Cegah Krisis Air, DLHK Kabupaten Tangerang Bangun 200 Sumur Resapan
07 May 2019 19:48 WIB Tangerang NewsDinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, Banten, telah membangun sebanyak 200 sumur resapan untuk mencegah krisis air tanah di wilayah setempat. “Setiap kecamatan diharapkan membuat sumur dengan kedalaman dua meter agar persediaan air ketika kemarau dapat diatasi,” ujar Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Syaifullah dikutip dari AntaraNews, Senin (6/5/2019).
Ia menjelaskan, pada 2018 telah dibangun 100 sumur resapan terbanyak di Kecamatan Rajeg, Pasar Kemis, Kelapa Dua, dan Cikupa. Program sumur resapan ini bertujuan agar tanah bisa menyerap ketika hujan dan tidak terbuang percuma mengalir ke saluran atau ke sungai. “Jika hujan tiba, air tersebut selayaknya tersimpan dalam sumur serta dapat dijadikan cadangan saat diperlukan,” ujarnya.
Salah satunya adalah Kecamatan Rajeg. Krisis air bersih di daerah tersebut diketahui setelah adanya penelitian dari aparat Bidang Geologi dan Air Tanah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) Provinsi Banten. DESDM Banten menilai, dari keseluruhan 29 kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang, Rajeg termasuk ke dalam zona merah.
Pihaknya juga mendorong agar penggunaan air tanah menjadi alternatif terakhir dan warga bisa memanfaatkan PDAM untuk kebutuhan mandi, cuci, dan keperluan rumah tangga lainnya. Program sumur resapan terus dilakukan dan peran serta warga untuk mendukung program ini sangat diharapkan agar cadangan air tetap tersedia.
Soffi Amira P.
[email protected]
Related Article
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Cegah Krisis Air, DLHK Kabupaten Tangerang Bangun 200 Sumur Resapan
07 May 2019 19:48 WIBTangerang News
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, Banten, telah membangun sebanyak 200 sumur resapan untuk mencegah krisis air tanah di wilayah setempat. “Setiap kecamatan diharapkan membuat sumur dengan kedalaman dua meter agar persediaan air ketika kemarau dapat diatasi,” ujar Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Syaifullah dikutip dari AntaraNews, Senin (6/5/2019).
Ia menjelaskan, pada 2018 telah dibangun 100 sumur resapan terbanyak di Kecamatan Rajeg, Pasar Kemis, Kelapa Dua, dan Cikupa. Program sumur resapan ini bertujuan agar tanah bisa menyerap ketika hujan dan tidak terbuang percuma mengalir ke saluran atau ke sungai. “Jika hujan tiba, air tersebut selayaknya tersimpan dalam sumur serta dapat dijadikan cadangan saat diperlukan,” ujarnya.
Salah satunya adalah Kecamatan Rajeg. Krisis air bersih di daerah tersebut diketahui setelah adanya penelitian dari aparat Bidang Geologi dan Air Tanah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) Provinsi Banten. DESDM Banten menilai, dari keseluruhan 29 kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang, Rajeg termasuk ke dalam zona merah.
Pihaknya juga mendorong agar penggunaan air tanah menjadi alternatif terakhir dan warga bisa memanfaatkan PDAM untuk kebutuhan mandi, cuci, dan keperluan rumah tangga lainnya. Program sumur resapan terus dilakukan dan peran serta warga untuk mendukung program ini sangat diharapkan agar cadangan air tetap tersedia.