Kecerdasan buatan (AI) telah membuat proses pengeditan foto dan video menjadi sangat mudah, tetapi AI juga bisa lho digunakan untuk mendeteksi atau mengetahui foto yang sudah diedit. Adobe menciptakan sebuah program kecerdasan buatan (AI) yang diklaim mampu mendeteksi foto palsu atau editan.

Program ini akan berguna untuk membantu menemukan keberadaan hasil foto rekayasa yang dipakai untuk menipu orang. Seperti yang kita ketahui, aplikasi Photoshop banyak digunakan untuk mengedit foto dengan berbagai tujuan, mulai dari yang baik hingga yang terburuk.

Hal terburuk yang sering terjadi adalah aplikasi Photoshop dipakai untuk memodifikasi foto serta merekayasa hal tertentu dan menyebarkan berita bohong di internet atau media sosial. Dilansir dari Peta PIxel, Senin (26/6/2018), Adobe tidak menginginkan hal seperti itu terjadi dengan leluasa sehingga mulai mengembangkan teknologi AI yang mampu mengenal foto hasil editan.

Hingga saat ini, peneliti Adobe, yaitu Vlad Morariu sedang melakukan upaya untuk menyempurnakan AI pendeteksi manipulasi media tersebut. Pengembangan ini juga merupakan bagian dari program DARPA Media Forensic yang disponsori oleh Amerika Serikat. Sistem ini mengandalkan mesin pembelajaran untuk mengidentifikasi tiga cara manipulasi gambar yang paling umum, yakni splicing, cloning, dan removal. Ketiga metode ini dianggap yang paling sering digunakan untuk membuat foto-foto palsu.

“Dengan memakai puluhan ribu contoh foto hasil manipulasi yang telah diketahui, kami telah berhasil melatih AI deep learning neural network untuk mengenali foto yang telah dimanipulasi,” jelas Vlad.

Jika sudah terealisasikan, keberadaan AI ini akan membantu untuk melengkapi teknik-teknik pengenalan foto palsu hasil editan, sehingga prosesnya akan jadi lebih mudah dan cepat. Belum diketahui kapan sistem ini akan diaplikasikan secara massal. Namun, sistem ini diharapkan dapat menjadi senjata utama untuk melawan berita palsu yang marak beredar belakangan ini.