Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memastikan jika produk susu kental manis memiliki kandungan susu. Kepala BPOM, Penny K Lukito menyatakan bahwa susu kental manis mengandung susu yang dipekatkan sebelum ditambahkan gula yang menjadikannya terasa manis.

“Air (susu) nya dikeluarkan, di-evaporate, di-condense, dikentalkan kemudian ditambah dengan gula. Jadi, lemaknya itu terkonsentrasi terus ditambah gula,” kata Penny dalam keterangan resminya, Senin (9/7/2018).

Dilansir dari Kompas, Direktur Pengawasan Pangan Risiko Tinggi dan Teknologi Baru BPOM, Tetty Sihombing mengamini pernyataan dari Penny. Ia mengatakan jika produk susu kental manis bisa dibuat dari susu cair yang dipekatkan atau susu bubuk yang dicampur dengan gula dan lainnya. Ia juga menyebutkan, kalau BPOM sudah mengatur kandungan gula dan lemak di dalam produk susu kental manis agar masih bisa disebut sebagai susu.

“Yang harus diikuti dalam persyaratan susu kental manis adalah kandungan lemak susu tidak kurang dari delapan persen, protein kurang dari enam setengah persen,” kata Tetty.

Sementara itu, kandungan gula yang berada di dalam susu kental manis ditujukan sebagai alat pengawet. Oleh karena itu, Tetty mengimbau kepada masyarakat untuk terus memperhatikan label kandungan gizi sebelum mengonsumsi produk susu kental manis tersebut.

Sebelumnya, BPOM telah mengeluarkan Surat Edaran bernomor HK.06.5.51.511.05.18.2000 tahun 2018 tentang Label dan Iklan pada Produk Susu Kental dan Analognya (Kategori Pangan 01.3). Beredarnya surat tersebut telah menggegerkan masyarakat yang selama ini menganggap jika produk susu kental manis dapat digunakan sebagai pengganti susu untuk memenuhi kebutuhan asupan nutrisi dan gizi.