Tahun ini Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendapat kuota 366 orang untuk rekrutmen pegawai pemerintah dengan perjanjian (P3K) tahap pertama. Jumlah tersebut berasal dari eks honorer (K2) tenaga pengajar atau guru 364 orang dari pertanian dua orang.

Dilansir dari tangerangekspres.co.id Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel Apendi menjelaskan, K2 di Tangsel jumlahnya 927 orang yang berasal dari tenaga pengajar kesehatan, pertanian. “Namun, hanya 366 orang yang beruntung dan masuk dalam P3K,” ucapnya. Data tersebut sudah ada dan telah ditentukan dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

Saat ini BPKK tinggal melakukan verifikasi data kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Tangerang Selatan. Adanya verifikasi tentu saja untuk mengetahui apakah orang yang bersangkutan masih ada atau sudah meninggal dunia, sakit, dan lain halnya. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 Tentang P3K, Kota Tangsel hanya mendapat kuota untuk tenaga fungsional saja.

K2 tersebut merupakan sisa K2 pada 2014 lalu. Diharapkan adanya rekrutmen P3K tahap dua, dengan begitu semua K2 di Tangsel menjadi P3K. “Kalau ada tahap dua diharapkan 561 orang K2 bisa direkrut menjadi P3K,” tambahnya. Yang membedakan antara P3K dan PNS hanya soal pensiunan, yaitu PNS dapat pensiunan, sedangkan P3K tidak. “ Tes rekrutmen P3K sama seperti penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS), mulai dari administrasi, seleksi kompetensi bidang (SKB), tes kompetensi dasar (SKD) dan wawancara,” tutupnya.