Perkembangan akses di Serpong memang terbilang sangat pesat. Kawasan ini dulunya dikenal sebagai lokasi galian pasir, di mana hampir seluruh jalan di Serpong rusak. Sebelum tahun 2000, kawasan Serpong belum terhubung ke beberapa wilayah di sekitarnya. Warga yang tinggal di sini harus melewati jalan desa yang berlubang.

Lalu, bagaimana perkembangan akses Serpong saat ini?

Adanya Akses Jalan Tol
Saat ini, kawasan Serpong sudah bisa diakses dengan mudah. Kamu bisa melewati jalan Tol Tomang - Kebon Jeruk, Tol Tangerang - Merak, dan keluar di gerbang Tol Serpong KM 18. Lalu, kamu juga bisa melewati jalan Tol JORR (Tol Lingkar Luar) dari Cikampek - Cikunir, atau jalan Tol Lingkar Luar yang menghubungkan Bandara Internasional Soetta - Ulujami yang menembus Tol Bintaro - BSD.

Seluruh akses jalan tol tersebut telah menghubungkan area ini dengan beberapa kawasan di Jakarta. Sebelumnya, warga yang tinggal di Serpong harus melewati jalan di wilayah Bintaro Jaya, karena saat itu jalan Tol Serpong - Jakarta belum dibangun.

KRL Commuter Line
Saat kawasan Serpong masih dikembangkan, dulunya hanya ada satu jalur kereta dan stasiun-stasiun kecil. Lebih parahnya lagi, penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) harus duduk di atas atap karena jam keberangkatan yang terbatas. Sebenarnya, ada kereta ekspres, namun harganya relatif lebih mahal.

Kini pengguna KRL Commuter Line yang tinggal di Serpong bisa mengandalkan kehadiran Stasiun Serpong, Stasiun Cisauk, dan Stasiun Rawabuntu dengan fasilitas yang lebih baik. Jalan-jalan penghubung menuju Jakarta seakan-akan tidak pernah surut. Dengan begitu, kawasan Serpong bisa diakses dengan mudah dan didukung oleh halte-halte transportasi publik.

Bahkan, Sinar Mas Land sebagai pengembang kawasan BSD juga telah membangun stasiun intermoda di Cisauk. So, kalau kamu sedang mencari hunian dan bekerja di Jakarta, nggak ada salahnya memiliki hunian di kawasan Serpong.