Ayo Disimak! Ini Aturan yang Harus Kita Patuhi Sebelum Naik MRT Jakarta
26 March 2019 18:19 WIB Tangerang NewsSetelah menunggu kurang lebih 34 tahun, akhirnya Mass Rapid Transit (MRT) sudah resmi beroperasi secara komersial. Namun, baru satu fase yang sudah bisa digunakan secara umum, yaitu rute Bundaran HI – Lebak Bulus dan sebaliknya.
Sebelum naik MRT Jakarta, ada sejumlah aturan dan larangan yang perlu elo perhatikan. Dilansir dari panduan PT MRT Jakarta, berikut ini adalah beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika berada di Stasiun MRT atau menaiki MRT.
Aturan dan Larangan Ketika Naik MRT Jakarta
- Tidak boleh bermain atau berlarian di stasiun dan di dalam kereta MRT.
- Ketika berada di tangga atau eskalator, elo wajib berdiri di sebelah kiri. Karena, eskalator dan tangga bagian kanan ditujukan untuk orang yang berjalan terus atau terburu-buru.
- Berhati-hati selama berada di eskalator agar rok atau sandal jepit elo nggak tersangkut. Elo juga diminta untuk berpegangan pada rail selama naik dan turun dengan menggunakan eksalator. Dilarang bersandar juga ya, Guys!
- Kalau sudah keluar dari pintu masuk atau keluar (tap in dan tap out), elo harus cepat bergerak agar tidak menghalangi perjalanan orang lain. Begitu pun sebaliknya, ketika elo tiba di ujung eskalator, segeralah bergerak.
- Berikan bantuan atau prioritaskan penumpang yang membutuhkan, yaitu ibu hamil, anak-anak, disabilitas, dan lansia baik di stasiun maupun di dalam kereta MRT.
- Jika dalam keadaan darurat, elo bisa tekan tombol darurat yang tersedia. Tombol darurat ini dilarang digunakan saat keadaan sedang normal. Kalau menyalahgunakan tombol darurat, elo bisa kena pelanggaran hukum dan diancam hukuman pidana.
- Setiap stasiun MRT menyediakan lift. Penggunaan lift dikhususkan bagi penumpang disabilitas, ibu hamil, lansia, orang tua yang membawa balita atau kereta bayi, dan orang yang membawa barang besar.
- Dahulukan dulu orang yang keluar dari lift. Jangan menggunakan lift lebih dari kapasitasnya. Saat terjadi kebakaran, hindarilah menggunakan lift dan gunakan tangga darurat.
- Seluruh stasiun MRT menggunakan metal detector. Saat ada pengecekan, elo diminta untuk kooperatif dan memberikan prioritas kepada yang membutuhkan.
- Tap ‘Kartu Jelajah’ di gerbang yang tersedia sesuai dengan panah arah.
- Saat lampu menyala hijau, elo bisa berjalan masuk atau keluar.
- Bagi pengguna kursi roda sudah disediakan gerbang lebar.
- Jangan berdiri di pintu penumpang atau passenger gate, karena menghalangi orang lain.
- Pengguna kursi roda diminta untuk menghindari area pojok dan dibalik pilar untuk menghindari tabrakan dengan penumpang lain.
- Elo juga harus selalu memperhatikan rambu (signage) yang sudah disediakan oleh MRT, baik dalam bentuk visual maupun suara. Bagi penumpang disabilitas, MRT juga menyediakan rambu dalam bentuk visual, suara, dan fisik.
Soffi Amira P.
[email protected]
Related Article
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Ayo Disimak! Ini Aturan yang Harus Kita Patuhi Sebelum Naik MRT Jakarta
26 March 2019 18:19 WIBTangerang News
Setelah menunggu kurang lebih 34 tahun, akhirnya Mass Rapid Transit (MRT) sudah resmi beroperasi secara komersial. Namun, baru satu fase yang sudah bisa digunakan secara umum, yaitu rute Bundaran HI – Lebak Bulus dan sebaliknya.
Sebelum naik MRT Jakarta, ada sejumlah aturan dan larangan yang perlu elo perhatikan. Dilansir dari panduan PT MRT Jakarta, berikut ini adalah beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika berada di Stasiun MRT atau menaiki MRT.
Aturan dan Larangan Ketika Naik MRT Jakarta
- Tidak boleh bermain atau berlarian di stasiun dan di dalam kereta MRT.
- Ketika berada di tangga atau eskalator, elo wajib berdiri di sebelah kiri. Karena, eskalator dan tangga bagian kanan ditujukan untuk orang yang berjalan terus atau terburu-buru.
- Berhati-hati selama berada di eskalator agar rok atau sandal jepit elo nggak tersangkut. Elo juga diminta untuk berpegangan pada rail selama naik dan turun dengan menggunakan eksalator. Dilarang bersandar juga ya, Guys!
- Kalau sudah keluar dari pintu masuk atau keluar (tap in dan tap out), elo harus cepat bergerak agar tidak menghalangi perjalanan orang lain. Begitu pun sebaliknya, ketika elo tiba di ujung eskalator, segeralah bergerak.
- Berikan bantuan atau prioritaskan penumpang yang membutuhkan, yaitu ibu hamil, anak-anak, disabilitas, dan lansia baik di stasiun maupun di dalam kereta MRT.
- Jika dalam keadaan darurat, elo bisa tekan tombol darurat yang tersedia. Tombol darurat ini dilarang digunakan saat keadaan sedang normal. Kalau menyalahgunakan tombol darurat, elo bisa kena pelanggaran hukum dan diancam hukuman pidana.
- Setiap stasiun MRT menyediakan lift. Penggunaan lift dikhususkan bagi penumpang disabilitas, ibu hamil, lansia, orang tua yang membawa balita atau kereta bayi, dan orang yang membawa barang besar.
- Dahulukan dulu orang yang keluar dari lift. Jangan menggunakan lift lebih dari kapasitasnya. Saat terjadi kebakaran, hindarilah menggunakan lift dan gunakan tangga darurat.
- Seluruh stasiun MRT menggunakan metal detector. Saat ada pengecekan, elo diminta untuk kooperatif dan memberikan prioritas kepada yang membutuhkan.
- Tap ‘Kartu Jelajah’ di gerbang yang tersedia sesuai dengan panah arah.
- Saat lampu menyala hijau, elo bisa berjalan masuk atau keluar.
- Bagi pengguna kursi roda sudah disediakan gerbang lebar.
- Jangan berdiri di pintu penumpang atau passenger gate, karena menghalangi orang lain.
- Pengguna kursi roda diminta untuk menghindari area pojok dan dibalik pilar untuk menghindari tabrakan dengan penumpang lain.
- Elo juga harus selalu memperhatikan rambu (signage) yang sudah disediakan oleh MRT, baik dalam bentuk visual maupun suara. Bagi penumpang disabilitas, MRT juga menyediakan rambu dalam bentuk visual, suara, dan fisik.