Kementerian PUPR Garap 3 Proyek Tol di Tangsel, Apa Dampaknya Bagi Kawasan?
07 October 2020 12:49 WIB Serpong Akses Tol Tangerang Selatan NewsKementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Bintaro Serpong Damai akhirnya memulai tiga proyek konstruksi di Tol Pondok Aren - Serpong. Konstruksi ini mulai dikerjakan sejak Rabu (30/9/2020) lalu.
Konstruksi tol ini diharapkan memiliki dampak yang besar bagi kehidupan warga Tangsel dan sekitarnya, terutama dalam mengatasi masalah yang ada. Salah satu permasalahan yang akan dibenah adalah banjir yang sering menggenani area KM 8.
Baca juga: Tol JORR 2 Ruas Kunciran-Serpong Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo
Dampak lain yang akan dirasakan oleh masyarakat adalah terpecahkannya masalah kemacetan yang seringkali terjadi dan dirasakan selama ini.
Dampak terakhirnya adalah bagaimana harapan pembangunan ini menjadi baik bagi peningkatan aktivitas perekonomian di maa pandemi.
Direktur Utama PT Bintaro Serpong Damai, Purwoto mengatakan, bahwa konstruksi ini tidak hanya mendukung pembangunan infrastruktur Kota Tangerang Selatan saja. Namun, proyek tol tersebut juga akan membuka lapangan pekerjaan baru.
“Jadwal rencana konstruksi sampai kuartal III – 2021,” ujar Purwoto dalam keterangan resminya, Rabu (30/9/2020). Dalam rencananya, pada kuartal IV 2021 tol ini sudah dapat digunakan seperti biasa lagi.
Baca juga: Warga DKI Jakarta Pergi Ke Tangsel, Airin Imbau Tetap Ikuti Protokol Kesehatan
Adapun tiga konstruksi yang akan dilakukan adalah konstruksi tidak sebidang ramp junction Serpong dengan exit ramp Pamulang yang akan dibangun tiga ramp, yakni Ramp 1 Jakarta – Pamulang sepanjang 1067 meter, Ramp 2 Kunciran/Cinere – Serpong sepanjang 915 meter, dan Ramp 3 Kunciran/Cinere – Pamulang sepanjang 469 meter.
Kedua, konstruksi penanganan banjir di KM 8 yang disebabkan adanya persilangan dengan Kali Cibenda, sehingga menyebabkan penyempitan sungai menuju Situ Parigi dan penurunan kapasitas saluran air di bawah jalan tol.
Konstruksi ini meliputi pergantian box culvert 2 sel (2 x 4,5 meter) menjadi jembatan (20 meter). Kemudian, akan dilakukan peninggian jalan utama (10 – 200 cm) atau pada elevasi 36.000 menjadi 38.000 (untuk elevasi terendah).
Terakhir, nantinya akan dibangun dua polder dengan masing-masing seluas 6020m2 dan 2725m2, serta jalan inspeksi untuk polder 1 sepanjang 390 meter dan lebar 6 meter.
“Pada pekerjaan infrastruktir Kementrian PUPR menekankan empat hal, pertama masalah kualitas di mana spesifikasi harus sesuai dengan kontrak. Kedua, masalah keamanan diharapkan ada rencana yang jelas dari pelaksana di lapangan agar dapat mencapai zero accident,” sebagaimana dikutip dari rilis @bpjt_info.
BPTJ juga menyebutkan, hal ketiga yang diperhatikan adalah masalah kesehatan dengan harapan pekerjaan di lapangan juga dapa menerapkan disiplin protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Baca juga: DPU Tangsel Perbaiki Jalan Rawa Buntu dan Bhayangkara Serpong
Selain itu, hal terakhir adalah masalah lingkungan yang diharapkan tidak menyebabkan kerugian seperti banjir yang berdampak pada pemukiman masyarakat.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Marga Kementrian PUPR Hedy Rahardian juga menyatakan, bahwa pihaknya akan melakukan intervensi dan pengawasan secara ketat dalam pengerjaan ketiga proyek ini.
Menurutnya, pengawasan langsung ini bertujuan untuk memastikan kualitas konstruksi yang sering kali mendapatkan keluhan dari masyarakat, terutama pengguna jalan tol. (Valentine)
Soffi Amira P.
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Kementerian PUPR Garap 3 Proyek Tol di Tangsel, Apa Dampaknya Bagi Kawasan?
07 October 2020 12:49 WIBSerpong Akses Tol Tangerang Selatan News
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Bintaro Serpong Damai akhirnya memulai tiga proyek konstruksi di Tol Pondok Aren - Serpong. Konstruksi ini mulai dikerjakan sejak Rabu (30/9/2020) lalu.
Konstruksi tol ini diharapkan memiliki dampak yang besar bagi kehidupan warga Tangsel dan sekitarnya, terutama dalam mengatasi masalah yang ada. Salah satu permasalahan yang akan dibenah adalah banjir yang sering menggenani area KM 8.
Baca juga: Tol JORR 2 Ruas Kunciran-Serpong Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo
Dampak lain yang akan dirasakan oleh masyarakat adalah terpecahkannya masalah kemacetan yang seringkali terjadi dan dirasakan selama ini.
Dampak terakhirnya adalah bagaimana harapan pembangunan ini menjadi baik bagi peningkatan aktivitas perekonomian di maa pandemi.
Direktur Utama PT Bintaro Serpong Damai, Purwoto mengatakan, bahwa konstruksi ini tidak hanya mendukung pembangunan infrastruktur Kota Tangerang Selatan saja. Namun, proyek tol tersebut juga akan membuka lapangan pekerjaan baru.
“Jadwal rencana konstruksi sampai kuartal III – 2021,” ujar Purwoto dalam keterangan resminya, Rabu (30/9/2020). Dalam rencananya, pada kuartal IV 2021 tol ini sudah dapat digunakan seperti biasa lagi.
Baca juga: Warga DKI Jakarta Pergi Ke Tangsel, Airin Imbau Tetap Ikuti Protokol Kesehatan
Adapun tiga konstruksi yang akan dilakukan adalah konstruksi tidak sebidang ramp junction Serpong dengan exit ramp Pamulang yang akan dibangun tiga ramp, yakni Ramp 1 Jakarta – Pamulang sepanjang 1067 meter, Ramp 2 Kunciran/Cinere – Serpong sepanjang 915 meter, dan Ramp 3 Kunciran/Cinere – Pamulang sepanjang 469 meter.
Kedua, konstruksi penanganan banjir di KM 8 yang disebabkan adanya persilangan dengan Kali Cibenda, sehingga menyebabkan penyempitan sungai menuju Situ Parigi dan penurunan kapasitas saluran air di bawah jalan tol.
Konstruksi ini meliputi pergantian box culvert 2 sel (2 x 4,5 meter) menjadi jembatan (20 meter). Kemudian, akan dilakukan peninggian jalan utama (10 – 200 cm) atau pada elevasi 36.000 menjadi 38.000 (untuk elevasi terendah).
Terakhir, nantinya akan dibangun dua polder dengan masing-masing seluas 6020m2 dan 2725m2, serta jalan inspeksi untuk polder 1 sepanjang 390 meter dan lebar 6 meter.
“Pada pekerjaan infrastruktir Kementrian PUPR menekankan empat hal, pertama masalah kualitas di mana spesifikasi harus sesuai dengan kontrak. Kedua, masalah keamanan diharapkan ada rencana yang jelas dari pelaksana di lapangan agar dapat mencapai zero accident,” sebagaimana dikutip dari rilis @bpjt_info.
BPTJ juga menyebutkan, hal ketiga yang diperhatikan adalah masalah kesehatan dengan harapan pekerjaan di lapangan juga dapa menerapkan disiplin protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Baca juga: DPU Tangsel Perbaiki Jalan Rawa Buntu dan Bhayangkara Serpong
Selain itu, hal terakhir adalah masalah lingkungan yang diharapkan tidak menyebabkan kerugian seperti banjir yang berdampak pada pemukiman masyarakat.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Marga Kementrian PUPR Hedy Rahardian juga menyatakan, bahwa pihaknya akan melakukan intervensi dan pengawasan secara ketat dalam pengerjaan ketiga proyek ini.
Menurutnya, pengawasan langsung ini bertujuan untuk memastikan kualitas konstruksi yang sering kali mendapatkan keluhan dari masyarakat, terutama pengguna jalan tol. (Valentine)