TikTok Shop Ditutup, Saham E-Commerce Indonesia Harganya Naik!
08 October 2023 10:30 WIB TikTokSide.id - Pemerintah secara resmi menutup TikTok Shop pada Rabu (4/10) pukul 17.00 WIB, mengacu pada aturan yang terdapat dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023.
Yohanes Gunawan Wibowo, seorang pakar ekonomi dari Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember, mengungkapkan bahwa penutupan sementara TikTok Shop memberikan dampak positif pada ekosistem e-commerce, yang tercermin dalam peningkatan harga saham perusahaan seperti Bukalapak dan Tokopedia.
"Namun, itu mungkin hanya bersifat sementara karena platform digital tersebut kemungkinan akan kembali dengan cara yang berbeda," katanya seperti yang dikutip dari Merahputih.com.
Wibowo mencatat bahwa penutupan TikTok Shop telah menghasilkan persaingan yang lebih ketat di industri e-commerce dan mengakibatkan peningkatan penjualan melalui e-commerce Facebook Ads dan Instagram Ads.
Sebagai seorang pengajar di Program Studi Manajemen Unmuh Jember, ia menekankan bahwa konsekuensi penutupan TikTok Shop akan berdampak pada pelaku bisnis yang bergantung padanya. Mereka perlu meningkatkan kemampuan bisnis mereka, baik dalam lingkungan fisik maupun digital.
"Secara keseluruhan, TikTok Shop adalah contoh nyata bagaimana strategi manajemen yang adaptif dapat memungkinkan bisnis bertahan dalam era disruptif yang cepat berubah," katanya.
Baca Juga: TikTok Shop Dilarang Jualan di Indonesia, Hanya Boleh Promosi
Wibowo melihat bahwa TikTok Shop telah menggabungkan hiburan dengan pengalaman berbelanja, menggunakan analisis data besar untuk menyajikan konten sesuai dengan preferensi konsumen dan menampilkan produk yang sesuai dengan keinginan mereka. Hal ini menciptakan fenomena pembelian impuls yang efektif.
Selain itu, ia menekankan bahwa TikTok Shop merupakan ancaman serius bagi industri e-commerce di Indonesia dan telah menerapkan strategi pemasaran yang hampir sempurna, yang membuat persaingan di pasar semakin kompleks.
Terkait dengan komitmen TikTok untuk mematuhi regulasi pemerintah, Wibowo berpendapat bahwa ini tidak akan mengubah strategi jangka panjang platform tersebut. TikTok saat ini belum menjual sahamnya kepada publik, tetapi hal itu mungkin berubah di masa depan.
Baca juga: Google Temukan Perubahan Perilaku Konsumen Indonesia, Kian Selektif Saat Berbelanja
Terakhir, ia menyarankan bahwa pemerintah seharusnya tidak hanya membuat regulasi, tetapi juga harus memahami peluang yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi digital. Keberadaan platform lokal serupa TikTok dapat menjadi langkah positif dalam menghadapi perubahan ini.
Pradia Eggi
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
TikTok Shop Ditutup, Saham E-Commerce Indonesia Harganya Naik!
08 October 2023 10:30 WIBTikTok
Side.id - Pemerintah secara resmi menutup TikTok Shop pada Rabu (4/10) pukul 17.00 WIB, mengacu pada aturan yang terdapat dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023.
Yohanes Gunawan Wibowo, seorang pakar ekonomi dari Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember, mengungkapkan bahwa penutupan sementara TikTok Shop memberikan dampak positif pada ekosistem e-commerce, yang tercermin dalam peningkatan harga saham perusahaan seperti Bukalapak dan Tokopedia.
"Namun, itu mungkin hanya bersifat sementara karena platform digital tersebut kemungkinan akan kembali dengan cara yang berbeda," katanya seperti yang dikutip dari Merahputih.com.
Wibowo mencatat bahwa penutupan TikTok Shop telah menghasilkan persaingan yang lebih ketat di industri e-commerce dan mengakibatkan peningkatan penjualan melalui e-commerce Facebook Ads dan Instagram Ads.
Sebagai seorang pengajar di Program Studi Manajemen Unmuh Jember, ia menekankan bahwa konsekuensi penutupan TikTok Shop akan berdampak pada pelaku bisnis yang bergantung padanya. Mereka perlu meningkatkan kemampuan bisnis mereka, baik dalam lingkungan fisik maupun digital.
"Secara keseluruhan, TikTok Shop adalah contoh nyata bagaimana strategi manajemen yang adaptif dapat memungkinkan bisnis bertahan dalam era disruptif yang cepat berubah," katanya.
Baca Juga: TikTok Shop Dilarang Jualan di Indonesia, Hanya Boleh Promosi
Wibowo melihat bahwa TikTok Shop telah menggabungkan hiburan dengan pengalaman berbelanja, menggunakan analisis data besar untuk menyajikan konten sesuai dengan preferensi konsumen dan menampilkan produk yang sesuai dengan keinginan mereka. Hal ini menciptakan fenomena pembelian impuls yang efektif.
Selain itu, ia menekankan bahwa TikTok Shop merupakan ancaman serius bagi industri e-commerce di Indonesia dan telah menerapkan strategi pemasaran yang hampir sempurna, yang membuat persaingan di pasar semakin kompleks.
Terkait dengan komitmen TikTok untuk mematuhi regulasi pemerintah, Wibowo berpendapat bahwa ini tidak akan mengubah strategi jangka panjang platform tersebut. TikTok saat ini belum menjual sahamnya kepada publik, tetapi hal itu mungkin berubah di masa depan.
Baca juga: Google Temukan Perubahan Perilaku Konsumen Indonesia, Kian Selektif Saat Berbelanja
Terakhir, ia menyarankan bahwa pemerintah seharusnya tidak hanya membuat regulasi, tetapi juga harus memahami peluang yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi digital. Keberadaan platform lokal serupa TikTok dapat menjadi langkah positif dalam menghadapi perubahan ini.