SHARE
Home > News > Explore > Kenali Budaya Tionghoa di Museum Pustaka Peranakan Tionghoa

Kenali Budaya Tionghoa di Museum Pustaka Peranakan Tionghoa

01 September 2018 15:14 WIB Budaya Tempat Wisata Musium Pustaka Peranakan Tionghoa

Pasti masih banyak siders yang gak tau kan kalo ditangerang ini ada sebuah museum? Ternyata ada lho sebuah museum yang bernama Pusaka Peranakan Tionghoa di Tangerang, museum yang berfokus pada budaya Tionghoa ini, menjadi satu-satunya museum Tionghoa yang berada di Tangerang ini.

Ketika baru sampai didepan gerbangnya siders akan disambut dengan papan nama bertuliskan Museum Pusaka Peranakan Tionghoa berwarna merah dengan ukiran khas Oriental pada pinggiranya, sang pemilik bernama lengkap Azmi Abubakar ini memiliki keturunan berdarah Gayo, Aceh. Pria lulusan Instititut Teknologi Indonesia (ISI) ini menjadi aktivis di Jakarta, saat Mei 1998 mahasiswa turun ke jalan untuk menuntut Soeharto lengser, Azmi ikut serta. "Peristiwa 13-14 Mei 1998 inilah yang paling kuat melatarbelakangi saya membangun museum ini," katanya dikutip dari travel.kompas.com.

Dilansir dari travel.kompas.com Bertahun-tahun ia melakukan aksi unjuk rasa sebelum 1998, tidak ada satu pun orasi, yel, atau spanduk yang menyebutkan kebencian terhadap Tionghoa. "Seingat saya dan kawan-kawan (mahasiswa) tidak ada hal-hal yang menjurus terhadap kekerasan etnis itu. Kejadian itu, kalau saya ingat tahun 1998 saya sedih. Apa gunanya Orde Baru jatuh kalau korbannya saudara sendiri. Ini membekas ke saya dan saya coba cari tahu, makanya saya mengumpulkan buku," kata Azmi dikutip dari travel.kompas.com

Ia menyimpulkan kejadian 13-14 Mei juga terjadi lantaran informasi tidak dapat diakses oleh masyarakat umum. "Informasinya banyak. Orang Tionghoa menghasilkan puluhan ribu literatur. Bahkan media dan akademis juga menghasilkan literasi Tionghoa. Itu banyak sekali informasinya tetapi tidak diakses, tidak sampai ke masyarakat," jelas Azmi dikutip dari travel.kompas.com.

Museum ini memiliki kurang lebih 30.000 literatur Tionghoa yang kebanyakan dalam bahasa Melayu. Koleksi berbahasa Melayu tersebut bisa dibaca oleh masyarakat umum.

Kebanyakan literatur tersebut terbit sebelum tahun 1980. Temanya beragam, mulai dari sastra, politik, seni, resep masakan, cerita rakyat, foto, dokumen, sampai budaya pop seperti komik. Selain itu juga ada beberapa papan nama, lukisan, serta patung bertema Tionghoa. Pengunjung dapat memegang dan memotret literatur di Musem Pustaka Peranakan Tionghoa, tetapi tidak boleh dipinjam dan dibawa pulang.

Museum ini berada di Golden Road BSD C 33 No. 7 8, Sektor VI C Kec. Tangerang,, Lengkong Gudang, Serpong, Lengkong Gudang, Serpong, Kota Tangerang Selatan, untuk jam buka dari 08.00-18.00 WIB Senin-Sabtu. Untuk info lebih lanjut atau ingin membuat janji bisa menghubungi ke nomor 0812-9405-2035.

Tunggu apalagi siders untuk kalian yang ini menambah ilmu tentang budaya Tionghoa museum ini sangat cocok untuk itu.


Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Explore > Kenali Budaya Tionghoa di Museum Pustaka Peranakan Tionghoa

Kenali Budaya Tionghoa di Museum Pustaka Peranakan Tionghoa

01 September 2018 15:14 WIB
Budaya Tempat Wisata Musium Pustaka Peranakan Tionghoa

Pasti masih banyak siders yang gak tau kan kalo ditangerang ini ada sebuah museum? Ternyata ada lho sebuah museum yang bernama Pusaka Peranakan Tionghoa di Tangerang, museum yang berfokus pada budaya Tionghoa ini, menjadi satu-satunya museum Tionghoa yang berada di Tangerang ini.

Ketika baru sampai didepan gerbangnya siders akan disambut dengan papan nama bertuliskan Museum Pusaka Peranakan Tionghoa berwarna merah dengan ukiran khas Oriental pada pinggiranya, sang pemilik bernama lengkap Azmi Abubakar ini memiliki keturunan berdarah Gayo, Aceh. Pria lulusan Instititut Teknologi Indonesia (ISI) ini menjadi aktivis di Jakarta, saat Mei 1998 mahasiswa turun ke jalan untuk menuntut Soeharto lengser, Azmi ikut serta. "Peristiwa 13-14 Mei 1998 inilah yang paling kuat melatarbelakangi saya membangun museum ini," katanya dikutip dari travel.kompas.com.

Dilansir dari travel.kompas.com Bertahun-tahun ia melakukan aksi unjuk rasa sebelum 1998, tidak ada satu pun orasi, yel, atau spanduk yang menyebutkan kebencian terhadap Tionghoa. "Seingat saya dan kawan-kawan (mahasiswa) tidak ada hal-hal yang menjurus terhadap kekerasan etnis itu. Kejadian itu, kalau saya ingat tahun 1998 saya sedih. Apa gunanya Orde Baru jatuh kalau korbannya saudara sendiri. Ini membekas ke saya dan saya coba cari tahu, makanya saya mengumpulkan buku," kata Azmi dikutip dari travel.kompas.com

Ia menyimpulkan kejadian 13-14 Mei juga terjadi lantaran informasi tidak dapat diakses oleh masyarakat umum. "Informasinya banyak. Orang Tionghoa menghasilkan puluhan ribu literatur. Bahkan media dan akademis juga menghasilkan literasi Tionghoa. Itu banyak sekali informasinya tetapi tidak diakses, tidak sampai ke masyarakat," jelas Azmi dikutip dari travel.kompas.com.

Museum ini memiliki kurang lebih 30.000 literatur Tionghoa yang kebanyakan dalam bahasa Melayu. Koleksi berbahasa Melayu tersebut bisa dibaca oleh masyarakat umum.

Kebanyakan literatur tersebut terbit sebelum tahun 1980. Temanya beragam, mulai dari sastra, politik, seni, resep masakan, cerita rakyat, foto, dokumen, sampai budaya pop seperti komik. Selain itu juga ada beberapa papan nama, lukisan, serta patung bertema Tionghoa. Pengunjung dapat memegang dan memotret literatur di Musem Pustaka Peranakan Tionghoa, tetapi tidak boleh dipinjam dan dibawa pulang.

Museum ini berada di Golden Road BSD C 33 No. 7 8, Sektor VI C Kec. Tangerang,, Lengkong Gudang, Serpong, Lengkong Gudang, Serpong, Kota Tangerang Selatan, untuk jam buka dari 08.00-18.00 WIB Senin-Sabtu. Untuk info lebih lanjut atau ingin membuat janji bisa menghubungi ke nomor 0812-9405-2035.

Tunggu apalagi siders untuk kalian yang ini menambah ilmu tentang budaya Tionghoa museum ini sangat cocok untuk itu.

Baru Dibuka

Glory Petshop - Alam Sutera

, Tangerang, Banten, 15143

Buka pukul 09:30 - 21:00 Buka

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!