Ada MRT, Penumpang KA Bandara Soetta Naik Jadi 11 Persen Lho!
09 April 2019 18:38 WIB Tangerang NewsSejak Mass Rapid Transit (MRT) beroperasi, telah terjadi peningkatan sebesar 11 persen terhadap jumlah penumpang Kereta Api (KA) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) yang berangkat dari Stasiun BNI City, Jakarta Pusat.
“Jika dilihat dari data penumpang, pasca dua minggu beroperasinya MRT Jakarta dan integrasi antarmoda di wilayah Dukuh Atas (KA Bandara, MRT, Transjakarta, dan Commuter Line) memang penumpang KA Bandara mengalami peningkatan 10 sampai dengan 11 persen,” kata Humas PT Railink, Dyah Suryandari dikutip dari KoranJakarta.
Selain itu, PT Transportasi Jakarta telah memastikan, bahwa layanan bus pengumpan MRT rute Pondok Cabe – Tanah Abang sudah bisa diakses oleh warga Tangerang Selatan dari Terminal Pondok Cabe. Hal ini sudah disepakati oleh pengurus angkutan umum trayek 106 dan D15 yang difasilitasi oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono mengatakan, layanan Transjakarta rute Pondok Cabe – MRT Lebak Bulus – Tanah Abang ini memang disediakan sebagai pengumpang (feeder) bagi masyarakat untuk terintegrasi dengan transportasi umum berbasis rel, terutama MRT yang ada di Lebak Bulus, dan KRL di Tanah Abang. “Keputusan ini sebagai solusi sementara agar Transjakarta tetap bisa melayani masyarakat yang ingin menuju Stasiun MRT melalui rute tersebut.
Warga yang berdomisili di sekitar Tangerang Selatan bisa menuju Pondok Cabe sebagai Terminal Tipe A yang dibangun dengan anggaran hibah dari Pemprov DKI,” ujarnya. Sementara itu, Kepala BPTJ, Bambang Prihartono menjelaskan, fungsi bus Transjakarta yang melayani hingga Terminal Pondok Cabe, Tangerang Selatan hanya untuk pengumpan saja.
“Kami setuju kalau Transjakarta beroperasi sebagai feeder (pengumpan). Izin prinsip ini dibawa ke Dishub Tangsel untuk minta izinnya. Setelah dapat dari Tangsel, baru kembali ke kami, baru kami beri izin operasi,” tambahnya.
Soffi Amira P.
[email protected]
Related Article
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Ada MRT, Penumpang KA Bandara Soetta Naik Jadi 11 Persen Lho!
09 April 2019 18:38 WIBTangerang News
Sejak Mass Rapid Transit (MRT) beroperasi, telah terjadi peningkatan sebesar 11 persen terhadap jumlah penumpang Kereta Api (KA) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) yang berangkat dari Stasiun BNI City, Jakarta Pusat.
“Jika dilihat dari data penumpang, pasca dua minggu beroperasinya MRT Jakarta dan integrasi antarmoda di wilayah Dukuh Atas (KA Bandara, MRT, Transjakarta, dan Commuter Line) memang penumpang KA Bandara mengalami peningkatan 10 sampai dengan 11 persen,” kata Humas PT Railink, Dyah Suryandari dikutip dari KoranJakarta.
Selain itu, PT Transportasi Jakarta telah memastikan, bahwa layanan bus pengumpan MRT rute Pondok Cabe – Tanah Abang sudah bisa diakses oleh warga Tangerang Selatan dari Terminal Pondok Cabe. Hal ini sudah disepakati oleh pengurus angkutan umum trayek 106 dan D15 yang difasilitasi oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono mengatakan, layanan Transjakarta rute Pondok Cabe – MRT Lebak Bulus – Tanah Abang ini memang disediakan sebagai pengumpang (feeder) bagi masyarakat untuk terintegrasi dengan transportasi umum berbasis rel, terutama MRT yang ada di Lebak Bulus, dan KRL di Tanah Abang. “Keputusan ini sebagai solusi sementara agar Transjakarta tetap bisa melayani masyarakat yang ingin menuju Stasiun MRT melalui rute tersebut.
Warga yang berdomisili di sekitar Tangerang Selatan bisa menuju Pondok Cabe sebagai Terminal Tipe A yang dibangun dengan anggaran hibah dari Pemprov DKI,” ujarnya. Sementara itu, Kepala BPTJ, Bambang Prihartono menjelaskan, fungsi bus Transjakarta yang melayani hingga Terminal Pondok Cabe, Tangerang Selatan hanya untuk pengumpan saja.
“Kami setuju kalau Transjakarta beroperasi sebagai feeder (pengumpan). Izin prinsip ini dibawa ke Dishub Tangsel untuk minta izinnya. Setelah dapat dari Tangsel, baru kembali ke kami, baru kami beri izin operasi,” tambahnya.