7 Museum di Banten yang Wajib Dikunjungi, Biar Makin Pintar!
31 August 2022 14:37 WIB Museum Merahputih ExploreBanten tak hanya memiliki destinasi wisata, tetapi juga ada museum yang menyimpan berbagai catatan sejarah. Wilayah ini juga menjadi saksi perjuangan para pahlawan hingga pendatang yang berdampak pada kebudayaan saat ini.
Jika kamu ingin mempelajari sejarah dan menambah pengetahuan, maka bisa menunjungi beberapa museum yang ada di Banten ini. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah informasi lengkapnya.
Baca juga: Bangunan Tua Bersejarah di Tangerang yang Jadi Saksi Bisu Sejarah
1. Museum Negeri Banten
Museum Negeri Banten sangat menarik untuk dikunjungi, karena fasilitasnya memadai dan lengkap. Fasilitas yang tersedia di museum ini adalah kids corner dengan berbagai adat dari sejumlah penjuru di kawasan Banten hingga proyek digital virtual.
Lokasi Museum Negeri Banten berada di seberang alun-alun barat Kota Serang yang identik dengan bangunan megah khas kolonial. Bangunan ini sudah berdiri sejak 1821 silam, di mana sebelumnya pernah digunakan sebagai kantor Residentie Van Bantam atau Karesidenan Banten tempo dulu.
2. Museum Sepeda Pramuka Keliling Dunia
Museum Sepeda Pramuka Keliling Dunia menjadi tempat peninggalan sejarah dari pengalaman pemiliknya, yaiyu Pak Fauna. Museum ini sering dikunjungi oleh anak-anak hingga kelompok pramuka. Saat berkemah, peserta pramuka akan datang untuk menambah wawasan terkait sejarah perjalanan keliling dunia dengan menggunakan sepeda.
Lalu, museum ini dikelilingi oleh banyak pepohonan, kemudian sangat berdampak pada ekonomi warga sekitar karena biasanya akan berjualan ketika anggota kemah pramuka berkunjung.
3. Museum Tangerang Banten
Saat berada di Museum Tangerang Banten, kamu akan disuguhkan dengan berbagai catatan sejarah mengenai Masjid Agung dan struktur organisasi petinggi agama. Tempat bersejarah ini berada di Jalan Arya Kemuning, Kota Tangerang. Museum Tangerang Banten juga merupakan peninggalan sejarah yang patut untuk dilestarikan.
4. Museum Benteng Heritage
Museum Benteng Heritage bisa kamu kunjungi untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kisah-kisah awal bagaimana istilah Cina Benteng mulai dikenal masyarakat.
Bahkan, Museum Benteng Heritage menjadi saksi hidup peranakan Tionghoa di Tangerang sejak Laksamana Cheng Ho datang. Bangunan museum ini berada di tengah pasar, tepatnya di dekat klenteng. Meski begitu, tempatnya tidak sulit diakses dan bisa ditemukan dengan mudah.
Baca juga: Rekomendasi Penginapan di Ujung Kulon, Harganya Terjangkau
5. Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama
Sejak 1985, Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama sudah diresmikan oleh Haryati Soebadio. Lokasi museum ini berada di sebelah Masjid Agung. Lalu, pengunjung tidak dikenakan biaya masuk ke museum tersebut.
Setiap ruangannya dilengkapi pendingin ruangan dan pencahayaan yang cukup agar pengunjung tetap merasa nyaman. Kemudian, ada pula koleksi dan catatan sejarah Banten ketika melawan penjajah, sejarah lada hitam dan merica, dilengkapi mata uang, pipa rokok, patung istana, yang dilarang untuk disentuh.
6. Museum Multatuli
Seorang penulis Bernama Eduard Douwes Dekker, merupakan pelopor dari nama Museum Multatuli sendiri. Ia adalah seorang asisten residen Lebak yang bermukim di Rangkasbitung pada Januari-Maret 1856.
Pada 1860, Dekker menulis sekaligus menerbitkan sebuah novel berjudul Max Havelaar. Novel ini menjadi salah satu karya penting yang membahas sejarah Banten dan Lebak, sehingga pemerintah Kabupaten Lebak memutuskan untuk mendirikan Museum Multatuli.
Bukan hanya semata menjelaskan kehidupan pribadi Multatuli atau Eduard Douwes Dekker, tetapi museum ini juga disebut sebagai museum anti-kolonial pertama di Indonesia.
7. Museum Pustaka Peranakan Tionghoa
Semua hal yang berkaitan dengan Tionghoa mulai dari buku, majalah, koran, hingga catatan, ditawarkan oleh museum ini. Museum Pustaka Peranakan Tionghoa disebut sebagai surga para peneliti, terutama bagi yang tertarik dengan sejarah Tionghoa.
Tujuan didirikannya museum ini adalah menunjukkan fakta sejarah terkait kontribusi dan kehadiran kaum Tionghoa yang tidak seburuk dipikirkan oleh sebagian orang. Menariknya, pemilik yang juga memiliki darah Aceh tersebut menggunakan dana pribadinya untuk mendirikan museum tersebut.
Itulah tujuh museum di Banten yang bisa kamu kunjungi. Jadi, kamu bisa mempelajari berbagai sejarah sekaligus menambah wawasan. (ECN)
Baca juga: 7 Tempat Wisata di Tangerang untuk Liburan Akhir Pekan Bersama Keluarga
Soffi Amira P.
[email protected]
Related Article
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
7 Museum di Banten yang Wajib Dikunjungi, Biar Makin Pintar!
31 August 2022 14:37 WIBMuseum Merahputih Explore
Banten tak hanya memiliki destinasi wisata, tetapi juga ada museum yang menyimpan berbagai catatan sejarah. Wilayah ini juga menjadi saksi perjuangan para pahlawan hingga pendatang yang berdampak pada kebudayaan saat ini.
Jika kamu ingin mempelajari sejarah dan menambah pengetahuan, maka bisa menunjungi beberapa museum yang ada di Banten ini. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah informasi lengkapnya.
Baca juga: Bangunan Tua Bersejarah di Tangerang yang Jadi Saksi Bisu Sejarah
1. Museum Negeri Banten
Museum Negeri Banten sangat menarik untuk dikunjungi, karena fasilitasnya memadai dan lengkap. Fasilitas yang tersedia di museum ini adalah kids corner dengan berbagai adat dari sejumlah penjuru di kawasan Banten hingga proyek digital virtual.
Lokasi Museum Negeri Banten berada di seberang alun-alun barat Kota Serang yang identik dengan bangunan megah khas kolonial. Bangunan ini sudah berdiri sejak 1821 silam, di mana sebelumnya pernah digunakan sebagai kantor Residentie Van Bantam atau Karesidenan Banten tempo dulu.
2. Museum Sepeda Pramuka Keliling Dunia
Museum Sepeda Pramuka Keliling Dunia menjadi tempat peninggalan sejarah dari pengalaman pemiliknya, yaiyu Pak Fauna. Museum ini sering dikunjungi oleh anak-anak hingga kelompok pramuka. Saat berkemah, peserta pramuka akan datang untuk menambah wawasan terkait sejarah perjalanan keliling dunia dengan menggunakan sepeda.
Lalu, museum ini dikelilingi oleh banyak pepohonan, kemudian sangat berdampak pada ekonomi warga sekitar karena biasanya akan berjualan ketika anggota kemah pramuka berkunjung.
3. Museum Tangerang Banten
Saat berada di Museum Tangerang Banten, kamu akan disuguhkan dengan berbagai catatan sejarah mengenai Masjid Agung dan struktur organisasi petinggi agama. Tempat bersejarah ini berada di Jalan Arya Kemuning, Kota Tangerang. Museum Tangerang Banten juga merupakan peninggalan sejarah yang patut untuk dilestarikan.
4. Museum Benteng Heritage
Museum Benteng Heritage bisa kamu kunjungi untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kisah-kisah awal bagaimana istilah Cina Benteng mulai dikenal masyarakat.
Bahkan, Museum Benteng Heritage menjadi saksi hidup peranakan Tionghoa di Tangerang sejak Laksamana Cheng Ho datang. Bangunan museum ini berada di tengah pasar, tepatnya di dekat klenteng. Meski begitu, tempatnya tidak sulit diakses dan bisa ditemukan dengan mudah.
Baca juga: Rekomendasi Penginapan di Ujung Kulon, Harganya Terjangkau
5. Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama
Sejak 1985, Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama sudah diresmikan oleh Haryati Soebadio. Lokasi museum ini berada di sebelah Masjid Agung. Lalu, pengunjung tidak dikenakan biaya masuk ke museum tersebut.
Setiap ruangannya dilengkapi pendingin ruangan dan pencahayaan yang cukup agar pengunjung tetap merasa nyaman. Kemudian, ada pula koleksi dan catatan sejarah Banten ketika melawan penjajah, sejarah lada hitam dan merica, dilengkapi mata uang, pipa rokok, patung istana, yang dilarang untuk disentuh.
6. Museum Multatuli
Seorang penulis Bernama Eduard Douwes Dekker, merupakan pelopor dari nama Museum Multatuli sendiri. Ia adalah seorang asisten residen Lebak yang bermukim di Rangkasbitung pada Januari-Maret 1856.
Pada 1860, Dekker menulis sekaligus menerbitkan sebuah novel berjudul Max Havelaar. Novel ini menjadi salah satu karya penting yang membahas sejarah Banten dan Lebak, sehingga pemerintah Kabupaten Lebak memutuskan untuk mendirikan Museum Multatuli.
Bukan hanya semata menjelaskan kehidupan pribadi Multatuli atau Eduard Douwes Dekker, tetapi museum ini juga disebut sebagai museum anti-kolonial pertama di Indonesia.
7. Museum Pustaka Peranakan Tionghoa
Semua hal yang berkaitan dengan Tionghoa mulai dari buku, majalah, koran, hingga catatan, ditawarkan oleh museum ini. Museum Pustaka Peranakan Tionghoa disebut sebagai surga para peneliti, terutama bagi yang tertarik dengan sejarah Tionghoa.
Tujuan didirikannya museum ini adalah menunjukkan fakta sejarah terkait kontribusi dan kehadiran kaum Tionghoa yang tidak seburuk dipikirkan oleh sebagian orang. Menariknya, pemilik yang juga memiliki darah Aceh tersebut menggunakan dana pribadinya untuk mendirikan museum tersebut.
Itulah tujuh museum di Banten yang bisa kamu kunjungi. Jadi, kamu bisa mempelajari berbagai sejarah sekaligus menambah wawasan. (ECN)
Baca juga: 7 Tempat Wisata di Tangerang untuk Liburan Akhir Pekan Bersama Keluarga