam lirik lagu kebangsaan. God save our Grace Queen atau Tuhan Jaga sang Ratu akan berubah menjadi God save our Grace King yang berarti Tuhan Jaga sang Raja.
Berikut penggalan lirik God Save The King yang gantikan God Save The Queen:
God save our gracious King!
Long live our noble King!
God save the King!
Send him victorious,
Happy and glorious,
Long to reign over us:
God save the King!
5. Persemakmuran
Masa-masa genting pasti terjadi pada sejumlah wilayah Persemakmuran akibat kemangkatan Ratu Elizabeth II. Hingga 14 negara tersebut mengakui penguasa monarki sebagai kepala negara mereka, sehingga harus mengubah konstitusi untuk merujuk pada Charles.
Nama Elizabeth turut muncul dalam banyak undang-undang yang membutuhkan penyusunan ulang. Perubahan itu bukanlah proses yang mudah maupun murah, terutama bagi negara-negara kecil.
Negara-negara lainnya juga tengah menyaksikan gerakan pro-republik. Perubahan konstitusi tersebut lantas memerlukan referendum. Keputusan itu bisa mengancam kekuasaan penguasa monarki baru. Setelah Barbados beralih menjadi republic pada 2021, langkah serupa dapat menyusul dari negara lain di Karibia.
Australia, Kanada, dan Selandia Baru telah merancang langkah untuk mengantisipasi perubahan. Sehingga, penguasa monarki baru akan secara otomatis menjadi kepala negara. (ECN)
Soffi Amira P.
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Entertainment > Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia, Ini Hal yang akan Berubah
Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia, Ini Hal yang akan Berubah
09 September 2022 13:44 WIBEntertainment Merahputih
Kabar duka datang dari kerajaan Inggris pada Kamis (8/9), Ratu Elizabeth II tutup usia pada sore hari waktu setempat di Kastil Balmoral, Aberdeenshire, Skotlandia.
Diketahui, Ratu Elizabeth sempat mengalami masalah kesehatan selama satu tahun terakhir. Kondisinya pun makin memburuk pada malam sebelumnya dan mengembuskan napas terakhirnya pada usia 96 tahun.
Pangeran Charles III pun dinobatkan sebagai raja baru bersama Camila Duchess of Cornwall sebagai permaisuri. Pada usia 73 tahun, Pangeran Charles III menjadi raja pertama sejak 1685 silam.
"Sang Ratu meninggal dengan tenang di Balmoral sore ini. Raja dan Permaisuri akan tetap di Balmoral malam ini dan akan kembali ke London besok," bunyi pernyataan Istana Buckingham, dikutip dari AFP, Jumat (9/8).
Kabar ini pun membuat seluruh dunia terkejut dan bersedih. Terlepas dari itu, ada beberapa hal yang berganti setelah kematian Ratu Elizabeth II, berikut adalah informasinya:
1. Uang Kertas dan Koin
Mata uang Inggris identik dengan wajah pemimpin kerajaan. Nantinya, Pangeran Charles III akan muncul di uang koin dan uang kertas Poundsterling, seperti dikutip dari The Guardian. Penggantiannya sendiri memerlukan proses yang panjang, yaitu kurang lebih dua tahun lamanya.
Dikutip dari Kompas.com yang melansir The Mirror, koin dan uang kertas baru perlu dirancang terlebih dahulu dan dicetak. Namun, belum akan diedarkan secara umum selama beberapa waktu.
Lebih lanjut, sejumlah rekomendasi gambar koin baru harus dikirimkan oleh Komite penasihat Royal Mint kepada Kanselir untuk mendapatkan persetujuan kerajaan. Dari situ, gambar mata uang baru akan dicetak dan distribusikan ke seluruh Inggris sembari penghapusan mata uang lama secara bertahap.
Mengutip Sky News, hingga akhir 2022 uang dengan potret Ratu Elizabeth akan tetap dicetak. Sesuai dengan tradisi, kepala Pangeran Charles III nantinya akan ke arah kiri atau berlawanan dengan gambar ratu saat ini yang menghadap ke kanan.
2. Doa
Penguasa monarki adalah Gubernur tertinggi Gereja Inggris. Buku Doa Umum yang dibuat pada 1662 berisikan doa-doa untuk penguasa monarki. Kepergian Ratu Elizabeth tentu akan merubah doa lama menjadi doa baru untuk Pangeran Charles III.
Perubahan ini juga membutuhkan undang-undang atau surat perintah kerajaan. Untuk saat ini, pendeta bisa membuat perubahan doa sementara selama kebaktian.
3. Dokumen Resmi
Dokumen resmi seperti paspor, yang dikeluarkan atas nama Ratu Elizabeth II akan mengalami perubahan. Hal ini dikarenakan dokumen tersebut memiliki kata ganti gender perempuan, sehingga harus menyesuaikan dengan kata ganti gender laki-laki. Namun, perubahan semacam itu tidak akan memengaruhi paspor lama.
Perubahan serupa akan berdampak pula pada surat perintah kerajaan. Dokumen tersebut memiliki otoritas atas lebih dari 600 perusahaan yang memiliki riwayat memasok bagi rumah tangga kerajaan Inggris, seperti dikutip dari Kumparan.com.
4. Lagu Kebangsaan
Berbeda dengan dokumen cetak, salah satu perubahan yang instan terjadi dalam lirik lagu kebangsaan. God save our Grace Queen atau Tuhan Jaga sang Ratu akan berubah menjadi God save our Grace King yang berarti Tuhan Jaga sang Raja.
Berikut penggalan lirik God Save The King yang gantikan God Save The Queen:
God save our gracious King!
Long live our noble King!
God save the King!
Send him victorious,
Happy and glorious,
Long to reign over us:
God save the King!
5. Persemakmuran
Masa-masa genting pasti terjadi pada sejumlah wilayah Persemakmuran akibat kemangkatan Ratu Elizabeth II. Hingga 14 negara tersebut mengakui penguasa monarki sebagai kepala negara mereka, sehingga harus mengubah konstitusi untuk merujuk pada Charles.
Nama Elizabeth turut muncul dalam banyak undang-undang yang membutuhkan penyusunan ulang. Perubahan itu bukanlah proses yang mudah maupun murah, terutama bagi negara-negara kecil.
Negara-negara lainnya juga tengah menyaksikan gerakan pro-republik. Perubahan konstitusi tersebut lantas memerlukan referendum. Keputusan itu bisa mengancam kekuasaan penguasa monarki baru. Setelah Barbados beralih menjadi republic pada 2021, langkah serupa dapat menyusul dari negara lain di Karibia.
Australia, Kanada, dan Selandia Baru telah merancang langkah untuk mengantisipasi perubahan. Sehingga, penguasa monarki baru akan secara otomatis menjadi kepala negara. (ECN)