Twitter Bakal Rilis Fitur Terbaru untuk Blokir Ujaran Kebencian
06 September 2021 08:43 WIB Twitter Teknologi Merahputih FeaturesTwitter bakal segera menghadirkan fitur keamanan baru yang bernama 'Safety Mode'. Fitur ini dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk memblokir akun yang mengirimkan ujaran kebencian atau pelecehan secara otomatis.
Saat fitur tersebut diaktifkan pengguna, sistem dari Twitter nantinya langsung memblokir akun pengujar kebencian tersebut selama tujuh hari jika ketahuan mengirim cuitan ujaran kebencian atau mengirim balasan yang berulang-ulang.
"Saat fitur ini diaktifkan pada Settings, sistem Twitter akan menilai kemungkinan engagement negatif, dengan mempertimbangkan konten tweet dan hubungan penulis cuitan dan akun yang membalas," kata Senior Product Management Twitter, Jarrod Doherty dikutip dari The Verge, Minggu (5/9/2021).
Baca juga: Ternyata, Ada Beberapa Fitur di Aplikasi Twitter yang Jarang Digunakan Lho!
Twitter Blokir Akun yang Menyebarkan Ujaran Kebencian
Artinya, sistem Twitter tersebut tidak hanya akan memblokir akun yang mengeluarkan cuitan kebencian, namun juga mengawasi akun lainnya yang membalas cuitan tersebut dalam konteks senada atau negatif, termasuk akun lain yang terafiliasi.
Ia juga menjelaskan, bahwa teknologi terbaru Twitter tersebut akan mempertimbangkan hubungan yang sudah ada. Jadi, akun yang kamu ikuti atau sering berinteraksi tidak akan diblokir secara otomatis. Sayangnya, fitur itu masih terbilang baru, sehingga Twitter membutuhkan beberapa waktu hingga fiturnya siap digunakan.
Baca juga: Google Bakal Hentikan Layanannya di Ponsel Android Lawas
Pada tahap uji coba fitur 'Safety Mode', Twitter melibatkan feedback group di iOS, Android dan Twitter.com. Uji coba yang dilakukan Twitter itu cenderung melibatkan akun jurnalis perempuan dan anggota kelompok marjinal meski dalam beberapa bulan ke depan uji cobanya bakal diperluas.
Setelah akun pemberi ujaran kebencian tersebut diblokir otomatis, akun tidak akan dapat mengikuti pengguna yang memblokir, melihat cuitan, dan tidak dapat mengirim direct message apa pun selama satu minggu. Jika terdapat kesalahan Twitter dalam pemblokiran tersebut, maka pengguna dapat mencabut blokirnya kapan pun melalui pengaturan (Settings).
Pihak Twitter akan terus mengawasi kinerja sistem baru tersebut secara teratur untuk meningkatkan kemampuan dan akurasinya dalam mendeteksi berbagai akun yang menulis atau mengirimkan cuitan berisi ujaran kebencian serta pelecehan.
Sebenarnya, fitur terbaru ini sudah direncanakan Twitter sejak Februari 2021 lalu, namun saat itu belum ada kepastian kapan fitur 'Safety Mode' akan diluncurkan. Menariknya, fitur itu akan melengkapi fitur keamanan Twitter lainnya, seperti menyembunyikan balasan, membatasi akun yang boleh membalas cuitan, hingga mengeluarkan peringatan jika pengguna berencana mengeluarkan cuitan berisi pelecehan. (WAF)
Baca juga: Daftar Ponsel yang Tidak Bisa Akses WhatsApp per November 2021
Soffi Amira P.
[email protected]
Related Article
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Twitter Bakal Rilis Fitur Terbaru untuk Blokir Ujaran Kebencian
06 September 2021 08:43 WIBTwitter Teknologi Merahputih Features
Twitter bakal segera menghadirkan fitur keamanan baru yang bernama 'Safety Mode'. Fitur ini dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk memblokir akun yang mengirimkan ujaran kebencian atau pelecehan secara otomatis.
Saat fitur tersebut diaktifkan pengguna, sistem dari Twitter nantinya langsung memblokir akun pengujar kebencian tersebut selama tujuh hari jika ketahuan mengirim cuitan ujaran kebencian atau mengirim balasan yang berulang-ulang.
"Saat fitur ini diaktifkan pada Settings, sistem Twitter akan menilai kemungkinan engagement negatif, dengan mempertimbangkan konten tweet dan hubungan penulis cuitan dan akun yang membalas," kata Senior Product Management Twitter, Jarrod Doherty dikutip dari The Verge, Minggu (5/9/2021).
Baca juga: Ternyata, Ada Beberapa Fitur di Aplikasi Twitter yang Jarang Digunakan Lho!
Twitter Blokir Akun yang Menyebarkan Ujaran Kebencian
Artinya, sistem Twitter tersebut tidak hanya akan memblokir akun yang mengeluarkan cuitan kebencian, namun juga mengawasi akun lainnya yang membalas cuitan tersebut dalam konteks senada atau negatif, termasuk akun lain yang terafiliasi.
Ia juga menjelaskan, bahwa teknologi terbaru Twitter tersebut akan mempertimbangkan hubungan yang sudah ada. Jadi, akun yang kamu ikuti atau sering berinteraksi tidak akan diblokir secara otomatis. Sayangnya, fitur itu masih terbilang baru, sehingga Twitter membutuhkan beberapa waktu hingga fiturnya siap digunakan.
Baca juga: Google Bakal Hentikan Layanannya di Ponsel Android Lawas
Pada tahap uji coba fitur 'Safety Mode', Twitter melibatkan feedback group di iOS, Android dan Twitter.com. Uji coba yang dilakukan Twitter itu cenderung melibatkan akun jurnalis perempuan dan anggota kelompok marjinal meski dalam beberapa bulan ke depan uji cobanya bakal diperluas.
Setelah akun pemberi ujaran kebencian tersebut diblokir otomatis, akun tidak akan dapat mengikuti pengguna yang memblokir, melihat cuitan, dan tidak dapat mengirim direct message apa pun selama satu minggu. Jika terdapat kesalahan Twitter dalam pemblokiran tersebut, maka pengguna dapat mencabut blokirnya kapan pun melalui pengaturan (Settings).
Pihak Twitter akan terus mengawasi kinerja sistem baru tersebut secara teratur untuk meningkatkan kemampuan dan akurasinya dalam mendeteksi berbagai akun yang menulis atau mengirimkan cuitan berisi ujaran kebencian serta pelecehan.
Sebenarnya, fitur terbaru ini sudah direncanakan Twitter sejak Februari 2021 lalu, namun saat itu belum ada kepastian kapan fitur 'Safety Mode' akan diluncurkan. Menariknya, fitur itu akan melengkapi fitur keamanan Twitter lainnya, seperti menyembunyikan balasan, membatasi akun yang boleh membalas cuitan, hingga mengeluarkan peringatan jika pengguna berencana mengeluarkan cuitan berisi pelecehan. (WAF)
Baca juga: Daftar Ponsel yang Tidak Bisa Akses WhatsApp per November 2021