Home > News > Features > Menempuh 2 Jam Perjalanan, Brompton of Alam Sutera Serpong Menuju Wisata Alam Bukit Dago
Menempuh 2 Jam Perjalanan, Brompton of Alam Sutera Serpong Menuju Wisata Alam Bukit Dago
19 July 2020 19:04 WIB Brompton of Alam Sutera Serpong BromptonSaat ini kegiatan bersepeda menjadi olahraga yang banyak dilakukan oleh berbagai kalangan. Berbagai jenis dan merk sepeda pun kerap kali memenuhi serta menghiasi sudut-sudut jalanan perkotaan.
Salah satu merk sepeda yang cukup menjadi sorotan adalah sepeda lipat Brompton asal Inggris yang dikenal berkualitas premium. Komunitas pecinta Brompton pun banyak bermunculan, tak terkecuali BOAS atau Brompton of Alam Sutera Serpong.
Bertanggal 9 Juli 2020, tim Side.id berkesempatan menilik kegiatan gowes bareng komunitas sepeda tersebut. Kegiatan gowes yang dilaksanakan hari itu bertujuan ke Wisata Alam Bukti Dago, Kabupaten Bogor. Kegiatan gowes bersama tersebut termasuk kegiatan rutin yang BOAS lakukan bersama anggotanya.
Kegiatan gowes bareng dimulai dari QBig BSD City yang menjadi titik kumpul mereka. Seluruh anggota gowes bareng yang berjumlah 20 orang kumpul mulai dari pukul 06.30-07.00 WIB.
Setelah itu, kegiatan gowes dimulai dan melalui jalur jalan besar serta pedesaan-pedesaan kecil di perbatasan Kabupaten Tangerang. Rute-rute yang dilewati adalah BSD-Pagedangan-Desa Ciakar-Desa Jatake-Desa Mekar Wangi-Desa Cikuda dan jalur Desa Wisata Dago yang terletak di Parung Panjang total rute yang ditempuh adalah sejauh kurang lebih 17 kilometer.
Selama perjalanan komunitas BOAS berlangsung, sepeda-sepeda tersebut berjalan secara beriringan dan teratur. Seluruh anggota komunitas juga menggunakan perlengkapan keamanan yang layak seperti helm, kacamata, masker, sepatu, halte untuk komunikasi dan lain-lain.
Tentunya selain menggunakan kelengkapan keamanan, para anggota BOAS juga memenuhi aturan lalu lintas agar semuanya nyaman dan aman. Para anggota juga menunggu anggota lain yang tertinggal agar tidak tersesat.
Namun, dikarenakan melalui jalur pedesaan, banyak sepeda mengalami hambatan seperti ban selip karena tanah licin, tanjakan terjal dan lain-lain. Akan tetapi, hambatan tersebut tidak mematahkan semangat mereka untuk terus mengayuh sepeda lipatnya.
Rombongan BOAS tiba di Wisata Alam Bukit Dago pada pukul 09.00 WIB. Sesampainya di lokasi, para anggota rombongan masih harus mengayuh sepedanya sekitar 2 kilometer untuk ke sampai puncaknya dengan tanjakan amat terjal, terlihat beberapa anggota mendorong sepedanya ketika melewati tanjakan. Sambil menuntun sepedanya, satu dua orang pesepeda mengambil beberapa foto untuk menjadi kenang-kenangannya.
Sesampainya di puncak Bukit Dago, para anggota BOAS segera memarkir sepedanya untuk sedikit bersantai dan mengambil beberapa swafoto, melepas lelah setelah menggowes sepedanya.
Alasan kami memilih Wisata Alam Bukit Dago sebagai titik finish adalah karena tempat ini masih banyak yang belum tahu, udara sejuk, serta pemandangannya yang bagus di atas bukit dan jalurnya masih layak dilalui sepeda Brompton.” Ucap ketua BOAS, Sution Candra.
Beliau juga memberikan penjelasan bedanya menggowes di jalanan perkotaan dan pedesaan, menurutnya saat menggowes di jalur pedesaan rintangan dan hambatan lebih banyak, beliau mengaku juga membawa perlengkapan tambahan seperti ban dalam cadangan untuk berjaga-jaga jika ada ban bocor.
Pak Sution juga memberikan tips bagi para penggowes yang hobi bersepeda jarak jauh, “cek tekanan jantung setiap saat agar tidak terlalu terbebani, tidak lupa sedia air minum.”
Beliau memberitau tim Side.id bahwasannya, komunitas Bromtpon of Alam Sutera Serpong juga mempunyai rencana untuk menggowes ke situs-situs sejarah yang terletak di Tangerang dan Bogor untuk terus bereksplorasi sambil menyehatkan tubuh.
Ditemui di tempat yang sama, Rustam, selaku Manajer Operasional Wisata Alam Bukit Dago menyatakan banyak pengunjung tempat wisata ini berasal dari Bodetabek, di antaranya juga para pesepeda yang berkunjung pada saat weekend. Tiket masuk yang dipatok juga tidak mahal, yaitu sebesar Rp 10.000-, orang, Rp 2.000-, untuk sepeda motor dan Rp 5.000-, untuk mobil.
asilitas yang tersedia di tempat wisata ini di antaranya adalah spot foto, sepeda gantung, mainan anak dan lain-lain. Wisata Alam Bukit Dago juga menyediakan lokasi villa menginap dengan tarif mulai dari Rp 300.000-Rp 500.000-, sudah termasuk sarapan pagi untuk dua orang. Selain itu, jika pengunjung ingin berkemah secara outdoor, pihak pengelolak menyediakan penyewaan tenda seharga Rp 100.000-,.
Manajer Operasional juga menyampaikan, aktivitas Wisata Alam Bukit Dago diharapkan kembali dibuka secara normal ketika masa PSBB transisi berakhir.
Pada pukul 10.00 WIB, para anggota BOAS turun bukit dan menyantap hidangan berat yang sudah disediakan pengelola sambil kembali mengisi tenaga untuk kembali ke QBig BSD City dengan jarak tempuh yang sama. Tentunya, perjalanan gowes bareng kali ini cukup berkesan bagi para anggota, serta tim Side.id. (Panji)
Soffi Amira P.
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Features > Menempuh 2 Jam Perjalanan, Brompton of Alam Sutera Serpong Menuju Wisata Alam Bukit Dago
Menempuh 2 Jam Perjalanan, Brompton of Alam Sutera Serpong Menuju Wisata Alam Bukit Dago
19 July 2020 19:04 WIBBrompton of Alam Sutera Serpong Brompton
Saat ini kegiatan bersepeda menjadi olahraga yang banyak dilakukan oleh berbagai kalangan. Berbagai jenis dan merk sepeda pun kerap kali memenuhi serta menghiasi sudut-sudut jalanan perkotaan.
Salah satu merk sepeda yang cukup menjadi sorotan adalah sepeda lipat Brompton asal Inggris yang dikenal berkualitas premium. Komunitas pecinta Brompton pun banyak bermunculan, tak terkecuali BOAS atau Brompton of Alam Sutera Serpong.
Bertanggal 9 Juli 2020, tim Side.id berkesempatan menilik kegiatan gowes bareng komunitas sepeda tersebut. Kegiatan gowes yang dilaksanakan hari itu bertujuan ke Wisata Alam Bukti Dago, Kabupaten Bogor. Kegiatan gowes bersama tersebut termasuk kegiatan rutin yang BOAS lakukan bersama anggotanya.
Kegiatan gowes bareng dimulai dari QBig BSD City yang menjadi titik kumpul mereka. Seluruh anggota gowes bareng yang berjumlah 20 orang kumpul mulai dari pukul 06.30-07.00 WIB.
Setelah itu, kegiatan gowes dimulai dan melalui jalur jalan besar serta pedesaan-pedesaan kecil di perbatasan Kabupaten Tangerang. Rute-rute yang dilewati adalah BSD-Pagedangan-Desa Ciakar-Desa Jatake-Desa Mekar Wangi-Desa Cikuda dan jalur Desa Wisata Dago yang terletak di Parung Panjang total rute yang ditempuh adalah sejauh kurang lebih 17 kilometer.
Selama perjalanan komunitas BOAS berlangsung, sepeda-sepeda tersebut berjalan secara beriringan dan teratur. Seluruh anggota komunitas juga menggunakan perlengkapan keamanan yang layak seperti helm, kacamata, masker, sepatu, halte untuk komunikasi dan lain-lain.
Tentunya selain menggunakan kelengkapan keamanan, para anggota BOAS juga memenuhi aturan lalu lintas agar semuanya nyaman dan aman. Para anggota juga menunggu anggota lain yang tertinggal agar tidak tersesat.
Namun, dikarenakan melalui jalur pedesaan, banyak sepeda mengalami hambatan seperti ban selip karena tanah licin, tanjakan terjal dan lain-lain. Akan tetapi, hambatan tersebut tidak mematahkan semangat mereka untuk terus mengayuh sepeda lipatnya.
Rombongan BOAS tiba di Wisata Alam Bukit Dago pada pukul 09.00 WIB. Sesampainya di lokasi, para anggota rombongan masih harus mengayuh sepedanya sekitar 2 kilometer untuk ke sampai puncaknya dengan tanjakan amat terjal, terlihat beberapa anggota mendorong sepedanya ketika melewati tanjakan. Sambil menuntun sepedanya, satu dua orang pesepeda mengambil beberapa foto untuk menjadi kenang-kenangannya.
Sesampainya di puncak Bukit Dago, para anggota BOAS segera memarkir sepedanya untuk sedikit bersantai dan mengambil beberapa swafoto, melepas lelah setelah menggowes sepedanya.
Alasan kami memilih Wisata Alam Bukit Dago sebagai titik finish adalah karena tempat ini masih banyak yang belum tahu, udara sejuk, serta pemandangannya yang bagus di atas bukit dan jalurnya masih layak dilalui sepeda Brompton.” Ucap ketua BOAS, Sution Candra.
Beliau juga memberikan penjelasan bedanya menggowes di jalanan perkotaan dan pedesaan, menurutnya saat menggowes di jalur pedesaan rintangan dan hambatan lebih banyak, beliau mengaku juga membawa perlengkapan tambahan seperti ban dalam cadangan untuk berjaga-jaga jika ada ban bocor.
Pak Sution juga memberikan tips bagi para penggowes yang hobi bersepeda jarak jauh, “cek tekanan jantung setiap saat agar tidak terlalu terbebani, tidak lupa sedia air minum.”
Beliau memberitau tim Side.id bahwasannya, komunitas Bromtpon of Alam Sutera Serpong juga mempunyai rencana untuk menggowes ke situs-situs sejarah yang terletak di Tangerang dan Bogor untuk terus bereksplorasi sambil menyehatkan tubuh.
Ditemui di tempat yang sama, Rustam, selaku Manajer Operasional Wisata Alam Bukit Dago menyatakan banyak pengunjung tempat wisata ini berasal dari Bodetabek, di antaranya juga para pesepeda yang berkunjung pada saat weekend. Tiket masuk yang dipatok juga tidak mahal, yaitu sebesar Rp 10.000-, orang, Rp 2.000-, untuk sepeda motor dan Rp 5.000-, untuk mobil.
asilitas yang tersedia di tempat wisata ini di antaranya adalah spot foto, sepeda gantung, mainan anak dan lain-lain. Wisata Alam Bukit Dago juga menyediakan lokasi villa menginap dengan tarif mulai dari Rp 300.000-Rp 500.000-, sudah termasuk sarapan pagi untuk dua orang. Selain itu, jika pengunjung ingin berkemah secara outdoor, pihak pengelolak menyediakan penyewaan tenda seharga Rp 100.000-,.
Manajer Operasional juga menyampaikan, aktivitas Wisata Alam Bukit Dago diharapkan kembali dibuka secara normal ketika masa PSBB transisi berakhir.
Pada pukul 10.00 WIB, para anggota BOAS turun bukit dan menyantap hidangan berat yang sudah disediakan pengelola sambil kembali mengisi tenaga untuk kembali ke QBig BSD City dengan jarak tempuh yang sama. Tentunya, perjalanan gowes bareng kali ini cukup berkesan bagi para anggota, serta tim Side.id. (Panji)