Jerry Hermawan Lo, pendiri JHL Group, menekan tombol pembuka katup merah. Setelah itu, yeast mengalir cepat dari selang ke dalam tangki bernomor 111 yang berisi jus anggur asal Cile dengan kualitas premium. Lalu, Jerry Hermawan Lo, yang mengenakan kemeja batik oranye, mendekat ke tangki double jacket dan membuka lapisan stainless steel SUADE 111.

Tepat di layar pengontrol, Jerry Hermawan Lo kemudian membubuhkan tanda tangan dengan tinta prada. Sejak itu, proses fermentasi sedang berlangsung di dalam tangki berkapasitas 3.600 liter.

Proses pencampuran bahan untuk fermentasi wine tersebut jadi salah satu rangkaian gelaran Our First Vintage Sumber Air Dewa atau SUADE Winery di Winery Hall SUADE, di Gang Air Dewa, Kabupaten Tabanan, Bali, Sabtu (11/11).

SUADE Winery di bawah naungan PT Sumber Air Dewa siap menggebrak pasar wine dengan produk berkualitas premium. Demi menjaga kualitas, menurut COO SUADE Teddy Utomo, SUADE Winery menggunakan anggur kualitas terbaik nan dipanen atau harvesting langsung di perkebunan anggur di Cile. Anggur tersebut kemudian diolah di SUADE Winery pada 28 tangki dengan kapasitas 3.600, 5.000, 10.000, hingga 15.000 liter.

"Dari 28 tangki, SUADE Winery bisa menghasilkan lebih kurang 400 ribu botol dalam sekali produksi. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami untuk memasarkan SUADE ke seluruh Indonesia, dimulai dari Bali," kata Teddy Utomo.

Bali menjadi akar bagi SUADE, sambung Teddy, sebab di samping Tabanan menjadi tempat lahir dan tumbuh kembang Sumber Air Dewa ditambah pula air dari Tabanan pula ikut andil dalam proses panjang fermentasi, aging, hingga mewujud wine. Terlebih lagi konsep bangunan Winery Hall SUADE berbentuk terasing dengan kontur tanah berlevel mirip subak nan tersohor sebagai kearifan lokal Tabanan, Bali.

SUADE memang lahir di Tabanan pada 2021, lalu setelah membangun konsep dan tim dengan matang maka pada 2022 dimulai pembangunan Winery. Di sela pembangunan, tim SUADE sempat mempelajari industri di Bordeaux, Prancis, sebagai bekal mengembangkan teknologi dan mengatur strategi marketing.

Bali menjadi akar bagi SUADE Winery, sambung Teddy, sebab di samping Tabanan menjadi tempat lahir dan tumbuh kembang PT Sumber Air Dewa ditambah pula air dari Tabanan ikut andil dalam proses panjang fermentasi, aging, hingga mewujud wine. Terlebih lagi konsep bangunan Winery Hall SUADE berbentuk terasing dengan kontur tanah berlevel mirip subak nan tersohor sebagai kearifan lokal Tabanan, Bali.

SUADE Winery lahir di Tabanan pada 2021. Setelah membangun konsep dan tim dengan matang pada 2022, dimulailah pembangunan winery. Di sela pembangunan, tim sempat mempelajari industri wine di Bordeaux, Prancis, sebagai bekal mengembangkan teknologi dan mengatur strategi marketing.

Di tahun 2023, perjalanan SUADE memasuki lembar baru dengan pemasangan instalasi, terutama paling krusial double jacket tank. Tepat di bulan Maret, dilakukan pula pemanenan atau harvesting di Cile sebagai bahan baku pembuatan SUADE Wines. Selanjutnya pada (11/11) digelar Our First Vintage dengan mengusung semangat Make Better. Filosofi ini mencerminkan tekad PT Sumber Air Dewa untuk terus memperbaiki kualitas dan melakukan inovasi setiap harinya.

"Kami memulai tahap krusial dalam produksi hari ini, sebab proses fermentasi merupakan inti dari transformasi gula dalam anggur menjadi sebuah nilai jauh lebih tinggi dan berumur lebih panjang," kata CEO Muliana Saleh.

Our First Vintage, sambung Muliana, merupakan metafora paling tepat dalam harapan PT Sumber Air Dewa untuk membangun bisnis bernilai tinggi nan akan menjadi warisan bagi orang-orang tercinta. Hal tersebut diharapkan pula akan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, serta industri pariwisata, khususnya di Bali dan Indonesia secara keseluruhan. (*/Merahputih.com)