COVID-19 Varian IHU ditemukan di Prancis, Apakah Lebih Berbahaya?
08 January 2022 08:26 WIB Merahputih COVID-19 NewsDitengah lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron di sejumlah negara di dunia, kini kembali ditemukan varian baru yang sudah teridentifikasi pada pekan ini.
Mengutip dari Kompas, varian dengan kode B.1640.2 ini dinamakan "IHU", karena ditemukan oleh peneliti yang berada di Mediterranee Infection yang merupakan bagian dari Instituts Hospitalo-Universitaire Prancis (IHU).
Baca juga: Kenali Gejala Utama Omicron, Tetap Patuhi Prokes!
Setidaknya, telah tercatat 12 kasus COVID-19 varian baru ini di wilayah Marseille, di mana seluruh kasus tersebut dikaitkan dengan history perjalanan dari Afrika dan Kamerun. Sebuah laporan menyebutkan, varian ini memiliki 46 mutasi dan 37 deletion dalam genomnya. Jumlah tersebut lebih banyak dari varian Omicron, kemudian sebagian besar memengaruhi lonjakan protein.
Melansir pemberitaan pada Forbes, kasus IHU pertama kali terdeteksi pada pertengahan November 2021 sebelum terdeteksinya kasus Omicron di Prancis.
Baca juga: Pelaksanaan Vaksinasi Booster Dimulai pada 12 Januari 2022
Apakah Varian IHU Lebih Berbahaya?
Hingga pemberitaan mengenai varian IHU ini diterbitkan, belum ada catatan mengenai terdeteksinya kasus COVID-19 varian IHU ini di negara lain termasuk Indonesia. Oleh karena itu, masih belum diketahui apakah varian baru ini lebih kuat dari varian Omicron dan lainnya dari segi proses penyebaran dan penularan.
Dikutip dari Tempo, Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020 sekaligus Guru Besar di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan, masih harus terlebih dahulu dilakukan pengamatan terkait perkembangan varian B.1640.2 atau IHU ini.
Maka dari itu, Tjandra meminta untuk tidak terlalu cepat menyimpulkan, apalagi ditambahkan dengan panik berdasarkan analisa yang belum tentu tepat.
Varian COVID-19 IHU ini masih belum diselidiki oleh Organisasi Kesehatan Dunia(WHO). Sejauh ini di negara asalnya (Perancis) varian Omicron masih jadi varian yang dominan dan mengalami lonjakan kasus dalam beberapa hari terakhir. (PAB)
Baca juga: Setelah Omicron dan Demicron, Varian Florona Muncul di Israel!
Soffi Amira P.
[email protected]
Related Article
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
COVID-19 Varian IHU ditemukan di Prancis, Apakah Lebih Berbahaya?
08 January 2022 08:26 WIBMerahputih COVID-19 News
Ditengah lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron di sejumlah negara di dunia, kini kembali ditemukan varian baru yang sudah teridentifikasi pada pekan ini.
Mengutip dari Kompas, varian dengan kode B.1640.2 ini dinamakan "IHU", karena ditemukan oleh peneliti yang berada di Mediterranee Infection yang merupakan bagian dari Instituts Hospitalo-Universitaire Prancis (IHU).
Baca juga: Kenali Gejala Utama Omicron, Tetap Patuhi Prokes!
Setidaknya, telah tercatat 12 kasus COVID-19 varian baru ini di wilayah Marseille, di mana seluruh kasus tersebut dikaitkan dengan history perjalanan dari Afrika dan Kamerun. Sebuah laporan menyebutkan, varian ini memiliki 46 mutasi dan 37 deletion dalam genomnya. Jumlah tersebut lebih banyak dari varian Omicron, kemudian sebagian besar memengaruhi lonjakan protein.
Melansir pemberitaan pada Forbes, kasus IHU pertama kali terdeteksi pada pertengahan November 2021 sebelum terdeteksinya kasus Omicron di Prancis.
Baca juga: Pelaksanaan Vaksinasi Booster Dimulai pada 12 Januari 2022
Apakah Varian IHU Lebih Berbahaya?
Hingga pemberitaan mengenai varian IHU ini diterbitkan, belum ada catatan mengenai terdeteksinya kasus COVID-19 varian IHU ini di negara lain termasuk Indonesia. Oleh karena itu, masih belum diketahui apakah varian baru ini lebih kuat dari varian Omicron dan lainnya dari segi proses penyebaran dan penularan.
Dikutip dari Tempo, Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020 sekaligus Guru Besar di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan, masih harus terlebih dahulu dilakukan pengamatan terkait perkembangan varian B.1640.2 atau IHU ini.
Maka dari itu, Tjandra meminta untuk tidak terlalu cepat menyimpulkan, apalagi ditambahkan dengan panik berdasarkan analisa yang belum tentu tepat.
Varian COVID-19 IHU ini masih belum diselidiki oleh Organisasi Kesehatan Dunia(WHO). Sejauh ini di negara asalnya (Perancis) varian Omicron masih jadi varian yang dominan dan mengalami lonjakan kasus dalam beberapa hari terakhir. (PAB)
Baca juga: Setelah Omicron dan Demicron, Varian Florona Muncul di Israel!