Atasi HIV/AIDS, Pemkot Tangsel Siapkan Puluhan Fasilitas Kesehatan
01 August 2023 17:57 WIB Pemkot Tangsel HIV MerahputihPemkot Tangsel kini menyediakan puluhan fasilitas kesehatan untuk mengobati para penderita penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) di wilayahnya.
"Kewajiban kita menyediakan pelayanan fasilitas kesehatan yang berkualitas yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat tanpa ada stigma dan diskriminasi. Ini juga merupakan bagian dari pencegahan," kata Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, saat membuka rapat lintas sektor penanggulangan HIV/AIDS di Telaga Seafood, BSD, Senin (31/7).
Baca juga: Wali Kota Tangsel Paparkan Program Pelayanan Kesehatan untuk Masyarakat
Puluhan fasilitas kesehatan untuk penanganan HIV/AIDS sudah tersedia di 26 layanan kesehatan Tangerang Selatan. Layanan tersebut terdiri dari tiga rumah sakit pemerintah, lima rumah sakit swasta, dan 18 UPT Puskesmas.
"Di Tangsel juga sudah ada layanan viralload tes cepat molekuler yang sudah tersedia di RSU Tangsel, Puskesmas Kampung Sawah, Puskesmas Pondok Aren, Puskesmas Rawa Buntu, Puskesmas Pamulang, Puskesmas Pondok Jagung, serta Puskesmas Ciputat Timur," jelas Benyamin.
Selain itu, Tangerang Selatan juga sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) yang menjadi bukti komitmen Pemkot Tangsel dalam menangani permasalahan HIV/AIDS.
"Ada Perda No.10 tahun 2019 yang mengamanatkan agar pemerintah daerah dapat menanggulangi HIV/AIDS secara terpadu dan berkesinambungan serta bekerja sama dalam kerangka pencegahan, penindakan, koordinasi dan monitoring, evaluasi," tambahnya.
Baca juga: Pilar Saga Ichsan: Tangsel Punya Potensi sebagai Pusat Industri Ekonomi Kreatif
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, dr. Allin Hendalin menyebutkan, bahwa mayoritas penderita HIV/AIDS disebabkan karena faktor perilaku seks yang menyimpang.
"Dari data didominasi penderita ada di usia produktif dari 25 sampai 49 tahun," ucapnya.
Jadi, sosialisasi dan advokasi kebijakan program sangat penting dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi HIV/AIDS dan penyakit infeksi menular seksual lainnya.
"Beberapai strategi yang dilakukan di antaranya adalah triple ninety-five," kata dr. Allin.
Menurut dr. Allin, 95 persen orang berisiko HIV/AIDS harus mengetahui statusnya. Kemudian, 95 persen yang mengetahui statusnya, akan diobati. Terakhir, 95 persen yang mengetahui statusnya, diobati, dan harus tersupresi virusnya.
"Untuk mengetahui status HIV, sudah dilakukan pelayanan di seluruh layanan kesehatan Kota Tangerang Selatan, dan pengobatan ada di PDP (Perawatan Dukungan Pengobatan) di tiga rumah sakit pemerintah, lima rumah sakit swasta, dan 18 UPT Puskesmas," ucapnya.
Pada akhir tahun, Pemkot Tangsel dan Dinkes akan menggelar pelatihan untuk seluruh layanan di Puskesmas Tangerang Selatan. (SOF)
Baca juga: Pemkot Tangsel Bakal Bedah 500 Rumah Tak Layak Huni
Soffi Amira P.
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Atasi HIV/AIDS, Pemkot Tangsel Siapkan Puluhan Fasilitas Kesehatan
01 August 2023 17:57 WIBPemkot Tangsel HIV Merahputih
Pemkot Tangsel kini menyediakan puluhan fasilitas kesehatan untuk mengobati para penderita penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) di wilayahnya.
"Kewajiban kita menyediakan pelayanan fasilitas kesehatan yang berkualitas yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat tanpa ada stigma dan diskriminasi. Ini juga merupakan bagian dari pencegahan," kata Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, saat membuka rapat lintas sektor penanggulangan HIV/AIDS di Telaga Seafood, BSD, Senin (31/7).
Baca juga: Wali Kota Tangsel Paparkan Program Pelayanan Kesehatan untuk Masyarakat
Puluhan fasilitas kesehatan untuk penanganan HIV/AIDS sudah tersedia di 26 layanan kesehatan Tangerang Selatan. Layanan tersebut terdiri dari tiga rumah sakit pemerintah, lima rumah sakit swasta, dan 18 UPT Puskesmas.
"Di Tangsel juga sudah ada layanan viralload tes cepat molekuler yang sudah tersedia di RSU Tangsel, Puskesmas Kampung Sawah, Puskesmas Pondok Aren, Puskesmas Rawa Buntu, Puskesmas Pamulang, Puskesmas Pondok Jagung, serta Puskesmas Ciputat Timur," jelas Benyamin.
Selain itu, Tangerang Selatan juga sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) yang menjadi bukti komitmen Pemkot Tangsel dalam menangani permasalahan HIV/AIDS.
"Ada Perda No.10 tahun 2019 yang mengamanatkan agar pemerintah daerah dapat menanggulangi HIV/AIDS secara terpadu dan berkesinambungan serta bekerja sama dalam kerangka pencegahan, penindakan, koordinasi dan monitoring, evaluasi," tambahnya.
Baca juga: Pilar Saga Ichsan: Tangsel Punya Potensi sebagai Pusat Industri Ekonomi Kreatif
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, dr. Allin Hendalin menyebutkan, bahwa mayoritas penderita HIV/AIDS disebabkan karena faktor perilaku seks yang menyimpang.
"Dari data didominasi penderita ada di usia produktif dari 25 sampai 49 tahun," ucapnya.
Jadi, sosialisasi dan advokasi kebijakan program sangat penting dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi HIV/AIDS dan penyakit infeksi menular seksual lainnya.
"Beberapai strategi yang dilakukan di antaranya adalah triple ninety-five," kata dr. Allin.
Menurut dr. Allin, 95 persen orang berisiko HIV/AIDS harus mengetahui statusnya. Kemudian, 95 persen yang mengetahui statusnya, akan diobati. Terakhir, 95 persen yang mengetahui statusnya, diobati, dan harus tersupresi virusnya.
"Untuk mengetahui status HIV, sudah dilakukan pelayanan di seluruh layanan kesehatan Kota Tangerang Selatan, dan pengobatan ada di PDP (Perawatan Dukungan Pengobatan) di tiga rumah sakit pemerintah, lima rumah sakit swasta, dan 18 UPT Puskesmas," ucapnya.
Pada akhir tahun, Pemkot Tangsel dan Dinkes akan menggelar pelatihan untuk seluruh layanan di Puskesmas Tangerang Selatan. (SOF)
Baca juga: Pemkot Tangsel Bakal Bedah 500 Rumah Tak Layak Huni