SHARE
Home > News > Features > Alasan Mengapa TikTok Dianggap Membahayakan Data dan Keamanan Penggunanya

Alasan Mengapa TikTok Dianggap Membahayakan Data dan Keamanan Penggunanya

02 April 2023 16:16 WIB TikTok

Persaingan media sosial semakin ketat, salah satunya TikTok yang kian fenomenal di global dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir banyak memberikan pengaruh kepada para penggunanya. Dibalik kesuksesan TikTok, ternyata menyimpan kekhawatiran terhadap privasi dan keamanan data bagi setiap penggunanya. Lantas, apakah algoritma TikTok aman?

1. Algoritma TikTok menyerap kebiasaan pengguna

TikTok selalu akurat memberikan konten kepada para penggunanya. (Foto: Unsplash/Nastya Dulhiier)

Salah satu hal yang membuat TikTok begitu diminati adalah algoritma unik dan pintar yang digunakannya. Algoritma ini mampu menilai preferensi dan perilaku pengguna dan memberikan konten yang sesuai dengan minat mereka.

Baca Juga: TikTok Rilis Feed Khusus untuk Konten Sains dan Teknologi

Algoritma TikTok mengumpulkan data melalui video apa yang mereka tonton, letak geografis, waktu menonton bahaya yang digunakan, hingga perangkat apa yang dipakai oleh para penggunanya, maka Tiktok akan memberikan rekomendasi konten yang akurat sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan tersebut.

TikTok memiliki teknologi yang canggih

Kecanggihan TikTok juga mampu menjangkau seluruh habit penggunanya. (Foto: Unsplash/Aaron Weiss)

TikTok juga menggunakan machine learning, sebuah teknologi untuk memperbaiki algoritma rekomendasi kontennya. Mesin pencari tersebut dapat memproses jutaan video dengan cepat untuk menemukan yang paling sesuai dengan preferensi pengguna.

Baca juga: TikTok Batasi Waktu Scrolling untuk Pengguna di Bawah 18 Tahun

Isu privasi dan keamanan menghantui pengguna TikTok

TikTok dinilai sebagai mata-mata politik. (Foto: Unsplash/Solen Feyissa)

Dibalik kepopuleran TikTok, aplikasi ini juga dikelilingi berbagai kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data. Ada beberapa isu yang berpotensi terkait dengan cara kerja TikTok mengumpulkan, menyimpan, dan menggunakan data pengguna.

Melansir Voi.id, salah satu kekhawatiran utama adalah bahwa TikTok dimiliki oleh perusahaan China, ByteDance, dan bahwa data pengguna dapat dibagikan dengan pemerintah China. Ada kekhawatiran bahwa TikTok dapat digunakan untuk memata-matai pengguna di negara lain atau untuk mempengaruhi pandangan politik.

Baca juga: House of TikTokers Resmikan Kantor Pusat di Digital Hub BSD City

Selain itu, TikTok juga telah dikritik karena kurangnya transparansi dalam pengumpulan dan penggunaan data pengguna. Ada kekhawatiran bahwa TikTok mengumpulkan data sensitif, seperti lokasi geografis, informasi kontak, dan bahkan rekaman suara dan gambar wajah pengguna. Ada juga kekhawatiran bahwa Tiktok membagikan data pengguna dengan pihak ketiga tanpa persetujuan pengguna.

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengancam aplikasi TikTok akan sepenuhnya diblokir jika pemilik TikTok di China tidak melepaskan saham mereka. Dikhawatirkan bahwa data pengguna TikTok di AS dapat diteruskan ke pemerintah China karena TikTok milik ByteDance memiliki lebih dari 100 juta pengguna AS.


Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Features > Alasan Mengapa TikTok Dianggap Membahayakan Data dan Keamanan Penggunanya

Alasan Mengapa TikTok Dianggap Membahayakan Data dan Keamanan Penggunanya

02 April 2023 16:16 WIB
TikTok

Persaingan media sosial semakin ketat, salah satunya TikTok yang kian fenomenal di global dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir banyak memberikan pengaruh kepada para penggunanya. Dibalik kesuksesan TikTok, ternyata menyimpan kekhawatiran terhadap privasi dan keamanan data bagi setiap penggunanya. Lantas, apakah algoritma TikTok aman?

1. Algoritma TikTok menyerap kebiasaan pengguna

TikTok selalu akurat memberikan konten kepada para penggunanya. (Foto: Unsplash/Nastya Dulhiier)

Salah satu hal yang membuat TikTok begitu diminati adalah algoritma unik dan pintar yang digunakannya. Algoritma ini mampu menilai preferensi dan perilaku pengguna dan memberikan konten yang sesuai dengan minat mereka.

Baca Juga: TikTok Rilis Feed Khusus untuk Konten Sains dan Teknologi

Algoritma TikTok mengumpulkan data melalui video apa yang mereka tonton, letak geografis, waktu menonton bahaya yang digunakan, hingga perangkat apa yang dipakai oleh para penggunanya, maka Tiktok akan memberikan rekomendasi konten yang akurat sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan tersebut.

TikTok memiliki teknologi yang canggih

Kecanggihan TikTok juga mampu menjangkau seluruh habit penggunanya. (Foto: Unsplash/Aaron Weiss)

TikTok juga menggunakan machine learning, sebuah teknologi untuk memperbaiki algoritma rekomendasi kontennya. Mesin pencari tersebut dapat memproses jutaan video dengan cepat untuk menemukan yang paling sesuai dengan preferensi pengguna.

Baca juga: TikTok Batasi Waktu Scrolling untuk Pengguna di Bawah 18 Tahun

Isu privasi dan keamanan menghantui pengguna TikTok

TikTok dinilai sebagai mata-mata politik. (Foto: Unsplash/Solen Feyissa)

Dibalik kepopuleran TikTok, aplikasi ini juga dikelilingi berbagai kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data. Ada beberapa isu yang berpotensi terkait dengan cara kerja TikTok mengumpulkan, menyimpan, dan menggunakan data pengguna.

Melansir Voi.id, salah satu kekhawatiran utama adalah bahwa TikTok dimiliki oleh perusahaan China, ByteDance, dan bahwa data pengguna dapat dibagikan dengan pemerintah China. Ada kekhawatiran bahwa TikTok dapat digunakan untuk memata-matai pengguna di negara lain atau untuk mempengaruhi pandangan politik.

Baca juga: House of TikTokers Resmikan Kantor Pusat di Digital Hub BSD City

Selain itu, TikTok juga telah dikritik karena kurangnya transparansi dalam pengumpulan dan penggunaan data pengguna. Ada kekhawatiran bahwa TikTok mengumpulkan data sensitif, seperti lokasi geografis, informasi kontak, dan bahkan rekaman suara dan gambar wajah pengguna. Ada juga kekhawatiran bahwa Tiktok membagikan data pengguna dengan pihak ketiga tanpa persetujuan pengguna.

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengancam aplikasi TikTok akan sepenuhnya diblokir jika pemilik TikTok di China tidak melepaskan saham mereka. Dikhawatirkan bahwa data pengguna TikTok di AS dapat diteruskan ke pemerintah China karena TikTok milik ByteDance memiliki lebih dari 100 juta pengguna AS.

Baru Dibuka

Glory Petshop - Alam Sutera

, Tangerang, Banten, 15143

Buka pukul 09:30 - 21:00 Buka

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!