Ini Rekayasa Perbaikan Jembatan Cisadane A di Tangerang Kota
06 August 2022 17:26 WIB Pemkot Tangerang News MerahputihJembatan Cisadane A di Jalan Merdeka Kota Tangerang tengah dilakukan perbaikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pengerjaan perbaikan jembatan yang menjadi ikon Kota Tangerang tersebut diperkirakan akan memakan waktu satu tahun setengah.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Wahyudi mengatakan, dari perbaikan jembatan tersebut, Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Perhubungan dan atas rekomendasi Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) melakukan rekayasa lalu lintas yang dimulai pada pukul 00.00 WIB, Jumat (5/8).
“Sebelum diterapkan, kami telah berkoordinasi dan mendapatkan rekomendasi dari BPTJ terkait rekayasa lalu lintas. Karena kami harus melihat apakah ada lalu lintas yang terdampak, dan dari dampak tersebut harus kami atur sedemikian rupa sampai akhirnya muncul kajian dalam bentuk rekomendasi,” kata dia saat ditemui di lokasi, Jumat malam (5/8).
Baca juga: Jembatan Cisadane Tangerang Diperbaiki, Ada Rekayasa Arus Lalu Lintas
Wahyudi menyebutkan, rekayasa lalu lintas diberlakukan demi memberikan kelancaran pada saat pembangunan jembatan. Terlebih lokasi jembatan yang berada di jantung Kota Tangerang.
“Rekayasa pertama, dari arah Kali Pasir menuju Otista atau Imam Bonjol mengambil u-turn pos polisi, lalu mengambil sisi kanan untuk ke arah Otista, sedangkan untuk sisi kiri jika ingin ke arah Imam Bonjol ataupun Cimone dengan menggunakan jalan Gerendeng Baru,” lanjutnya.
Baca juga: Pemkot Tangerang Bakal Siapkan Alternatif TOD di Alam Sutera
Lalu, untuk kendaraan dari arah Jalan Merdeka yang hendak menuju Imam Bonjol, Cimone atau pun Otista dapat menggunakan Jembatan Cisadane B.
“Sama dengan dari arah Kali Pasir, untuk ke Imam Bonjol atau Cimone bisa menggunakan Jalan Gerendeng Baru atau yang ingin ke Otista menggunakan jalur kanan. Sedangkan yang dari arah Letda Dadang Suprapto tidak diperbolehkan belok kiri, harus menggunakan jalur kanan untuk menuju Otistas,” jelasnya.
Dari hasil rekayasa lalu lintas yang diberlakukan, traffic light yang semula tiga, kini menjadi dua yang difungsikan. Yakni yang mengarah Imam Bonjol - Otista dan Jalan Merdeka - Gerendeng atau Otista.
“Sebelumnya di lokasi tersebut ada tiga traffic light, Tangerang Kota - Cimone, Imam Bonjol - Otista dan Jalan Merdeka - Imam Bonjol. Namun, karena adanya rekayasa ini kami hanya gunakan dua traffic light. Sebab dari arah Tangerang Kota - Cimone kini melewati Jalan Gerendeng Baru,” papar Wahyudi.
Dirinya, menyampaikan rekayasa ini akan terus dipantau. Evaluasi atau pun perubahan akan dilakukan jika rekayasa lalu lintas yang diberlakukan saat ini dirasa kurang maksimal.
“Untuk pemberlakuan rekayasa jalan ini sampai Jembatan Cisadane A selesai. Namun, jika dirasa kurang maksimal akan kita evaluasi, atau bahkan jika rekayasa ini tepat akan kita terus gunakan,” terangnya. (*)
Baca juga: Kota Tangerang Kembali Raih Penghargaan sebagai Kota Layak Anak
Soffi Amira P.
[email protected]
Related Article
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Ini Rekayasa Perbaikan Jembatan Cisadane A di Tangerang Kota
06 August 2022 17:26 WIBPemkot Tangerang News Merahputih
Jembatan Cisadane A di Jalan Merdeka Kota Tangerang tengah dilakukan perbaikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pengerjaan perbaikan jembatan yang menjadi ikon Kota Tangerang tersebut diperkirakan akan memakan waktu satu tahun setengah.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Wahyudi mengatakan, dari perbaikan jembatan tersebut, Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Perhubungan dan atas rekomendasi Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) melakukan rekayasa lalu lintas yang dimulai pada pukul 00.00 WIB, Jumat (5/8).
“Sebelum diterapkan, kami telah berkoordinasi dan mendapatkan rekomendasi dari BPTJ terkait rekayasa lalu lintas. Karena kami harus melihat apakah ada lalu lintas yang terdampak, dan dari dampak tersebut harus kami atur sedemikian rupa sampai akhirnya muncul kajian dalam bentuk rekomendasi,” kata dia saat ditemui di lokasi, Jumat malam (5/8).
Baca juga: Jembatan Cisadane Tangerang Diperbaiki, Ada Rekayasa Arus Lalu Lintas
Wahyudi menyebutkan, rekayasa lalu lintas diberlakukan demi memberikan kelancaran pada saat pembangunan jembatan. Terlebih lokasi jembatan yang berada di jantung Kota Tangerang.
“Rekayasa pertama, dari arah Kali Pasir menuju Otista atau Imam Bonjol mengambil u-turn pos polisi, lalu mengambil sisi kanan untuk ke arah Otista, sedangkan untuk sisi kiri jika ingin ke arah Imam Bonjol ataupun Cimone dengan menggunakan jalan Gerendeng Baru,” lanjutnya.
Baca juga: Pemkot Tangerang Bakal Siapkan Alternatif TOD di Alam Sutera
Lalu, untuk kendaraan dari arah Jalan Merdeka yang hendak menuju Imam Bonjol, Cimone atau pun Otista dapat menggunakan Jembatan Cisadane B.
“Sama dengan dari arah Kali Pasir, untuk ke Imam Bonjol atau Cimone bisa menggunakan Jalan Gerendeng Baru atau yang ingin ke Otista menggunakan jalur kanan. Sedangkan yang dari arah Letda Dadang Suprapto tidak diperbolehkan belok kiri, harus menggunakan jalur kanan untuk menuju Otistas,” jelasnya.
Dari hasil rekayasa lalu lintas yang diberlakukan, traffic light yang semula tiga, kini menjadi dua yang difungsikan. Yakni yang mengarah Imam Bonjol - Otista dan Jalan Merdeka - Gerendeng atau Otista.
“Sebelumnya di lokasi tersebut ada tiga traffic light, Tangerang Kota - Cimone, Imam Bonjol - Otista dan Jalan Merdeka - Imam Bonjol. Namun, karena adanya rekayasa ini kami hanya gunakan dua traffic light. Sebab dari arah Tangerang Kota - Cimone kini melewati Jalan Gerendeng Baru,” papar Wahyudi.
Dirinya, menyampaikan rekayasa ini akan terus dipantau. Evaluasi atau pun perubahan akan dilakukan jika rekayasa lalu lintas yang diberlakukan saat ini dirasa kurang maksimal.
“Untuk pemberlakuan rekayasa jalan ini sampai Jembatan Cisadane A selesai. Namun, jika dirasa kurang maksimal akan kita evaluasi, atau bahkan jika rekayasa ini tepat akan kita terus gunakan,” terangnya. (*)
Baca juga: Kota Tangerang Kembali Raih Penghargaan sebagai Kota Layak Anak