Disnaker Kabupaten Tangerang Akan Siapkan Bursa Kerja Online
17 July 2018 13:28 WIB Tangerang Bursa KerjaPenyerapan Pencari Kerja (Pencaker) di Kabupaten Tangerang dianggap masih sangat rendah jumlahnya. Layanan konvensional atau manual pencari kerja juga dinilai tidak efektif. Bursa Kerja Online (BKOL) akan diterapkan untuk memaksimalkan penempatan Pencaker Kabupaten Tangerang.
Dihimpun dari Satelit News, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Tangerang sudah menyiapkan dana sebesar Rp600 juta yang bakal dianggarkan untuk membangun sistem BKOL nantinya. Sistem penyaluran Pencaker ini diklaim ampuh dalam memaksimalkan penyerapan Pencaker. Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja, Tifna Purnama, menerangkan jika layanan manual di dinasnya tidak efektif.
“Mereka datang ke sini membawa kertas, kemudian dibuatkan kartu kuning, AK-1. Setelah itu, tidak ada tindak lanjut. Ke depannya tidak akan seperti itu lagi. Mereka tidak perlu lagi datang ke sini, tetapi mereka bisa membuat kartu kuning di rumah masing-masing, cukup dengan gadget atau laptop. Setelah didata, verifikasi, kemudian ditempatkan,” kata Tifna.
Tifna juga mengatakan bahwa setiap hari tidak kurang dari 300 orang mendatangi kantor Disnaker untuk membuat kartu kuning. Jumlah tersebut tidak sebanding dengan ketersediaan lowongan kerja yang ada. Ia menyebutkan jika ada sejumlah faktor yang menyebabkan kondisi tersebut.
“Penyerapan kerja di kita, yang real hanya sepuluh persen saja. Pencaker rata-rata 300 per hari yang datang ke kita, sementara lowongan yang tersedia sangat terbatas. Dari sekian Pencaker tersebut, hanya sepuluh persen,” ujarnya.
Cara kerja dari sistem ini, dimulai dengan pendataan Pencaker Kabupaten Tangerang, tahap ini disebut dengan Antarkerja 1 (AK-1). Mereka yang mendaftar akan dikelompokkan sesuai dengan kompetensi, keinginan serta kebutuhan perusahaan yang telah melapor ke Disnaker. Sistem BKOL juga diintegrasikan dengan database pendidikan serta kependudukan. Pengintegrasian bakal meluaskan penempatan kerja serta memudahkan pihaknya dalam verifikasi.
“Saya ingin seperti itu. Makanya saya minta bantuan (Dinas) Kominfo agar sistem bisa seperti itu,” tambahnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, antrean pemohon pencari kartu kuning di Disnaker Kabupaten Tangerang terus meningkat. Para pemohon rela mengantre sejak subuh agar mendapatkan kartu tanda pencari kerja. Penambahan loket pelayanan pun tidak mampu mengatasi antrean pemohon.
Soffi Amira P.
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Disnaker Kabupaten Tangerang Akan Siapkan Bursa Kerja Online
17 July 2018 13:28 WIBTangerang Bursa Kerja
Penyerapan Pencari Kerja (Pencaker) di Kabupaten Tangerang dianggap masih sangat rendah jumlahnya. Layanan konvensional atau manual pencari kerja juga dinilai tidak efektif. Bursa Kerja Online (BKOL) akan diterapkan untuk memaksimalkan penempatan Pencaker Kabupaten Tangerang.
Dihimpun dari Satelit News, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Tangerang sudah menyiapkan dana sebesar Rp600 juta yang bakal dianggarkan untuk membangun sistem BKOL nantinya. Sistem penyaluran Pencaker ini diklaim ampuh dalam memaksimalkan penyerapan Pencaker. Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja, Tifna Purnama, menerangkan jika layanan manual di dinasnya tidak efektif.
“Mereka datang ke sini membawa kertas, kemudian dibuatkan kartu kuning, AK-1. Setelah itu, tidak ada tindak lanjut. Ke depannya tidak akan seperti itu lagi. Mereka tidak perlu lagi datang ke sini, tetapi mereka bisa membuat kartu kuning di rumah masing-masing, cukup dengan gadget atau laptop. Setelah didata, verifikasi, kemudian ditempatkan,” kata Tifna.
Tifna juga mengatakan bahwa setiap hari tidak kurang dari 300 orang mendatangi kantor Disnaker untuk membuat kartu kuning. Jumlah tersebut tidak sebanding dengan ketersediaan lowongan kerja yang ada. Ia menyebutkan jika ada sejumlah faktor yang menyebabkan kondisi tersebut.
“Penyerapan kerja di kita, yang real hanya sepuluh persen saja. Pencaker rata-rata 300 per hari yang datang ke kita, sementara lowongan yang tersedia sangat terbatas. Dari sekian Pencaker tersebut, hanya sepuluh persen,” ujarnya.
Cara kerja dari sistem ini, dimulai dengan pendataan Pencaker Kabupaten Tangerang, tahap ini disebut dengan Antarkerja 1 (AK-1). Mereka yang mendaftar akan dikelompokkan sesuai dengan kompetensi, keinginan serta kebutuhan perusahaan yang telah melapor ke Disnaker. Sistem BKOL juga diintegrasikan dengan database pendidikan serta kependudukan. Pengintegrasian bakal meluaskan penempatan kerja serta memudahkan pihaknya dalam verifikasi.
“Saya ingin seperti itu. Makanya saya minta bantuan (Dinas) Kominfo agar sistem bisa seperti itu,” tambahnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, antrean pemohon pencari kartu kuning di Disnaker Kabupaten Tangerang terus meningkat. Para pemohon rela mengantre sejak subuh agar mendapatkan kartu tanda pencari kerja. Penambahan loket pelayanan pun tidak mampu mengatasi antrean pemohon.