SHARE
Home > News > News > Terungkap, Mengapa Mall @ Alam Sutera Sepi Pengunjung

Terungkap, Mengapa Mall @ Alam Sutera Sepi Pengunjung

30 June 2023 07:00 WIB Mall @ Alam Sutera

Direktur Mall @ Alam Sutera, Hendra Tirtawinata, mengungkapkan kondisi saat ini di mal mereka. Saat ini, beberapa tenant di mal tersebut telah tutup, dan jumlah pengunjung menurun. Kondisi ini merupakan dampak dari pandemi Covid-19.

Pada awal pandemi, pihak pengelola mal terpaksa harus menutup selama beberapa bulan sesuai aturan pemerintah. Hal ini menyebabkan mal tidak dapat menerima pengunjung sama sekali.

Akibatnya, pengelola mal dan tenant tidak memiliki pemasukan, hingga beberapa tenant yang tidak dapat bertahan terpaksa harus menutup gerainya.

"Saat pandemi, kita harus tutup beberapa bulan sesuai peraturan pemerintah. Ketika tutup, penghasilan kita nol, tidak ada pemasukan. Karena gedung tutup dan tidak beroperasi," kata Hendra dikutip dari detikcom, Kamis (8/6).

Ilustrasi tenant tutup. Foto Unsplash/Kelly Sikkema.

"Meskipun tutup, tetap ada biaya, kenapa? Keamanan, saya harus menjaga gedung mal yang tutup. Jika tidak ada keamanan, siapa yang menjaga gedung? Kebersihan? Saya tidak bisa membiarkan gedung tidak terawat, bagaimana jika ingin buka lagi? Jadi pengeluaran mal cukup besar," tambahnya.

Selain itu, Hendra mengungkapkan bahwa pengelola masih harus membayar biaya listrik yang cukup besar meskipun mal sedang tutup. Biaya energi ini banyak membebani pengelola.

Kendati kondisi tersebut membuat biaya operasional meningkat, manajemen mal tetap tidak ingin melakukan PHK massal terhadap pegawai. Mereka sadar hal ini akan berdampak besar pada keuangan mal.

"Kami menjaga agar pegawai tidak di-PHK. Karyawan mal tetap ada, kecuali mereka mengundurkan diri sendiri. Tetapi, kami tidak ingin mengurangi pegawai akibat pandemi. Kami pertahankan sebisa mungkin, jadi beban kami sangat besar," ujar Hendra.

Walau demikian, Hendra mengaku untuk saaat ini kondisi mal berangsur mulai membaik usai pemerintah mencabut kondisi darurat Covid-19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Tercatat jumlah pengunjung juga meningkat drastis, terlebih saat akhir pekan mencapai 20.000 orang

Baca Juga: DAS Indonesia Motor dan JHL Auto Pindah Tempat ke Alam Sutera

"Sejak pandemi (kondisi darurat Covid-19) dicabut, kewajiban pakai masker kan juga udah dicabut, itu kan membuat orang jauh lebih nyaman (berkunjung ke mal)," ujar Hendra.

Di sisi yang berbeda, pihak mal tengah melakukan proses renovasi secara bertahap dalam rangka rencana bisnis perusahaan. Proses ini juga jadi salah satu alasan masih banyak tenant yang tutup.

Hendra mengaku, tingkat okupansi mal saat ini sudah berada di kisaran 60% dan akan terus meningkat. Sebab berbagai tenant baru dalam proses persiapan untuk memasuki mal. Setelah proses renovasi dan tenant-tenant baru masuk, diperkirakan tingkat okupansi mal akan meningkat jadi 75%.

Baca Juga: Resmi Dibuka, Power Golf Jadi Driving Range Baru di Alam Sutera

"Karena (saat ini) dalam proses transisi. Jadi dalam proses transisi ini kalau di mal kan kita lakukan bertahap. Karena kan saya juga harus realistis ya, kalau saya renovasinya sekaligus, sama aja kaya saya bikin mal baru dong dananya juga," pungkasnya.

"Okupansi kita saat ini kira-kira 60%. Ini sebelum AEON Store buka ya. Nanti kalau AEON Store sudah buka otomatis okupansi kita akan sekitar 75%" ungkapnya.


Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > News > Terungkap, Mengapa Mall @ Alam Sutera Sepi Pengunjung

Terungkap, Mengapa Mall @ Alam Sutera Sepi Pengunjung

30 June 2023 07:00 WIB
Mall @ Alam Sutera

Direktur Mall @ Alam Sutera, Hendra Tirtawinata, mengungkapkan kondisi saat ini di mal mereka. Saat ini, beberapa tenant di mal tersebut telah tutup, dan jumlah pengunjung menurun. Kondisi ini merupakan dampak dari pandemi Covid-19.

Pada awal pandemi, pihak pengelola mal terpaksa harus menutup selama beberapa bulan sesuai aturan pemerintah. Hal ini menyebabkan mal tidak dapat menerima pengunjung sama sekali.

Akibatnya, pengelola mal dan tenant tidak memiliki pemasukan, hingga beberapa tenant yang tidak dapat bertahan terpaksa harus menutup gerainya.

"Saat pandemi, kita harus tutup beberapa bulan sesuai peraturan pemerintah. Ketika tutup, penghasilan kita nol, tidak ada pemasukan. Karena gedung tutup dan tidak beroperasi," kata Hendra dikutip dari detikcom, Kamis (8/6).

Ilustrasi tenant tutup. Foto Unsplash/Kelly Sikkema.

"Meskipun tutup, tetap ada biaya, kenapa? Keamanan, saya harus menjaga gedung mal yang tutup. Jika tidak ada keamanan, siapa yang menjaga gedung? Kebersihan? Saya tidak bisa membiarkan gedung tidak terawat, bagaimana jika ingin buka lagi? Jadi pengeluaran mal cukup besar," tambahnya.

Selain itu, Hendra mengungkapkan bahwa pengelola masih harus membayar biaya listrik yang cukup besar meskipun mal sedang tutup. Biaya energi ini banyak membebani pengelola.

Kendati kondisi tersebut membuat biaya operasional meningkat, manajemen mal tetap tidak ingin melakukan PHK massal terhadap pegawai. Mereka sadar hal ini akan berdampak besar pada keuangan mal.

"Kami menjaga agar pegawai tidak di-PHK. Karyawan mal tetap ada, kecuali mereka mengundurkan diri sendiri. Tetapi, kami tidak ingin mengurangi pegawai akibat pandemi. Kami pertahankan sebisa mungkin, jadi beban kami sangat besar," ujar Hendra.

Walau demikian, Hendra mengaku untuk saaat ini kondisi mal berangsur mulai membaik usai pemerintah mencabut kondisi darurat Covid-19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Tercatat jumlah pengunjung juga meningkat drastis, terlebih saat akhir pekan mencapai 20.000 orang

Baca Juga: DAS Indonesia Motor dan JHL Auto Pindah Tempat ke Alam Sutera

"Sejak pandemi (kondisi darurat Covid-19) dicabut, kewajiban pakai masker kan juga udah dicabut, itu kan membuat orang jauh lebih nyaman (berkunjung ke mal)," ujar Hendra.

Di sisi yang berbeda, pihak mal tengah melakukan proses renovasi secara bertahap dalam rangka rencana bisnis perusahaan. Proses ini juga jadi salah satu alasan masih banyak tenant yang tutup.

Hendra mengaku, tingkat okupansi mal saat ini sudah berada di kisaran 60% dan akan terus meningkat. Sebab berbagai tenant baru dalam proses persiapan untuk memasuki mal. Setelah proses renovasi dan tenant-tenant baru masuk, diperkirakan tingkat okupansi mal akan meningkat jadi 75%.

Baca Juga: Resmi Dibuka, Power Golf Jadi Driving Range Baru di Alam Sutera

"Karena (saat ini) dalam proses transisi. Jadi dalam proses transisi ini kalau di mal kan kita lakukan bertahap. Karena kan saya juga harus realistis ya, kalau saya renovasinya sekaligus, sama aja kaya saya bikin mal baru dong dananya juga," pungkasnya.

"Okupansi kita saat ini kira-kira 60%. Ini sebelum AEON Store buka ya. Nanti kalau AEON Store sudah buka otomatis okupansi kita akan sekitar 75%" ungkapnya.

Baru Dibuka

Lumiere Kitchen & Wardrobe

Jl. Kp. Dongkol, Tangerang, Banten, 15320

Buka pukul 10:00 - 18:00 Tutup

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!