BMKG Masih Terapkan Zona Waspada Tsunami di Selat Sunda
07 January 2019 18:43 WIB Tangerang NewsBadan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat, bahwa zona waspada tsunami di Selat Sunda masih diterapkan. Hal ini seiring dengan adanya informasi dari Badan Geologi terkait dengan perkembangan erupsi Gunung Anak Krakatau, serta kondisi lereng dasar laut atau kondisi potensi kegempaan di Selat Sunda.
“Zona waspada tsunami masih diterapkan dalam radius 500 meter dari tepi pantai yang berada pada elevasi rendah (elevasi kurang dari 5 meter di atas permukaan laut),” kata Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhammad Sadly dalam keterangan tertulisnya.
BMKG juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan waspada, apalagi jika beraktivitas di pantai/pesisir Selat Sunda dalam radius 500 meter dari tepi pantai yang berada pada elevasi rendah. Selain itu, masyarakat diminta untuk terus mengikuti perkembangan informasi terkait kewaspadaan bahaya tsunami, melalui website, aplikasi mobile, dan media sosial infoBMKG, serta memonitor aktivitas Gunung Anak Krakatau melalui aplikasi Magma Indonesia agar tidak terpancing dengan informasi yang tidak valid.
Sadly juga menjelaskan, BMKG beserta Badan Geologi dengan dukungan dari TNI dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman masih akan terus memantau, dan menyampaikan informasi mengenai perkembangan Gunung Anak Krakatau.
Seperti diberitakan sebelumnya, aktivitas dari Gunung Anak Krakatau telah memicu terjadinya bencana tsunami di Selat Sunda yang menyebabkan ratusan orang meninggal di Banten dan Lampung. Saat ini, ribuan warga masih tinggal di tempat pengungsian.
Soffi Amira P.
[email protected]
Related Article
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
BMKG Masih Terapkan Zona Waspada Tsunami di Selat Sunda
07 January 2019 18:43 WIBTangerang News
Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat, bahwa zona waspada tsunami di Selat Sunda masih diterapkan. Hal ini seiring dengan adanya informasi dari Badan Geologi terkait dengan perkembangan erupsi Gunung Anak Krakatau, serta kondisi lereng dasar laut atau kondisi potensi kegempaan di Selat Sunda.
“Zona waspada tsunami masih diterapkan dalam radius 500 meter dari tepi pantai yang berada pada elevasi rendah (elevasi kurang dari 5 meter di atas permukaan laut),” kata Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhammad Sadly dalam keterangan tertulisnya.
BMKG juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan waspada, apalagi jika beraktivitas di pantai/pesisir Selat Sunda dalam radius 500 meter dari tepi pantai yang berada pada elevasi rendah. Selain itu, masyarakat diminta untuk terus mengikuti perkembangan informasi terkait kewaspadaan bahaya tsunami, melalui website, aplikasi mobile, dan media sosial infoBMKG, serta memonitor aktivitas Gunung Anak Krakatau melalui aplikasi Magma Indonesia agar tidak terpancing dengan informasi yang tidak valid.
Sadly juga menjelaskan, BMKG beserta Badan Geologi dengan dukungan dari TNI dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman masih akan terus memantau, dan menyampaikan informasi mengenai perkembangan Gunung Anak Krakatau.
Seperti diberitakan sebelumnya, aktivitas dari Gunung Anak Krakatau telah memicu terjadinya bencana tsunami di Selat Sunda yang menyebabkan ratusan orang meninggal di Banten dan Lampung. Saat ini, ribuan warga masih tinggal di tempat pengungsian.